Ekspetasi Siswa SMA dan Fakta Menarik Jadi Mahasiswa

Tanggal: 3 Mar 2018 20:59 wib.
ampang.com - Ada yang bilang masa paling indah adalah masa-masa sekolah. Di masa ini kita akan menikmati aromanya awal dari pendewasaan diri misalnya mulai mengenal yang namanya cinta, memikirkan cita-cita, bermimpi untuk menjadi mahasiswa dan sebagainya. Namun, di masa-masa SMA seringkali berpikir ada yang lebih asyik dan menyenangkan dari ini yakni menjadi mahasiswa.

Sayangnya tidak selamanya kuliah berbicara kebebasan. Karena saat kuliah disana kamu dituntut menjadi pribadi yang mandiri dan tidak bergantung pada orang lain termasuk orangtua maupun guru seperti saat masih sekolah.

Berikut ekspetasi siswa SMA dan faktanya saat menjadi mahasiswa


Hanya berpikir mengenai kebebasan


Saat saya duduk di bangku SMA, jujur saya sendiri pernah berpikir bahwa kuliah itu sangat mengasyikkan karena diberi kebebasan. Kebebasan yang dimaksud adalah bebas mau melakukan apa saja yang diinginkan.  

Namun ternyata itu hanyalah mimpi belaka yang tidak sepenuhnya menjadi realita. Faktanya saat SMA, kita masih bisa bertanya sepuasnya bahkan diberi tugas yang tidak terlalu membutuhkan banyak waktu untuk menyelesaikannya. Saat menjadi mahasiswa kamu dituntut mengerjakan tugas yang bisa dibilang cukup banyak dengan waktu yang sedikit. Sehingga tidak sedikit mahasiswa yang begadang hingga larut malam hari demi menyelesaikan laporan dan tugas yang bertubi-tubi.

Apa yang kamu pikir bebas tadi adalah sebatas bebas kamu mau mengerjakannya atau tidak, itu saja. Tentu saja setiap pilihan ada konsekuensinya, saat kamu memilih mengerjakannya dengan baik, maka kamu akan diapresiasi dengan nilai yang bagus. Sebaliknya ketika kamu memutuskan untuk tidak mengerjakannya, ya kamu tidak akan mendapatkan nilai yang baik.  Memang bebas, karena dosen tidak akan marah-marah apalagi memberi hukuman ketika kamu tidak mengerjakannya, hanya berdampak pada nilai akhirmu yang tentunya sangat menentukan nasibmu di kuliah.


Menjadi mahasiswa itu asyik


Ya, harus diakui menjadi mahasiswa memang asyik dan menyenangkan khususnya bagi kamu yang kuliah di jurusan sesuai passionmu dan memiliki jiwa sosial yang tinggi. Saat kuliah, kamu akan mendapatkan banyak teman dari berbagai daerah di Indonesia, tidak seperti saat SMA kamu berteman dengan orang-orang itu saja. Saat kuliah kamu juga bisa mengasah kemampuan nonakademikmu untuk berorganisasi di lembaga-lembaga kemahasiswaan.

Namun, terkadang keasyikan ini seringkali membuat mahasiswa lupa akan kewajibannya di bangku kuliah untuk segera menyelesaikan studinya. Tidak sedikit yang terlalu asyik dengan himpunan, unit kegiatan kemahasiswa, dan lembaga lainnya sehingga terkadang mengabaikan kewajibannya untuk mengikuti perkuliahan. Akibatnya nilai menjadi anjlok hingga tidak lulus mata kuliah yang diikutinya.

Apa yang kamu pikir asyik ketika menjadi mahasiswa tidak sepenuhnya benar, karena kamu akan mengalami masa-masa sibuk bahkan lupa waktu untuk makan dan tidur demi menyelesaikan setiap tugas-tugas kuliah yang memiliki deadline sangat singkat. Disana juga kamu akan menghapi banyak dilemma yakni apakah kamu mengutamakan tugas kuliah atau ajakan teman untuk nongkrong, nonton, dan sebagainya.


Dituntut mandiri


Kamu pasti pernah berpikir ingin segera lulus SMA supaya bisa kuliah dan merasakan kebebasan untuk tidak diatur-atur lagi oleh orangtua mengenai jam tidur, jam pulang ke rumah dan sebagainya bukan?

Namun, disinilah kamu akan mengalami proses nyata mengenai kemandirian. Kamu akan menjadi sendiri, dan akan jarang bertemu dengan keluarga khususnya buat kamu yang nantinya kuliah jauh dari kota tempat tinggalmu. Kamu baru merasakan betapa beratnya rindu dengan orangtua bahkan adik/kakak di rumah. Kamu akan merindukan masakan ibumu juga teguran serta candaan ayahmu.

Saat kuliah kamu dituntut hidup mandiri mulai dari kapan harus makan, kapan harus bangun dan kapan harus istrahat, kapan waktunya bermain. Kamu yang memilih kapan harus mencuci/laundry pakaian,  membereskan tempat tidur hingga kamar mandi. Bahkan mengatur keuangan agar tercukupi sampai batas waktu yang ditentukan oleh orangtua untuk mengirimkanmu lagi uang bulanan. Disini kamu pasti merindukan. Apakah ini kebebasan yang kamu inginkan saat SMA? saya rasa tidak.


Perjuangan Menggarap Skripsi


Nah, yang ini yang menjadi penentu nasib mahasiswa. Akan ada masanya kamu harus senang campur sedih ketika melihat seniormu lulus dan memakai toga kebanggaan yang menjadi bukti bahwa mereka telah menyelesaikan proyek mereka menjadi mahasiswa. Kamu mulai merasakan perjuangan mengerjakan skripsi saat tingkat akhir di bangku kuliah. Kamu mungkin kesulitan mencari topic, bingung mau meneliti apa, sulitnya bertemu dosen, sakitnya topikmu ditolak oleh dosen, hingga berakhir malas untuk mengerjakannya.

Saat kamu tiba di tugas akhir yang sering disebut skripsi ini, kamu akan mengalami masa-masa mencari inspirasi menulis sebuah kalimat pun di laporan tugas akhirmu sangatlah sulit. Memang tidak semua orang mengalami kesulitan saat mengerjakan skripsi, akan tetapi mayoritas mahasiswa mengalaminya.

Kamu akan tahu betapa sulitnya mendapatkan toga yang kamu idam-idamkan untuk membuat orangtua senang dan orang-orang terdekatmu. Saat itu kamu mulai mengerti bahwa menjadi mahasiswa bukanlah sekadar mengejar kenyamanan atau sekadar melepaskan diri dari masa putih abumu di SMA. Namun, lebih dari itu kamu akan mengerti bahwa mendapatkan mahkota kebanggaan yakni toga membutuhkan kerja keras, niat, dan dukungan orang-orang yang kamu kasihi. Kamu akan lebih menghargai hidup dan perjuangan orang lain.

Setelah wisuda pun kamu akan mengerti perjuangan yang lebih nyata mengenai hidup. Kamu akan mengerti sulitnya mendapatkan pekerjaan apalagi jika kamu memiliki ekspetasi yang terlalu tinggi mengenai pekerjaan yang kamu impikan. Jalani dan optimalkan penggunaan waktu yang ada selagi masih muda. Masa muda adalah masa terbaik untuk berkarya.

Salam inspirasi dan selamat berkarya!
Copyright © Tampang.com
All rights reserved