Sumber foto: iStock

Coelacanth: Fosil Hidup yang Ternyata Masih Ada, Penemuan Fosil Baru Ungkap Sejarah Evolusinya

Tanggal: 24 Nov 2024 10:06 wib.
Ikan coelacanth merupakan ikan laut dalam yang hidup di lepas pantai Afrika bagian selatan dan Indonesia. Selama ini, para ilmuwan percaya bahwa ikan 'fosil hidup' itu telah punah. Namun, penelitian baru membuktikan sebaliknya.

Fosil hidup, sebuah istilah yang pertama kali diungkapkan oleh Charles Darwin dalam bukunya The Origin of Species tahun 1859, merujuk pada spesies yang dianggap "menyimpang" atau "tidak normal" dibandingkan dengan spesies lain pada saat itu.

Meskipun tidak jelas definisinya pada masa Darwin, konsep tersebut telah diadopsi oleh banyak ahli biologi sejak itu. Meski begitu, istilah "fosil hidup" dan spesies yang pantas disebut demikian masih menjadi bahan perdebatan dalam komunitas ilmiah.

Dalam sebuah penelitian terbaru yang dipublikasikan di Nature Communications, para ilmuwan berhasil mengidentifikasi fosil spesies coelacanth berusia 380 juta tahun yang telah punah, ditemukan di Australia Barat. Fosil-fosil tersebut sangat terpelihara dengan baik, berasal dari periode transisi penting dalam sejarah evolusi spesies ikan ini.

Tim peneliti dari Universitas Flinders, bersama dengan rekan-rekan dari Australia, Kanada, dan Eropa, menemukan spesies baru fosil ikan coelacanth di Gooniyandi Country di Australia Barat bagian utara.

Fosil hidup coelacanth adalah ikan "bersirip cuping", yang berarti mereka memiliki tulang kuat di bagian sirip. Para ilmuwan percaya bahwa mereka lebih dekat hubungannya dengan tetrapoda daripada dengan kebanyakan ikan lainnya.

Coelacanth telah ada sejak lama, dengan fosil tertua yang diketahui berusia lebih dari 410 juta tahun. Namun, karena sebagian besar fosil-fosil ini berupa fragmen, masih banyak yang tidak diketahui tentang seperti apa coelacanth paling awal.

Pada akhir periode Cretaceous, 66 juta tahun yang lalu, semua tanda keberadaan coelacanth secara misterius menghilang dari catatan fosil. Para ilmuwan sebelumnya berasumsi bahwa ikan ini adalah korban dari dampak asteroid besar yang juga menandai kematian dinosaurus.

Namun, pada tahun 1938, sebuah penemuan mengejutkan terjadi ketika para nelayan di Afrika Selatan menarik seekor ikan besar yang misterius dari kedalaman laut. Ikan tersebut sangat berbeda dari spesies lain yang pernah mereka lihat sebelumnya. Seorang karyawan museum setempat, Marjorie Courtenay-Latimer, dengan cepat menyadari keistimewaan ikan tersebut.

Baru-baru ini, tim peneliti dari Universitas Flinders menemukan spesies baru fosil ikan coelacanth di Gooniyandi Country di Australia Barat bagian utara. Situs tersebut dulunya merupakan terumbu karang tropis yang dihuni oleh lebih dari 50 spesies ikan.

Fosil coelacanth baru diberi nama "Ngamugawi wirngarri", yang berasal dari bahasa Gooniyandi dan berarti "ikan purba untuk menghormati Wirngarri", seorang tetua yang dihormati di komunitas tersebut.

Ngamugawi adalah coelacanth yang diawetkan dengan tiga dimensi dari Periode Devon (359 hingga 419 juta tahun lalu). Fosil ini memberikan pengetahuan tentang anatomi awal hewan tersebut.

Studi terhadap spesies baru ini mengarahkan peneliti untuk menganalisis sejarah evolusi semua coelacanth yang diketahui. Dalam melakukannya, peneliti menemukan bahwa coelacanth umumnya berevolusi secara lambat, dengan beberapa pengecualian yang menarik.

Ilmuwan juga menganalisis serangkaian faktor lingkungan yang dianggap dapat memengaruhi laju evolusi coelacanth. Dari semua variabel yang diamati, aktivitas lempeng tektonik terbukti menjadi faktor yang paling memengaruhi laju evolusi coelacanth.

Bersamaan dengan analisis terhadap semua fosil coelacanth, peneliti juga membandingkan dengan dua spesies coelacanth yang masih hidup, Latimeria chalumnae dan Latimeria menadoensis.

Meskipun tampak hampir identik dengan beberapa ikan sejenisnya dari ratusan juta tahun yang lalu, setelah dianalisis secara lebih detail, terlihat bahwa mereka sebenarnya berbeda dari kerabat mereka yang telah punah.

Temuan ini memberikan pemahaman yang lebih dalam tentang evolusi ikan coelacanth dan memperkuat konsep "fosil hidup". Penemuan fosil coelacanth di Indonesia juga menjadi bukti bahwa ikan ini masih tetap eksis di habitatnya meskipun telah lama dianggap punah. Hal ini tentu menjadi pengetahuan yang sangat berharga dalam melacak sejarah evolusi ikan ini.

 
Copyright © Tampang.com
All rights reserved