KBRI Canberra Dukung Penguatan Kerja Sama Pendidikan Madrasah dengan Universitas Canberra
Tanggal: 8 Jun 2024 04:11 wib.
Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Canberra memberikan dukungan penuh terhadap kerja sama yang dilakukan antara University of Canberra (UC) dengan Kementerian Agama (Kemenag) Republik Indonesia dalam program pelatihan untuk reformasi madrasah. Dalam acara pelatihan tersebut, para pemimpin UC dan peserta pelatihan madrasah diterima oleh Duta Besar (Dubes) RI untuk Australia dan Vanuatu bersama Atase Pendidikan dan Kebudayaan (Atdikbud) KBRI Canberra.
Pelaksanaan pelatihan untuk reformasi madrasah dilakukan dalam dua tahap pada bulan Mei dan Juni 2024 di Canberra. Dengan mengusung tema “Realizing the Promise of Education for Madrasah Education Quality Reform”, pelatihan untuk periode Juni berlangsung antara tanggal 3 hingga 7 Juni 2024. Para peserta juga mendapatkan kesempatan untuk berdiskusi bersama Dubes RI dan Atdikbud sambil makan malam bersama di Balai Kartini KBRI Canberra pada Selasa, 4 Juni.
Dubes RI, Siswo Pramono, menyampaikan apresiasi dan pentingnya kerja sama antara Indonesia dan Australia dalam meningkatkan mutu pendidikan. Ia menjelaskan bahwa KBRI Canberra sangat mendukung kerja sama antara UC dan Kemenag RI dalam pengembangan kualitas pendidikan madrasah. Menurut Dubes Siswo, kerja sama yang solid antara Indonesia dan Australia, khususnya dalam bidang pendidikan, merupakan fondasi yang kuat untuk perkembangan generasi muda di Indonesia, terutama dalam konteks pendidikan madrasah.
Dalam kesempatan tersebut, Atdikbud KBRI Canberra, Mukhamad Najib, menegaskan bahwa kerja sama antara Kemenag dan UC merupakan langkah yang luar biasa. Pimpinan di berbagai wilayah Indonesia yang memiliki tanggung jawab terhadap kualitas madrasah mendapatkan pengalaman dan pengetahuan baru dengan belajar dari pengalaman Australia, yang dapat membantu meningkatkan dan menjamin kualitas pendidikan madrasah di Indonesia.
Mukhamad Najib menambahkan bahwa pelatihan yang diterima oleh para pemangku kepentingan pendidikan madrasah ini harus menjadi inspirasi untuk peningkatan kualitas pembelajaran dan kualitas guru madrasah di Indonesia. Menurutnya, peningkatan kualitas pendidikan madrasah akan secara otomatis memberikan dampak positif pada peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia secara keseluruhan.
Meskipun pelatihan tersebut difokuskan pada reformasi pendidikan madrasah, kehadiran UC sebagai mitra internasional memberikan kesempatan bagi para pemimpin dan peserta pelatihan untuk memahami model pembelajaran yang berpusat pada siswa. Rektor dan Presiden Universitas Canberra, Lucy Johnston, menjelaskan tentang pendekatan ini yang telah diterapkan di Australia dan bagaimana hal tersebut dapat meningkatkan kualitas pendidikan.
Dalam konteks kerjasama internasional, Dekan Fakultas Pendidikan University of Canberra, Barney Dalgarno, menekankan pentingnya kerja sama lintas negara dalam bidang pendidikan. Menurut Dalgarno, kerja sama antara Indonesia dan Australia dalam pengembangan program pendidikan yang inovatif dan inklusif menjadi suatu kehormatan bagi UC. Hal ini menunjukkan pengakuan akan potensi kerja sama yang saling menguntungkan antara kedua negara dalam meningkatkan kualitas pendidikan.
Sementara itu, Sidik Sisdiyanto, perwakilan dari Kemenag, juga menegaskan pentingnya pertukaran budaya dan pengetahuan antara Indonesia dan Australia melalui kerja sama bidang pendidikan. Melalui kerja sama ini, kedua negara diharapkan dapat saling belajar dan memperkaya wawasan, sehingga dapat memperbaiki dan memajukan sistem pendidikan madrasah di Indonesia.
Dalam acara tersebut, dilakukan penandatanganan perjanjian kerja sama antara University of Canberra dan Kementerian Agama, yang disaksikan oleh perwakilan Bappenas, University of Canberra, KBRI Canberra, Kementerian Agama, serta peserta pelatihan yang merupakan perwakilan dari Kepala Bidang Madrasah Kantor Wilayah Kemenag, Pengawas, dan Kepala sekolah dari berbagai wilayah di Indonesia. Penandatanganan ini menjadi langkah awal untuk memperkuat kerja sama pendidikan antara kedua lembaga tersebut.