Heboh Matahari Terbit dari Barat: Benarkah Tanda Kiamat atau Hoaks Semata?
Tanggal: 7 Jan 2025 11:18 wib.
Beberapa waktu lalu, media sosial dihebohkan dengan unggahan di Facebook yang menyatakan kemungkinan Matahari akan terbit dari arah barat. Unggahan tersebut mengundang reaksi dari berbagai pihak yang menganggap fenomena tersebut sebagai pertanda kiamat.
Salah satu hal yang menarik dari unggahan tersebut adalah penyebutan nama NASA sebagai sumber informasi, yang tentunya menambah keseriusan klaim tersebut dalam pandangan banyak orang.
Menurut unggahan yang dibagikan lebih dari 15.000 kali sejak pertama kali diunggah pada 14 Januari 2021, NASA disebutkan telah mengonfirmasi kemungkinan terbitnya Matahari dari arah barat. Teks unggahan ini bahkan turut dikutip oleh AFP, menciptakan kesan bahwa klaim tersebut memiliki kebenaran.
Tidak hanya itu, unggahan viral di Facebook tersebut juga menyertakan narasi yang menyebutkan bahwa peneliti percaya bahwa fenomena ini menandai langkah menuju akhir umat manusia dan mendekati hari kiamat. Narasi semacam ini secara tidak langsung menimbulkan kepanikan di kalangan masyarakat yang membaca unggahan tersebut.
Mengetahui dampak yang mungkin ditimbulkan dari klaim tersebut, NASA memberikan tanggapan resmi terkait informasi yang beredar di masyarakat. Bettina Inclan, Associate Administrator for Communications NASA, menyatakan bahwa baik NASA maupun organisasi ilmiah lainnya tidak pernah membuat prediksi bahwa Matahari akan terbit dari arah barat. Penegasan ini seharusnya dapat membantu mengurangi kepanikan yang mungkin timbul akibat informasi yang salah tersebut.
Dalam menjelaskan tentang fenomena perputaran magnet yang dikaitkan dengan klaim tersebut, NASA juga mengungkapkan bahwa memang benar adanya fenomena pembalikan magnet, namun ini terjadi di planet Venus, bukan di Bumi. Venus, planet tetangga Bumi, memang memiliki rotasi yang berlawanan arah dengan Bumi, sehingga terdapat kesempatan untuk melihat Matahari terbit dari arah barat di Venus. Namun, NASA kembali menekankan bahwa tidak ada informasi yang menyatakan hal serupa akan terjadi di Bumi.
Penekanan NASA ini juga sekaligus mengingatkan kita akan pentingnya menyaring informasi yang kita terima, khususnya yang beredar di internet. Klaim-kliam yang menyesatkan, terlepas dari seberapa meyakinkannya, bisa memicu reaksi berlebihan atau bahkan kepanikan di masyarakat. Oleh karena itu, penyebaran informasi yang akurat dan terverifikasi adalah kunci utama dalam menjaga ketenangan dan keamanan dalam masyarakat.
Selain itu, penting juga untuk diingat bahwa fenomena alamiah seperti perubahan magnetik atau perputaran planet perlu dipahami dengan landasan ilmiah yang kuat. Hal ini membantu masyarakat untuk tidak mudah terpengaruh oleh klaim-klaim yang tidak didasari oleh fakta ilmiah yang valid.
Dengan demikian, dalam menyikapi klaim-kliam yang beredar di masyarakat, kita perlu bersikap kritis dan tidak mudah percaya begitu saja tanpa melakukan pengecekan yang cermat. Setiap informasi yang menimbulkan kehebohan seharusnya diterima dengan sikap skeptis, terutama jika klaim tersebut tidak mendapat konfirmasi dari sumber yang terpercaya.