Derai Duka di UGM: Karangan Bunga Banjiri Kampus Untuk Argo Ericko Achfandi
Tanggal: 30 Mei 2025 19:31 wib.
Kampus Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta diterpa duka mendalam pasca musibah yang menimpa Argo Ericko Achfandi, seorang mahasiswa Fakultas Hukum UGM yang tewas dalam kecelakaan tragis di Jalan Palagan Tentara Pelajar, Sleman, Yogyakarta, pada Sabtu dini hari. Kematian Argo yang masih sangat muda ini mengejutkan seluruh civitas akademika UGM dan masyarakat luas. Sebagai bentuk penghormatan terakhir dan ungkapan rasa simpati, ratusan bunga diletakkan oleh mahasiswa dan warga Yogyakarta di kaki patung Dewi Keadilan, yang berada di halaman Fakultas Hukum UGM.
Aksi meletakkan bunga ini bukan sekadar seremonial, tetapi juga menjadi simbol duka yang mendalam terhadap kehilangan salah satu generasi penerus bangsa. Mahasiswa dan warga Yogyakarta berkumpul di kampus pada hari itu untuk mengenang Argo yang dikenal sebagai sosok yang ramah dan penuh semangat. Di tengah kesedihan, mereka ingin menunjukkan bahwa Argo tidak akan dilupakan dan perjalanan hidupnya akan selalu dikenang. Karangan bunga yang memenuhi halaman Fakultas Hukum UGM seakan menggambarkan rasa kehilangannya dan harapan agar kejadian serupa tidak terulang di masa depan.
Dalam insiden yang merenggut nyawa Argo, tersangka pengemudi yang terlibat, Christiano Tarigan, seorang mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) UGM, telah ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan di Mapolresta Sleman. Menanggapi tragedi ini, pihak universitas segera mengambil langkah dengan menonaktifkan status akademik Christiano. Tindakan tersebut diambil sebagai bagian dari tanggung jawab moral dan etika yang diemban oleh institusi pendidikan tinggi terhadap keselamatan dan kesejahteraan komunitasnya.
Aksi penempatan bunga dan berkumpulnya massa di halaman Fakultas Hukum UGM ini juga mencerminkan kepedulian besar masyarakat Yogyakarta terhadap mahasiswa dan generasi muda. Mereka menunjukkan dukungan moral kepada keluarga almarhum dan mengingatkan pentingnya keselamatan di jalan raya, terutama bagi para pengguna kendaraan bermotor.
Diketahui bahwa kecelakaan yang merenggut nyawa Argo Ericko Achfandi terjadi pada saat mana ia sedang dalam perjalanan, sebuah kisah yang menyisakan banyak tanda tanya di benak teman-teman dan keluarga. Kehilangan seorang mahasiswa yang memiliki masa depan cerah menjadi bagian dari duka kolektif yang mendorong banyak orang untuk bersatu dan saling mendukung di tengah kesedihan ini. Sangat disayangkan bahwa insiden seperti ini terjadi dan menjadi pengingat bagi kita semua tentang fragilitas hidup serta pentingnya kebersamaan dalam menghadapi duka.
UGM sebagai salah satu institusi pendidikan terbaik di Indonesia terus berkomitmen untuk menjaga lingkungan kampus yang aman dan nyaman bagi mahasiswa. Tragedi ini diharapkan menjadi momen refleksi bagi semua pihak, baik mahasiswa, dosen, maupun masyarakat, untuk lebih peduli terhadap keselamatan di jalan serta kesadaran akan dampak dari tindakan yang kita lakukan.
Di tengah duka yang menyelimuti kampus, video dan foto dari aksi penempatan bunga di patung Dewi Keadilan ini menjadi viral di media sosial, memperkuat solidaritas di antara mahasiswa dan masyarakat. Mereka semua merasa kehilangan sosok Argo Ericko Achfandi yang telah pergi terlalu cepat, namun warisannya sebagai mahasiswa yang berprestasi dan penuh semangat akan terus dikenang di hati banyak orang. Keberanian mahasiswa dalam mengekspresikan rasa duka mereka menunjukkan betapa pentingnya solidaritas dan dukungan antar sesama di dalam komunitas, terutama di saat-saat sulit seperti ini.