Sumber foto: Google

Kenapa Awan Tidak Jatuh ke Tanah Padahal Ada Gravitasi?

Tanggal: 5 Jan 2025 12:55 wib.
Tampang.com | Awan muncul ketika molekul air akibat penguapan berkumpul dan membentuk tetesan kecil atau kristal es dinamakan sebagai kondensasi Awan yang tampak mengapung seperti balon helium itu punya bobot yang luar biasa setiap benda jatuh bebas dengan kecepatan sama berapa pun massanya. Fenomena alam yang menarik perhatian banyak orang adalah keadaan di mana awan tampak mengapung di langit, meskipun bumi memiliki gaya tarik gravitasi yang kuat. Sebagian besar orang mungkin bertanya-tanya, mengapa awan tidak jatuh ke tanah padahal ada gravitasi?

Untuk memahami fenomena ini, kita perlu memahami proses terbentuknya awan. Awan muncul ketika molekul air akibat penguapan berkumpul dan membentuk tetesan kecil atau kristal es, dalam proses yang dinamakan sebagai kondensasi. Ketika partikel-partikel air ini berkumpul, mereka membentuk awan yang tampak melayang-layang di langit.

Fakta menariknya, awan sebenarnya memiliki bobot yang cukup besar. Namun, keanehan terjadi ketika kita memperhatikan bahwa awan tidak jatuh ke tanah meskipun memiliki bobot. Hal ini terkait dengan proses fisika yang kompleks yang terjadi di atmosfer bumi.

Gaya gravitasi yang ada di bumi bekerja pada setiap benda, termasuk pada awan. Namun, hal yang perlu diperhatikan adalah bahwa awan terbentuk dari partikel-partikel air atau kristal es yang sangat kecil sehingga memiliki massa yang relatif ringan. Partikel-partikel ini sangat kecil sehingga gaya angin yang ada di atmosfer mampu menyangga awan dan mencegahnya jatuh ke tanah.

Selain itu, tekanan udara yang ada di atmosfer juga memiliki peran dalam mencegah awan jatuh ke tanah. Awan terbentuk di atmosfer yang berada di atas lapisan udara yang lebih padat. Karena perbedaan tekanan udara antara awan dan udara di sekitarnya, awan terapung di udara yang lebih rendah, seperti benda yang terapung di air.

Selain faktor-faktor fisika tersebut, bentuk awan juga memainkan peran dalam menjaga agar awan tetap mengapung di atmosfer. Awan memiliki bentuk yang mampu memanfaatkan gaya angin dan tekanan udara untuk tetap di posisinya di langit. Dalam banyak kasus, faktor-faktor ini bekerja sama untuk menjaga agar awan tetap mengambang di langit.

Meski bobotnya berton-ton, bahkan setara dengan satu jet jumbo B-747, awan tidak akan menimpa kita. Alasan kenapa awan bisa melayang berkaitan dengan naiknya udara pada pembentukan awan. Proses yang sedemikian rupa membuat awan tetap mengapung layaknya kapas di langit. Sesuai penjelasan Galileo Galilei juga, setiap benda jatuh bebas dengan kecepatan sama berapa pun massanya.

Makin ramping suatu benda, makin kecil hambatan udaranya. Sebaliknya, karena awan tersebar di wilayah yang luas, hambatan udaranya pun makin besar sehingga menjadi alasan kenapa awan selalu di atas alias tidak jatuh ke tanah. 

Dalam artikel ini, kita telah menjelaskan mengapa awan tidak jatuh ke tanah padahal ada gravitasi. Meskipun awan memiliki bobot, keanehan ini terkait dengan berbagai faktor fisika dan alam di atmosfer bumi yang bekerja bersama untuk menjaga agar awan tetap mengambang di langit. Hal ini menunjukkan kompleksitas serta keindahan dari fenomena alam yang ada di sekitar kita.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved