Ini Dia Jawaban Jujur Orang Tua Anak, Apakah Benar Anaknya Berubah Setelah Mengikuti Barak Militer?
Tanggal: 24 Mei 2025 08:38 wib.
Apakah ada kemungkinan siswa dapat mengalami perubahan signifikan dalam waktu singkat, seperti dua minggu, setelah mengikuti pendidikan karakter di barak militer? Pertanyaan tersebut muncul seiring dengan perhatian yang mengelilingi program pembinaan disiplin yang digagas oleh Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi.
Cantika, seorang ibu berusia 33 tahun dan orangtua dari MA (14), salah satu peserta program tersebut, membagikan pengalamannya saat ditemui di rumahnya yang terletak di Purwakarta. Ia mengungkapkan rasa terkejutnya dengan perubahan perilaku anaknya setelah mengikuti program pendidikan karakter selama dua minggu di barak militer.
Menurut Cantika, putranya yang kini duduk di kelas 7 SMP menunjukkan sikap yang lebih disiplin dan mandiri. Salah satu perubahan mencolok yang ia saksikan adalah penurunan ketergantungan MA terhadap ponsel. “Alhamdulillah, perubahannya sangat luar biasa. Sekarang anak saya bisa bangun sendiri tanpa harus dibangunkan," jelas Cantika dengan penuh rasa syukur pada hari Jumat, 23 Mei 2025.
MA merupakan salah satu dari 38 siswa yang berpartisipasi dalam pendidikan karakter di Resimen Artileri Medan 1 Sthira Yudha, Batalyon Artileri Medan 9 yang berlangsung dari 1 Mei hingga 18 Mei 2025. Selain kebiasaan bangun pagi yang lebih baik, MA kini mengawali harinya dengan melaksanakan shalat subuh di masjid sebelum berangkat ke sekolah sebagai petugas SGS (Sistem Gerakan Sekolah) dan duta kedisiplinan.
“Dia sekarang aktif sebagai petugas SGS dan duta kedisiplinan di sekolahnya,” ungkap Cantika dengan bangga, menyoroti keterlibatan anaknya dalam kegiatan positif.
Perubahan itu tak hanya terlihat di pagi hari, tetapi juga di malam hari. Kini, MA rutin tidur pada pukul 21.00 WIB tanpa harus diingatkan oleh ibunya. Setelah sekolah, ia pun lebih memilih aktivitas yang konstruktif dibandingkan dengan duduk berlama-lama di depan layar ponsel. “Dia sudah mulai terlepas dari HP, dan sekarang penggunaan ponselnya lebih terkontrol,” lanjut Cantika, menggambarkan bagaimana anaknya yang dulu sangat lekat dengan bermain game dan media sosial mulai mengubah kebiasaan.
Menariknya, MA juga pernah menyatakan kerinduan untuk kembali ke barak militer untuk mengikuti pelatihan lagi. Cantika menjelaskan bahwa putranya sempat membuat status di media sosial yang mengungkapkan rasa kangen untuk kembali masuk barak. “Dia sering bertanya kepada gurunya kapan bisa ke barak lagi dan ingin menginap di sana,” imbuhnya.
Cantika menjelaskan bahwa suasana pelatihan yang menyenangkan dan sikap pelatih yang bersahabat menjadi faktor utama yang membuat MA merasa tertarik untuk kembali. Sejak pulang dari barak, disiplin MA tetap dipantau oleh pihak sekolah, Dinas Pendidikan dan Olahraga (Disdikpora), serta Dinas Sosial (Dinsos) Purwakarta. “Saat shalat, aktivitasnya difoto dan dikirim ke gurunya, lalu dilanjutkan ke Dinas Sosial dan Disdik," jelas Cantika.
Meskipun program ini hanya berlangsung selama dua minggu, Cantika merasakan dampak yang sangat signifikan terhadap perkembangan anaknya. Ia mengakui rasa syukurnya dan berharap agar program-program yang serupa dapat terus diadakan di masa mendatang untuk membantu anak-anak lainnya dalam membentuk karakter yang lebih baik.