Indonesia Day Tingkatkan Komitmen Berbahasa Indonesia di Australia
Tanggal: 4 Jun 2024 17:07 wib.
Pada Senin (3/6), sekolah bahasa New South Wales (NSW School of Language) dan Australia Indonesia Business Council (AIBC) bersama dengan dukungan penuh Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Canberra dan Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Sydney menyelenggarakan acara Indonesia Day. Acara ini bertujuan untuk mempromosikan Bahasa Indonesia kepada para siswa dan orang tua, serta sebagai sarana untuk meningkatkan komitmen dalam menyebarkan pembelajaran dan penggunaan Bahasa Indonesia di Australia.
Dalam acara yang diadakan di sekolah bahasa NSW di Sydney, Indonesia Day dihadiri oleh para tokoh penting antara lain Duta Besar (Dubes) RI, Siswo Pramono, bersama Atase Pendidikan dan Kebudayaan (Atdikbud) KBRI Canberra, Mukhamad Najib, dan Konsul Jenderal RI Sydney, Vedi Kurnia. Hadir pula tokoh-tokoh dari pihak Australia seperti Direktur Eksekutif Departemen Pendidikan, Sylvia Corish, Program Studi Indonesia Australian National University, Ross Tapsell, Investment NSW, Karla Lampe, serta Chair IABC, Lydia Santoso.
Dalam sambutannya, Dubes RI menyampaikan bahwa acara ini sangat tepat untuk merayakan hubungan bilateral Indonesia-Australia yang memasuki usia ke-75 tahun. Menurut Dubes Siswo, pada tahun 1968 telah disepakati perjanjian budaya, di mana salah satu isinya adalah mempromosikan pembelajaran Bahasa Indonesia di Australia dan Bahasa Inggris di Indonesia. Karena bahasa merupakan pintu untuk memahami budaya dan cara hidup masing-masing bangsa.
Dubes Siswo juga menambahkan bahwa jika siswa Australia menguasai Bahasa Indonesia dan siswa Indonesia menguasai Bahasa Inggris, maka hal tersebut akan memungkinkan terjadinya dialog yang terbuka untuk sama-sama membangun hubungan sosial, ekonomi, dan politik yang lebih baik di antara kedua negara. Indonesia adalah tetangga terdekat Australia, sehingga sangat penting untuk bisa saling menjaga hubungan baik di antara Australia dan Indonesia.
“75 tahun lalu Indonesia merupakan negara yang masih tertinggal, namun hari ini GDP Indonesia termasuk dalam sepuluh terbesar di dunia, sehingga masuk dalam keanggotaan G20. Indonesia akan menjadi semakin penting bagi Australia, dan begitu juga sebaliknya. Penguasaan Bahasa Indonesia akan memberikan nilai tambah bagi Australia untuk bisa mengenal Indonesia dan menavigasi abad Asia yang sebentar lagi akan datang,” ujar Siswo.
Atdikbud Mukhamad Najib juga menyampaikan bahwa acara Indonesia Day merupakan bagian dari upaya untuk meningkatkan minat dan permintaan terhadap Bahasa Indonesia di Australia. Menurut Najib, amanat undang-undang untuk meningkatkan penggunaan Bahasa Indonesia di tingkat internasional perlu didukung dengan promosi dan fasilitasi dari pihak pemerintah Indonesia. Atdikbud Najib menyebut komitmen pemerintah RI untuk melakukan promosi dan fasilitasi Bahasa Indonesia tidak perlu diragukan lagi.
“Selaku perwakilan pemerintah RI di Australia, kami berusaha secara maksimal menawarkan daya tarik Bahasa Indonesia kepada siswa dan orang tua. Pada saat yang sama, kami juga berusaha untuk memfasilitasi sekolah-sekolah di Australia agar bisa memperkuat pelajaran Bahasa Indonesia, baik dengan pengiriman guru bantu, peningkatan kapasitas guru, penyediaan bahan ajar, maupun sarana dan prasarana promosi bahasa dan budaya Indonesia di sekolah,” jelas Atdikbud Najib.
Sementara Chair AIBC, Lydia Santoso, mengaku terpanggil untuk mempromosikan Bahasa Indonesia karena melihat pentingnya Bahasa Indonesia dalam konteks bisnis antara Indonesia dan Australia. Menurutnya, Bahasa Indonesia memiliki arti penting dalam melakukan interaksi bisnis dengan pebisnis Indonesia.