Sumber foto: iStock

Heboh Peringkat Universitas Asia 2025: China Kuasai Daftar, Singapura Jadi Satu-Satunya Wakil Asia Tenggara

Tanggal: 30 Apr 2025 09:08 wib.
Lembaga pemeringkatan internasional Times Higher Education (THE) kembali merilis daftar Asia University Rankings 2025 pada Kamis, 24 April 2025. Hasilnya cukup mengejutkan namun sekaligus menegaskan dominasi akademik kawasan tertentu: China kembali mendominasi daftar universitas terbaik di Asia tahun ini, dengan mengisi sebagian besar posisi teratas.

Secara konsisten, Universitas Tsinghua tetap berada di posisi puncak selama tujuh tahun berturut-turut, mencerminkan kekuatan dan stabilitas kualitas pendidikannya. Tak jauh di bawahnya, Universitas Peking menempati posisi kedua selama enam tahun beruntun. Kedua kampus elit ini menjadi simbol kuatnya inovasi dan riset akademik di negeri tirai bambu.


Singapura Menyumbang Satu-Satunya Wakil Asia Tenggara

National University of Singapore (NUS) menjadi satu-satunya universitas dari Asia Tenggara yang mampu menembus 10 besar. Kampus ini bertengger di posisi ketiga dan secara konsisten menunjukkan daya saing globalnya dalam bidang pendidikan tinggi.

Selain NUS, Nanyang Technological University juga ikut meramaikan daftar elit dengan menempati posisi keempat. Kedua kampus ini mencerminkan bagaimana Singapura berhasil mengembangkan ekosistem pendidikan kelas dunia yang kompetitif, terintegrasi teknologi, dan berorientasi masa depan.


Siapa Saja 10 Besar Universitas Terbaik Asia 2025?

Berikut adalah daftar lengkap 10 besar universitas terbaik Asia 2025 versi Times Higher Education:



Tsinghua University (China)


Peking University (China)


National University of Singapore


Nanyang Technological University (Singapura)


The University of Tokyo (Jepang)


University of Hong Kong


Fudan University (China)


Zhejiang University (China)


The Chinese University of Hong Kong


Shanghai Jiao Tong University (China)



Dari daftar di atas, terlihat jelas dominasi China yang mengisi enam dari sepuluh posisi, termasuk dengan kehadiran universitas-universitas ternama seperti Fudan, Zhejiang, dan Shanghai Jiao Tong. Tidak hanya soal jumlah, tetapi juga kualitas riset dan jaringan internasional yang mereka bangun.


Bagaimana Penilaian Diberikan?

THE menilai universitas berdasarkan lima indikator utama yang mencerminkan kualitas dan daya saing global lembaga pendidikan tinggi, yakni:



Kualitas Pengajaran (teaching) – mencakup reputasi akademik dan dukungan belajar.


Lingkungan Penelitian (research environment) – mencakup volume, pendapatan, dan reputasi riset.


Kualitas Riset (research quality) – dinilai dari kutipan ilmiah dan pengaruh riset.


Outlook Internasional – meliputi keragaman staf, mahasiswa, dan kerja sama penelitian lintas negara.


Industri dan Inovasi – berdasarkan kontribusi universitas dalam hal pendapatan industri dan jumlah paten yang dihasilkan.



Dengan sistem penilaian yang komprehensif ini, hasil pemeringkatan THE dianggap kredibel dan menjadi rujukan penting bagi calon mahasiswa, akademisi, hingga pembuat kebijakan pendidikan di seluruh dunia.


Posisi Universitas dari Korea Selatan dan Timur Tengah

Meski tak masuk 10 besar, Seoul National University (SNU) dari Korea Selatan tetap menjadi kampus terbaik di negaranya. Namun, posisinya turun ke peringkat 15, satu tingkat lebih rendah dibandingkan tahun sebelumnya. Penurunan ini mencerminkan ketatnya persaingan di kawasan Asia dalam bidang pendidikan tinggi.

Sementara itu di wilayah Timur Tengah, ada tren positif. King Fahd University of Petroleum and Minerals dari Arab Saudi naik ke posisi 31, membaik dari peringkat 37 tahun sebelumnya. Khalifa University di Uni Emirat Arab juga mengalami peningkatan ke peringkat 37, setelah sebelumnya berada di posisi 40.

Pergerakan naik ini mengindikasikan bahwa negara-negara di Timur Tengah mulai berinvestasi lebih besar dalam bidang pendidikan tinggi dan riset, dengan fokus pada bidang energi, teknologi, dan inovasi.


Dominasi China: Cerminan Investasi Jangka Panjang?

Keberhasilan China menguasai peringkat teratas bukanlah sesuatu yang terjadi secara tiba-tiba. Selama bertahun-tahun, negara ini gencar menggelontorkan anggaran besar untuk membangun fasilitas riset, merekrut dosen-dosen terbaik dari seluruh dunia, serta mendorong publikasi ilmiah di jurnal bereputasi internasional.

Tak hanya itu, strategi globalisasi pendidikan juga jadi kunci. Banyak universitas top China kini memiliki program kelas internasional, menjalin kerja sama dengan kampus ternama dunia, serta meningkatkan jumlah mahasiswa asing.

China jelas sedang membangun reputasi sebagai pusat pendidikan tinggi global, dan tren ini sepertinya akan terus berlanjut di tahun-tahun mendatang.


Singapura Jadi Harapan Asia Tenggara

Sementara China dan Jepang bersaing di level atas, negara-negara Asia Tenggara lainnya masih belum mampu masuk 10 besar—kecuali Singapura. Hal ini menjadi refleksi penting bagi pemerintah dan institusi pendidikan tinggi di kawasan Asia Tenggara untuk memperkuat daya saing mereka, baik dari sisi riset, kolaborasi internasional, maupun kualitas pengajaran.

Singapura sendiri telah menunjukkan bahwa dengan strategi yang tepat dan fokus pada mutu, negara kecil pun bisa memiliki universitas kelas dunia yang diperhitungkan secara global.


Penutup: Apa Arti Peringkat Ini?

Peringkat universitas bukan sekadar angka—ia mencerminkan pencapaian akademik, daya saing global, dan arah kebijakan pendidikan suatu negara. Dengan dominasi China dan kehadiran Singapura sebagai satu-satunya wakil Asia Tenggara di 10 besar, muncul pertanyaan penting: apakah negara-negara lain siap mengejar?

Peringkat Asia University Rankings 2025 ini menjadi sinyal bagi seluruh kawasan untuk bergerak lebih progresif dalam memajukan pendidikan tinggi, riset, dan inovasi. Bukan semata untuk gengsi, tetapi sebagai fondasi masa depan yang lebih kompetitif di kancah global.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved