China Pantau Gelembung Misterius di Atas Piramida Mesir
Tanggal: 18 Sep 2024 05:10 wib.
Radar dari China yang terletak di Laut China Selatan telah berhasil mendeteksi adanya gelembung plasma di atas piramida Giza di Mesir. Hal ini merupakan kali pertama gelembung plasma bisa terdeteksi dari permukaan Bumi, yang disebut sebagai gelembung plasma khatulistiwa (EPB). Gelembung ini merupakan kantong gas dengan suhu yang sangat panas yang terbentuk di ketinggian rendah setelah matahari terbenam.
Fenomena EPB ini rutin terjadi di beberapa wilayah tertentu, termasuk di atas piramida Giza. Biasanya, gelembung plasma ini hanya dapat diamati dari jauh, terutama dari luar angkasa. Namun demikian, pengamatan langsung dari permukaan Bumi harus dilakukan dekat dengan lokasi fenomena, karena jika terlalu jauh, radar akan kesulitan mendeteksi adanya gelembung plasma tersebut.
Peneliti dari Chinese Academy of Science telah berhasil mengamati fenomena EPB di Mesir, yang memiliki jarak sekitar 8.000 kilometer dari titik pengamatan di China, tepatnya di Pulau Hainan. Mereka menggunakan perangkat radar ionosfer jarak jauh ketinggian rendah (LARID) untuk mengamati keanehan yang tercipta akibat gelembung plasma.
LARID merupakan sistem radar yang diciptakan khusus untuk mengamati fenomena gelembung plasma. Sistem ini mengirim sinyal radio ke gelembung plasma dan mendeteksi perubahan variasi akibat perubahan di fenomena tersebut. Dengan kemampuannya yang mencapai jarak hingga 9.600 kilometer, LARID buatan China menjadi sangat penting dalam pemantauan fenomena EPB.
Dalam situasi ini, para peneliti menyatakan bahwa keberhasilan mereka dalam mengamati fenomena EPB di Mesir merupakan sebuah terobosan. Hasil penelitian ini memberikan perspektif baru tentang bagaimana membangun jaringan radar ketinggian rendah lintas cakrawala yang dapat memungkinkan untuk memantau EPB di seluruh dunia dalam waktu nyata.
Pemantauan gelombang plasma ini sangat penting untuk mengantisipasi gangguan komunikasi, terutama terhadap satelit yang kini digunakan untuk berbagai fungsi mulai dari navigasi hingga keuangan. Dengan memprediksi perubahan di EPB, dampak gangguan terhadap sinyal dari dan ke satelit bisa dibatasi.
Dengan adanya informasi ini, China telah berhasil menunjukkan kemampuannya dalam teknologi radar yang canggih dan proses pemantauan fenomena alam yang penting untuk keberlangsungan teknologi satelit internasional. Hal ini juga dapat membantu mengidentifikasi tantangan komunikasi yang mungkin terjadi di masa depan, sehingga tindakan-tindakan pencegahan dapat diambil untuk mengurangi dampaknya.