Dosen IAIN di Pecat Karena Bercadar....!

Tanggal: 16 Mar 2018 12:47 wib.
Tampang.com - Hayati Syafri menjelaskan bahwa ia telah memilih dan memutuskan untuk memakai cadar karena keputusan diri sendiri karena menurutnya di dalam islam, baik itu sunnah rasul tidak ada larangan memakai cadar.

Hayati adalah salah seorang tenaga pengajar atau dosen di perguruan tinggi Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Bukittinggi yang dinonaktifkan pihak kampus karena bercadar atau berniqab.

Saat di konfirmasi Hayati mengatakan bahwa ia telah dinonaktifkan dari kampus sejak awal Februari 2018. Pemecatan sepihak tanpa dasar yang kuat ini membuat Hayati juga semakin bingung. 

Dengan besar hati Hayati menjelaskan, "Namun sepertinya pihak kampus merasa keberatan dengan keputusan saya selama saya masih mengajar dan melakukan kegiatan akademik di kampus, karena itu melanggar disiplin berpakaian," jelasnya.

Diketahui Hayati Syafri merupakan dosen IAIN yang telah mengajar sejak tahun 2007 yang berstatus PNS.

Ia menambahkan surat penonaktifannya sejak awal Februari lalu untuk tidak mengajar hanya disampaikan saja tanpa memberikan surat karena menurut pihak kampus tidak tau mau kemana surat di berikan.

"Ini merupakan hukuman yang paling berat bagi saya, saya merasa terzalimi,  padahal saya hanya menjalankan sunnah islam dan tidak ada dalil yang melarang, " ucapnya.

Memang kebijaksanan dengan adanya peraturan dilarang memakai cadar dikampus itu tergantung pihak kampus masing – masing. Seperti halnya di Yogyakarta. Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta mencabut aturan terkait larangan penggunaan cadar bagi mahasiswinya di lingkungan kampus pada Sabtu (10/3).

Namun untuk saat ini  Hayati Syafri hanya ingin fokus terlebih dahulu pada pendidikannya yang ia jalani saat sekarang, ia tidak ingin fikirannya buyar dan setelah selesai ia ingin menyelesaian permasalahan tersebut dengan pihak kampus dengan melakukan diskusi secara kekeluargaan.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved