Kenapa Huruf Keyboard Disusun QWERTY dan Bukan ABCDE?

Tanggal: 27 Jul 2025 22:21 wib.
Keyboard dengan susunan huruf QWERTY adalah salah satu inovasi terpenting dalam sejarah pengetikan. Meskipun terlihat sepele, ada berbagai alasan yang mendasari pemilihan susunan ini. Artikel ini akan memberikan penjelasan per point mengenai alasan dan penyebabnya.

 Sejarah Awal Pengetikan

Penataan huruf QWERTY pertama kali dikembangkan oleh Christopher Latham Sholes pada tahun 1873. Dia menciptakan mesin ketik pertama yang menggunakan susunan ini. Pada awalnya, mesin ketik mengalami masalah ketika huruf-huruf yang sering digunakan bersama-sama saling terjebak. Untuk mengatasi masalah ini, Sholes menempatkan huruf-huruf yang sering diikuti dengan jarak yang cukup jauh untuk mencegah terjadinya kemacetan.

Salah satu alasan utama pemilihan susunan QWERTY adalah untuk meningkatkan efisiensi pengetikan. Dengan menyusun huruf-huruf berdasarkan frekuensi penggunaannya, pengetikan dapat dilakukan dengan lebih cepat. Misalnya, huruf-huruf seperti "t," "h," dan "e" yang sering muncul dalam bahasa Inggris diletakkan sedemikian rupa agar mudah dijangkau oleh jari. Hal ini sangat penting untuk meningkatkan kecepatan dan kenyamanan saat mengetik.

Setelah QWERTY diperkenalkan, susunan keyboard ini menjadi standar yang diadopsi oleh banyak mesin ketik dan juga komputer. Alasan lainnya adalah adanya investasi yang besar untuk memasarkan dan memproduksi keyboard dengan format ini. Sehingga, penggantian ke susunan baru, seperti ABCDE, akan memerlukan adaptasi yang tidak kecil dari pengguna dan produsen.

Ketika QWERTY menjadi standar, banyak orang yang mulai belajar mengetik dengan susunan ini. Dalam dunia pendidikan, banyak sekolah mengajarkan pengetikan menggunakan keyboard QWERTY. Hal ini menciptakan tradisi yang sulit untuk diubah. Ketika banyak orang terbiasa dengan suatu sistem, maka adaptasi terhadap sistem yang baru menjadi sulit.

Meskipun QWERTY adalah yang paling populer, ada beberapa alternatif lain yang telah diperkenalkan, seperti Dvorak dan Colemak. Karakteristik dari susunan ini dirancang untuk meningkatkan efisiensi dan kenyamanan lebih baik dibandingkan QWERTY. Namun, meskipun banyak yang menunjukkan keunggulan dalam hal efisiensi pengetikan, QWERTY tetap bertahan karena keterbatasan dalam transisi, kebiasaan, dan kurangnya dukungan luas dari produsen perangkat.

Salah satu penyebab mengapa huruf keyboard disusun QWERTY adalah faktor psikologi pengguna. Ketika seseorang familiar dengan susunan tertentu, ada rasa nyaman dan efektifitas yang dihasilkan dari kebiasaan tersebut. Mengubah susunan huruf ke format lain memiliki resiko menambah stres dan memerlukan kurva pembelajaran yang cukup tinggi.## Kenapa Huruf Keyboard Disusun QWERTY dan Bukan ABCDE?

Karena keyboard QWERTY telah menjadi standar global, banyak produsen perangkat keras dan perangkat lunak beradaptasi dengan format ini. Hal ini membuat QWERTY menjadi pilihan yang lebih pragmatis untuk banyak orang di seluruh dunia. Dalam konteks globalisasi, semakin banyak orang yang belajar menggunakan keyboard dengan format ini, sehingga menciptakan lebih banyak pengguna yang menjadikan QWERTY sebagai pilihan utama mereka.

Dengan menjelaskan berbagai alasan dan penyebab di balik penyusunan huruf keyboard QWERTY, kita bisa memahami bahwa keputusan ini bukan hanya semata-mata masalah desain, melainkan juga merupakan hasil dari sejarah, efisiensi, tradisi, dan berbagai aspek psikologis dalam keberlangsungan penggunaannya.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved