Sumber foto: iStock

Gelombang Rayleigh: Petunjuk Tersembunyi Sebelum Letusan Dahsyat Gunung Berapi

Tanggal: 1 Jan 2025 11:05 wib.
Bencana alam seringkali sulit diprediksi dengan tepat, terutama ketika bencana tersebut datang dalam bentuk letusan gunung berapi. Kendati begitu, sebuah penemuan mengejutkan baru-baru ini telah dilaporkan oleh para ilmuwan, yang mencatat bahwa beberapa gunung berapi memberikan petunjuk dalam beberapa menit sebelum letusan dahsyat terjadi.

Selama ini, kebanyakan peringatan terkait bencana alam disampaikan berdasarkan pola analisis yang diperoleh dari data yang terkumpul, namun sulit untuk secara akurat menentukan timing pasti dari bencana alam. Namun, para peneliti baru-baru ini berhasil mencatat adanya penemuan menarik yang berkaitan dengan letusan gunung berapi.

Data yang dianalisis oleh para ahli berasal dari kejadian letusan gunung berapi Hunga Tonga-Hunga Ha'apai yang mengguncang Samudra Pasifik dua tahun lalu. Dalam pengamatan mereka, para peneliti menemukan bahwa sebelum letusan besar terjadi, terdapat gelombang seismik yang melintasi permukaan Bumi, yang berhasil dideteksi oleh seismometer yang berlokasi cukup jauh dari pusat letusan.

Data seismik yang dikumpulkan dari stasiun di Fiji dan Futuna, lebih dari 750 kilometer dari pusat letusan, menunjukkan adanya jenis gelombang seismik yang bergerak di permukaan, yang disebut gelombang Rayleigh. Gelombang tersebut berasal dari arah letusan sekitar 15 menit sebelum kejadian. Meskipun gelombang Rayleigh ini tidak dapat dirasakan oleh manusia, seismometer mampu mendeteksinya dengan baik.

Menariknya, gelombang Rayleigh ini ternyata merupakan prekursor letusan yang paling signifikan, meskipun tidak diikuti oleh aktivitas permukaan yang tampak. Temuan ini menjadi sangat penting karena dapat menjadi dasar untuk mengembangkan sistem peringatan dini terkait bencana letusan gunung berapi di masa mendatang.

Mie Ichihara, seorang ahli vulkanologi di Universitas Tokyo, menyatakan bahwa peringatan dini sangat krusial dalam mitigasi bencana. Dia juga menekankan bahwa gunung berapi di pulau dapat menimbulkan tsunami, yang merupakan ancaman besar bagi wilayah yang terkena dampak.

Dalam karya ilmiah mereka yang diterbitkan di Geophysical Research Letters, para peneliti menyimpulkan bahwa gelombang Rayleigh dapat menjadi indikator penting dalam memprediksi letusan gunung berapi, termasuk dalam skenario awal letusan pembentuk kaldera.

Dari temuan ini, juga dijelaskan bahwa analisis data dari stasiun seismik yang berlokasi ratusan mil dari letusan dapat memberikan gambaran yang lebih jelas terkait bahaya yang mungkin terjadi.

Meskipun belum ada infrastruktur sepenuhnya yang dapat memanfaatkan gelombang Rayleigh untuk peringatan dini terkait letusan gunung berapi, namun penemuan ini memberikan harapan akan kemungkinan pengembangan sistem peringatan dini yang lebih efektif di masa depan.

Begitu adanya, penemuan ini menjadi penting karena mampu memberikan wawasan baru terkait tanda-tanda awal letusan gunung berapi, yang dapat menjadi dasar untuk penyempurnaan sistem peringatan dini di masa mendatang. Semoga informasi ini membantu untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap ancaman bencana alam.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved