Sumber foto: Canva

Kapan Waktu yang Tepat untuk Beralih dari Pampers ke Celana Dalam?

Tanggal: 12 Agu 2025 11:36 wib.
Momen ketika anak mulai beralih dari popok ke celana dalam adalah salah satu tonggak penting dalam tumbuh kembang mereka. Proses ini, yang sering disebut toilet training, menandakan kemandirian baru bagi si kecil. Banyak orang tua bertanya-tanya, kapan waktu yang paling pas untuk memulainya? Jawabannya tidak bisa disamaratakan. Setiap anak punya kesiapan fisik dan mental yang berbeda-beda. Kunci utamanya bukan terletak pada usia, melainkan pada tanda-tanda kesiapan yang ditunjukkan oleh anak itu sendiri.

Mitos Usia dan Realitas Kesiapan Anak

Ada anggapan bahwa toilet training harus dimulai saat anak berusia 18 bulan atau dua tahun. Angka ini sebetulnya hanyalah perkiraan. Faktanya, beberapa anak sudah siap di usia 18 bulan, sementara yang lain mungkin baru siap di usia tiga atau bahkan empat tahun. Terlalu memaksakan anak untuk toilet training padahal mereka belum siap bisa berdampak negatif, seperti stres, penolakan, bahkan masalah psikologis jangka panjang.

Kesiapan anak untuk beralih dari popok ke celana dalam bisa dilihat dari beberapa aspek, baik fisik, kognitif, maupun emosional. Orang tua perlu menjadi pengamat yang peka, bukan sekadar penentu jadwal. Dengan mengenali tanda-tanda ini, proses toilet training akan berjalan lebih lancar dan minim drama.

Sinyal-Sinyal Kesiapan Fisik dan Kognitif

Secara fisik, anak yang sudah siap biasanya menunjukkan kontrol otot kandung kemih dan usus yang lebih baik. Salah satu tanda paling jelas adalah popoknya tetap kering selama beberapa jam, terutama saat mereka bangun tidur siang. Ini menunjukkan bahwa mereka sudah bisa menahan buang air kecil. Anak juga mungkin mulai memiliki jadwal buang air besar yang lebih teratur.

Dari sisi kognitif, anak mulai memahami instruksi dasar dan bisa mengomunikasikannya. Mereka mungkin sudah bisa memberi tahu orang tua saat merasa ingin buang air kecil atau buang air besar. Anak juga akan mulai menunjukkan rasa tidak nyaman saat popoknya basah atau kotor, dan mungkin mencoba untuk melepaskannya sendiri. Kesadaran ini adalah langkah awal yang sangat penting.

Selain itu, mereka juga sudah bisa melakukan gerakan dasar yang dibutuhkan, seperti berjalan stabil ke toilet, menarik celana ke bawah, dan duduk di pispot atau toilet kecil. Kemampuan motorik ini adalah prasyarat penting agar mereka bisa mandiri.

Kesiapan Emosional dan Minat Belajar

Kesiapan emosional tak kalah penting. Anak yang sudah siap akan menunjukkan minat untuk memakai celana dalam atau celana yang mirip dengan orang dewasa. Mereka mungkin mulai meniru kebiasaan orang tua atau kakak saat di toilet. Rasa ingin tahu dan keinginan untuk mandiri adalah motivasi terbaik dalam proses ini.

Sebaliknya, jika anak terlihat menolak, takut, atau menunjukkan sikap memberontak setiap kali diajak ke pispot, itu bisa jadi pertanda mereka belum siap secara emosional. Jangan dipaksa. Beri mereka waktu dan coba lagi setelah beberapa minggu atau bulan. Proses toilet training harus menjadi pengalaman yang positif, bukan sumber konflik.

Orang tua juga harus siap secara emosional. Kesabaran adalah kuncinya. Akan ada banyak "kecelakaan" yang terjadi selama proses ini. Sikap yang suportif dan tidak menghukum sangat penting. Memuji setiap keberhasilan kecil, meskipun hanya berhasil duduk di pispot, akan membangun kepercayaan diri anak.

Memulai dengan Langkah Kecil

Setelah tanda-tanda kesiapan muncul, orang tua bisa mulai dengan langkah-langkah kecil. Siapkan pispot atau toilet seat khusus anak di kamar mandi. Biarkan anak memilih celana dalamnya sendiri agar mereka merasa dilibatkan dan bersemangat. Ajak anak ke toilet secara rutin, misalnya setiap dua jam sekali, dan tawarkan mereka untuk mencoba duduk di pispot, tanpa memaksa.

Gunakan buku cerita atau video edukasi tentang toilet training yang menyenangkan. Ini bisa membantu anak memahami prosesnya dengan cara yang lebih mudah dan tidak menakutkan. Yang terpenting, pastikan lingkungan rumah mendukung, seperti akses mudah ke toilet dan tidak ada tekanan dari anggota keluarga lain.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved