Sumber foto: iStock

Kaki Seribu Raksasa Kembali Ditemukan di Madagaskar setelah Hilang 126 Tahun

Tanggal: 19 Jul 2024 19:58 wib.
Kaki seribu bernama latin Spirostreptus sculptus berhasil ditemukan kembali setelah hilang selama 126 tahun di Hutan Makira, Madagaskar. Penemuan ini terjadi bersamaan dengan penemuan 20 spesies lain yang juga sempat dinyatakan punah. Spirostreptus sculptus memiliki tubuh panjang dengan warna cokelat tua dan pertama kali dideskripsikan oleh ahli entomologi Henri de Saussure dan naturalis Leo Zehntner pada tahun 1897. 

Meskipun telah ditemukan pada masa itu, spesies ini tidak pernah terdokumentasikan lagi oleh para ilmuwan sampai proyek penelitian "Search for Lost Species" yang digagas oleh organisasi Re:wild kembali menemukan makhluk tersebut.

Mengutip dari IFL Science, Christina Biggs, salah satu anggota dari Re:wild, menjelaskan bahwa Madagaskar merupakan pusat keanekaragaman hayati dan Hutan Makira merupakan daerah yang belum sepenuhnya dieksplorasi di negara tersebut. Hal ini mendorong tim peneliti untuk menguji coba model baru dalam pencarian spesies yang hilang di daerah tersebut.

Ekspedisi dilakukan pada tahun 2023 dengan melibatkan 30 spesies dalam daftar pencarian. Proyek ini mampu mengungkap 30 spesies, termasuk kaki seribu raksasa yang sebelumnya telah dinyatakan hilang. Dmitry Telnov, seorang entomologis di BINCO, mengungkapkan kejutannya atas fakta bahwa kaki seribu raksasa Spirostreptus sculptus menjadi spesies yang hilang selama 126 tahun. Ia menambahkan bahwa spesies ini hanya dikenal lewat spesimen yang dideskripsikan pada tahun 1897.

Selain kaki seribu raksasa, ekspedisi juga berhasil menemukan dua spesies kumbang bunga yang mirip semut yang belum terdokumentasikan sejak tahun 1958, serta laba-laba pelompat (Tomocyrba decollate) yang terakhir kali ditemukan pada tahun 1900. Peneliti juga menemukan spesies baru laba-laba zebra di Madagaskar. Penemuan ini menunjukkan bahwa keanekaragaman hayati di Hutan Makira masih sangat besar, dan masih banyak spesies yang belum teridentifikasi.

Namun, tidak semua hewan dalam daftar pencarian berhasil ditemukan. Julia Linchant dari Wildlife Conservation Society Madagascar menyatakan bahwa penelitian lebih lanjut masih diperlukan untuk memahami kekayaan hayati di Makira. Meskipun hutan tersebut dapat dikategorikan sebagai salah satu hutan hujan terbesar di Madagaskar, pengetahuan tentang spesies-spesies yang mendiaminya masih sangat terbatas. Dengan pemahaman yang lebih mendalam mengenai kekayaan hayati Makira, para peneliti dapat mengarahkan upaya perlindungan lebih efektif.

Penemuan kembali kaki seribu raksasa dan spesies lainnya di Madagaskar merupakan bukti bahwa eksplorasi dan penelitian terus diperlukan untuk menjaga keanekaragaman hayati di planet kita. Menemukan spesies yang telah lama hilang membawa harapan bahwa upaya konservasi dapat memberikan hasil positif. Pelbagai makhluk yang menghuni hutan-hutan belantara merupakan harta yang tak ternilai harganya.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved