Sumber foto: istock

Keajaiban Keragaman Hayati di Hutan Bakau Kamboja: Lebih dari 700 Spesies Berbeda Ditemukan

Tanggal: 18 Apr 2024 06:14 wib.
Sebuah survei keanekaragaman hayati yang dilakukan di kawasan konservasi Peam Krasop dan cagar alam Ramsar Koh Kapik di hutan bakau Kamboja mengungkapkan beragamnya kehidupan liar, termasuk jenis-jenis hewan seperti berang-berang, musang, monyet ekor panjang, dan kucing air.

Studi ini didanai oleh Fauna & Flora International, dan berhasil mengidentifikasi lebih dari 700 spesies berbeda, dengan potensi penemuan lebih banyak lagi melalui eksplorasi yang lebih lanjut.

Meskipun hanya meliputi jalur sempit di pesisir, hutan bakau sangat krusial sebagai habitat bagi berbagai hewan dan memiliki fungsi ekologis penting, seperti menjadi tempat penetasan ikan, melindungi daerah pedalaman dari tsunami dan badai, serta efisien dalam penyerapan karbon.

Melalui perangkap kamera dan metode survei lainnya, spesies langka seperti kucing air dan berang-berang hidung berbulu berhasil terdokumentasikan, yang menyoroti pentingnya hutan bakau sebagai tempat perlindungan bagi hewan-hewan yang rentan.

Survei ini juga mendokumentasikan 74 spesies ikan dan 150 spesies burung, yang menegaskan pentingnya hutan bakau dalam menjaga ekosistem dan mendukung keanekaragaman hayati. Dengan berbagai jenis hewan dan tanaman yang dapat dijumpai di hutan bakau Kamboja, menjadikannya sebagai salah satu daerah yang sangat penting untuk dilestarikan dan dilindungi.

Salah satu temuan menarik dari survei ini adalah keberadaan jenis-jenis burung langka seperti elang camar - sebuah spesies yang terancam punah di beberapa wilayahnya. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya pelestarian hutan bakau untuk mendukung keberlangsungan hidup berbagai spesies, termasuk yang terancam punah. Selain itu, keberhasilan survei juga mengungkapkan pentingnya kawasan ini dalam mendukung migrasi burung yang melintasi kawasan Asia.

Selain faunanya, hutan bakau juga memiliki kekayaan flora yang tak kalah menakjubkan. Banyak spesies tumbuhan endemik tumbuh subur di hutan bakau, menjadi rumah bagi serangga, burung, dan hewan-hewan lainnya yang saling bergantung satu sama lain.

Dalam konteks perlindungan lingkungan, hutan bakau menunjukkan peran pentingnya dalam menjaga keseimbangan ekosistem di wilayah pesisir. Selain memberikan perlindungan bagi berbagai spesies hewan, hutan bakau juga dapat mengurangi dampak negatif dari aktivitas manusia, seperti pemenuhan kebutuhan kayu bakar, penangkapan ikan yang berlebihan, dan perusakan habitat alami.

Melalui upaya konservasi dan pemetaan kawasan penting seperti Peam Krasop dan Koh Kapik, diharapkan keberadaan hutan bakau Kamboja dan kekayaan hayatinya dapat terus dijaga, sehingga manfaat ekologis yang dihasilkan dari kawasan ini dapat dinikmati oleh generasi mendatang. Dukungan dari berbagai pihak, baik pemerintah maupun masyarakat, sangat diperlukan untuk mewujudkan tujuan tersebut.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved