Fatima Al-Fihri: Pendiri Universitas Pertama di Dunia
Tanggal: 22 Apr 2025 18:24 wib.
Dalam sejarah Islam, terdapat banyak tokoh yang memainkan peran penting dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan pendidikan. Salah satu tokoh yang sangat menonjol dalam konteks pendidikan tinggi adalah Fatima Al-Fihri. Ia dikenal sebagai pendiri Universitas Al Quaraouiyine, yang diakui oleh UNESCO dan Guinness World Records sebagai universitas tertua di dunia yang masih beroperasi hingga saat ini. Melalui kontribusinya, Fatima Al-Fihri tidak hanya mengubah wajah pendidikan di dunia Islam, tetapi juga memberikan inspirasi bagi generasi mendatang.
Fatima Al-Fihri lahir pada tahun 800 M di kota Kairouan, Tunisia, sebelum keluarganya pindah ke Fas, Maroko. Keluarga Al-Fihri dikenal sebagai kaum muslim yang taat dan berpendidikan. Setelah kehilangan kedua orang tuanya, Fatima Al-Fihri mewarisi harta yang cukup besar. Alih-alih menggunakan kekayaannya untuk kepentingan pribadi, Fatima memutuskan untuk mendirikan sebuah institusi pendidikan yang akan memberikan pendidikan tinggi bagi masyarakat.
Pada tahun 859 M, Fatima Al-Fihri mendirikan Universitas Al Quaraouiyine di tengah kota Fas. Mendirikan universitas di masa itu bukanlah hal yang mudah, apalagi bagi seorang wanita. Namun, semangat dan dedikasinya untuk meningkatkan literasi dan pendidikan di komunitasnya tidak terbendung. Universitas ini awalnya berfungsi sebagai masjid, tetapi tidak lama kemudian berkembang menjadi pusat pendidikan tinggi yang mendidik banyak ahli di berbagai bidang, seperti teologi, hukum, astronomi, dan bahasa.
Sejarah Islam menunjukkan bahwa pendidikan tinggi memiliki tempat yang sangat istimewa. Sejak awal, umat Islam telah menghargai pengetahuan dan keenam dasar ilmu, yang mengarah pada pendirian banyak lembaga pendidikan. Namun, Fatima Al-Fihri menempatkan pendidikan tinggi ke level baru dengan menghadirkan model universitas yang inklusif. Di Al Quaraouiyine, para mahasiswa tidak hanya terdiri dari laki-laki; perempuan juga diberi kesempatan untuk menuntut ilmu. Ini mencerminkan semangat egalitarian dalam pendidikan yang diajarkan dalam Islam.
Pendidikan di Al Quaraouiyine selalu berpegang pada prinsip-prinsip dasar ajaran Islam. Kurikulum yang diajarkan mencakup berbagai disiplin ilmu, dan universitas ini menjadi kantor pendidikan bagi ribuan pelajar dari berbagai belahan dunia. Melalui ajaran dan kurikulum yang berkualitas, banyak pelajar yang berhasil menonjol dalam bidangnya dan membawa pengetahuan yang mereka peroleh ke daerah asal mereka.
Fatima Al-Fihri tidak hanya dikenang sebagai pendiri universitas pertama di dunia, tetapi juga sebagai simbol kekuatan perempuan dalam pendidikan. Melalui tindakan dan komitmennya, ia membuktikan bahwa perempuan bisa menjadi agen perubahan dalam masyarakat mereka. Beliau adalah contoh nyata dari bagaimana perempuan dalam sejarah Islam telah memberikan kontribusi besar dalam pengembangan pendidikan dan ilmu pengetahuan.
Dampak dari Universitas Al Quaraouiyine tidak hanya terasa di Maroko, tetapi juga di seluruh dunia Muslim. Sejak didirikan, Al Quaraouiyine telah menjadi salah satu pusat akademik yang menginspirasi pendirian banyak universitas lainnya, termasuk di wilayah Eropa. Dengan demikian, Fatima Al-Fihri memiliki pengaruh luar biasa pada sejarah pendidikan tinggi, dan warisannya akan terus dikenang sebagai simbol kebangkitan intelektual dalam Islam.
Fatima Al-Fihri mengingatkan kita akan pentingnya pendidikan tinggi dalam membangun masyarakat yang sadar dan berpengetahuan. Melalui dedikasinya, ia telah meninggalkan jejak yang abadi dalam sejarah pendidikan Islam dan dunia. Enam ratus tahun setelah pendirian universitas ini, kita masih dapat merasakan pengaruhnya dalam upaya meningkatkan akses terhadap pendidikan di seluruh dunia.