Fenomena Mahasiswa Titipan, Benarkah Dunia Kampus Sudah Tak Lagi Netral?
Tanggal: 19 Mei 2025 10:18 wib.
Tampang.com | Dunia pendidikan tinggi di Indonesia kembali diguncang isu miring. Fenomena "mahasiswa titipan" mencuat ke permukaan usai beredarnya laporan terkait dugaan intervensi pihak eksternal dalam proses seleksi mahasiswa baru di beberapa perguruan tinggi negeri.
Kasus ini mengundang sorotan tajam, terutama karena mencederai prinsip meritokrasi dan keadilan dalam dunia akademik.
Jalur Khusus yang Disalahgunakan?
Meski terdapat berbagai jalur penerimaan mahasiswa seperti SNBP, SNBT, hingga jalur mandiri, muncul dugaan adanya jalur tak resmi yang diisi oleh “titipan” dari pejabat atau pihak tertentu. Praktik ini dinilai merusak integritas kampus yang seharusnya netral dan menjunjung kompetensi.
“Bagaimana generasi unggul bisa lahir kalau sejak awal seleksi saja sudah tidak adil?” ujar Damar Nuryanto, aktivis pendidikan.
Dampak Jangka Panjang: Generasi yang Tidak Siap Bersaing
Mahasiswa hasil titipan umumnya memiliki kompetensi di bawah standar, dan ini berdampak pada kualitas lulusan secara keseluruhan. Dalam jangka panjang, sistem pendidikan seperti ini hanya akan melahirkan lulusan yang tidak siap bersaing di dunia kerja.
Kampus Harus Tegas dan Transparan
Pakar pendidikan menilai pentingnya transparansi dalam proses seleksi serta perlunya audit independen terhadap sistem penerimaan mahasiswa. Keterlibatan publik dan media juga bisa menjadi kontrol sosial agar kampus tidak menjadi alat kepentingan segelintir elite.
“Netralitas kampus harus dijaga, karena ini soal masa depan bangsa, bukan soal siapa yang punya kuasa,” tegas Damar.