Ilmuwan Temukan Asal Cahaya Pertama Menyala di Alam Semesta
Tanggal: 15 Nov 2024 20:33 wib.
Sebuah penelitian yang dilakukan oleh para ilmuwan telah mengungkapkan asal dari cahaya pertama yang menyala di awal alam semesta. Ternyata, cahaya itu berasal dari galaksi kerdil, yang terjadi jauh setelah Big Bang terjadi. Fenomena ini terjadi saat cahaya tidak mampu menembus antariksa yang penuh dengan kabut plasma.
Namun, seiring berjalannya waktu, sekitar 300 ribu tahun setelah Big Bang, proton dan elektron berkumpul membentuk gas hidrogen netral serta sedikit helium. Media ini menghasilkan sedikit cahaya yang menjadi awal mula terlihatnya cahaya di alam semesta.
Hal ini juga menjadi masa di mana bintang pertama lahir. Bintang-bintang ini menghasilkan radiasi kuat yang melepaskan elektron dari nukleus dan menginisiasi ulang gas. Pada saat ini, alam semesta mengembang, sehingga gas menyebar dan cahaya mulai muncul.
Baru sekitar 1 miliar tahun setelah Big Bang, alam semesta telah terionisasi ulang, dan itulah saat cahaya mulai terlihat dengan cukup jelas. Hasil temuan ini juga berbeda dengan perkiraan sebelumnya, bahwa sumbernya berasal dari sesuatu yang kuat. Ternyata, re-ionisasi berasal dari galaksi-galaksi kerdil, seperti yang dikutip dari Science Alert, pada Jumat (15/11/2024).
Para ilmuwan menggunakan data JWST dari gugus galaksi dengan dukungan data Hubble untuk melihat spektrum dari galaksi-galaksi kecil. Hasilnya menunjukkan bahwa setiap galaksi itu jauh lebih terang dari yang diperkirakan sebelumnya.
Seorang astrofisikawan dari Institut d'Astrophysique de Paris, Hakim Atek, mengatakan, "Meski ukurannya kecil, galaksi dengan bermassa rendah ini ternyata menjadi penghasil radiasi energik yang produktif, dan kelimpahannya pada periode itu begitu besar sehingga pengaruh kolektifnya bisa mengubah seluruh keadaan."
Menanggapi hasil penelitian tersebut, astrofisikawan Themiya Nanayakkara dari Universitas Teknologi Swinburne menjelaskan bahwa masih banyak pekerjaan yang perlu dilakukan setelah temuan tersebut. Begitu juga dengan banyak pertanyaan menarik yang perlu dijawab dalam upaya untuk memahami sejarah awal mula alam semesta.
"Pekerjaan ini membuka banyak pertanyaan menarik yang harus dijawab dalam upaya memetakan sejarah evolusi awal alam semesta," imbuh Nanayakkara.