Sumber foto: iStock

Daftar Negara ASEAN Pernah Dilanda Topan Mematikan, Ada Indonesia?

Tanggal: 14 Sep 2024 19:53 wib.
Tampang.com | Topan Yagi yang menerjang beberapa negara di Asia Tenggara telah menimbulkan kehancuran dan korban jiwa, menjadikannya salah satu badai terkuat di Asia pada tahun ini. Badai ini telah menewaskan ratusan orang dan menyebabkan kerusakan infrastruktur yang luas. Menghantam Filipina, badai itu bergerak ke arah barat menuju China selatan dan kemudian ke beberapa negara di Asia Tenggara seperti Vietnam, Thailand, Myanmar, dan Laos. Hal ini menunjukkan betapa kuatnya dampak badai tropis di kawasan tersebut.

Badai tropis seperti topan Yagi menjadi semakin mematikan akibat dari pemanasan laut yang terus terjadi. Ilmuwan telah lama memperingatkan bahwa pemanasan global menyebabkan meningkatnya intensitas dan kekuatan badai tropis di seluruh dunia. Selain itu, naiknya permukaan air laut dan curah hujan yang berlebihan turut memperparah keadaan, meningkatkan ancaman banjir dan tanah longsor.

Berbagai negara di Asia Tenggara yang dilanda badai tropis seperti Vietnam dan Thailand mengalami kerugian besar, baik dalam hal korban jiwa maupun kerusakan material. Data menunjukkan bahwa topan ini menyebabkan kematian sedikitnya 226 orang di Vietnam dan 33 orang di Thailand. Kerugian juga terjadi pada sektor pertanian dan infrastruktur, yang akan memerlukan waktu yang lama untuk pemulihan.

Di tengah dampak buruk yang disebabkan oleh badai tropis, muncul pertanyaan apakah Indonesia relatif aman dari bencana alam ini. Deputi Bidang Meteorologi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Guswanto, menyatakan bahwa Indonesia tidak akan dilanda topan Yagi karena pengaruh pergerakan angin timuran. Namun, melihat kondisi geografis dan perubahan iklim global, penting untuk terus meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bencana alam yang bisa terjadi di masa mendatang.

Meskipun Indonesia jarang terkena badai tropis yang mematikan, hal ini bukan berarti bahwa Indonesia benar-benar aman dari ancaman bencana alam. Peningkatan intensitas angin puting beliung dalam beberapa tahun terakhir menjadi catatan penting, menandakan bahwa Indonesia juga memiliki risiko terkena bencana meteorologi lainnya. Selain itu, perubahan iklim dan pemanasan global juga dapat berdampak pada pola cuaca di Indonesia, meningkatkan risiko terjadinya bencana alam.

Indonesia memiliki letak astronomis yang berbeda dengan negara-negara tetangga yang sering dilanda badai tropis. Hal ini sebagian besar memberikan perlindungan terhadap datangnya badai yang mematikan. Syarat terjadinya badai, seperti perairan laut yang hangat dengan suhu sekitar 27°C dan kedalaman sekitar 46 meter, berperan dalam membentuk badai tropis. Namun, efek coriolis bumi yang membelokkan angin dan membentuk pusaran badai cenderung lebih lemah di wilayah Indonesia sehingga meminimalisir potensi terjadinya badai tropis.

Namun, hal ini tidak berarti bahwa Indonesia tidak akan pernah mengalami dampak dari perubahan iklim dan bencana alam. Perubahan ekstrem dalam cuaca, seperti hujan deras, angin kencang, dan banjir, masih bisa terjadi dan membahayakan masyarakat. Oleh karena itu, upaya mitigasi dan adaptasi terhadap perubahan iklim perlu terus diupayakan guna mengurangi risiko bencana alam serta melindungi masyarakat dari dampak yang mungkin terjadi.

Pemahaman yang lebih mendalam tentang faktor-faktor yang berkontribusi terhadap bencana alam dan kesiapan dalam menghadapinya menjadi kunci penting dalam mengurangi dampak bencana. Langkah-langkah preventif, penanganan darurat, dan rencana pemulihan pasca-bencana perlu terus dikembangkan untuk mengurangi kerugian dan meminimalisir korban jiwa akibat bencana alam.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved