Cara Membersihkan Perabot Kulit Asli dan Sintetis
Tanggal: 17 Jul 2025 12:46 wib.
Perabot berlapis kulit, baik itu kulit asli maupun sintetis, selalu memberi kesan mewah dan elegan pada ruangan. Namun, kemewahan ini datang bersama tanggung jawab perawatan yang rutin. Kotoran, debu, tumpahan cairan, bahkan minyak dari kulit manusia bisa menempel dan merusak tampilannya jika dibiarkan. Memahami perbedaan karakteristik antara kulit asli dan sintetis adalah kunci utama untuk membersihkan perabot ini dengan benar, agar awet dan selalu terlihat prima tanpa merusaknya.
Memahami Jenis Kulit dan Perbedaannya
Sebelum mulai membersihkan, penting sekali tahu jenis kulit perabot. Kulit asli terbuat dari kulit hewan yang diproses. Karakteristiknya cenderung unik, memiliki pori-pori, dan akan menunjukkan patina (perubahan warna atau kilau seiring waktu) yang indah. Kulit asli juga lebih mahal, terasa lembut, dan bisa menyerap cairan. Karena pori-porinya, kulit asli butuh perlakuan khusus agar tidak cepat kering atau retak.
Sementara itu, kulit sintetis (sering disebut kulit PU, faux leather, atau vegan leather) adalah bahan buatan yang meniru tampilan kulit asli. Biasanya terbuat dari plastik seperti poliuretan (PU) atau polyvinyl chloride (PVC) yang dilapisi pada kain dasar. Kulit sintetis cenderung lebih murah, tidak berpori (atau sangat sedikit), lebih tahan air, dan tidak akan mengembangkan patina. Meskipun tahan banting, kulit sintetis bisa rentan retak atau mengelupas jika tidak dirawat dengan benar atau terkena panas ekstrem. Perbedaan mendasar ini menentukan metode pembersihan dan produk yang digunakan.
Pembersihan Perabot Kulit Asli
Merawat perabot kulit asli memerlukan sentuhan yang lembut dan produk yang tepat agar tetap lentur dan tidak rusak.
Pembersihan Rutin (Mingguan/Dwi-Mingguan): Mulailah dengan menyeka debu menggunakan kain mikrofiber yang lembut dan kering. Setelah itu, vakum celah-celah atau lipatan sofa dengan attachment sikat lembut untuk mengangkat remah-remah atau kotoran. Tahap ini penting untuk mencegah partikel kecil menggores permukaan kulit.
Pembersihan Mendalam (Bulanan/Tiga Bulanan): Untuk membersihkan noda atau kotoran yang lebih membandel, gunakan pembersih khusus kulit (leather cleaner). Pembersih ini diformulasikan agar aman dan tidak merusak kelembaban alami kulit. Tuang sedikit pembersih pada kain mikrofiber bersih, lalu usapkan perlahan pada permukaan kulit dengan gerakan melingkar. Hindari mengusap terlalu keras atau menggosok berlebihan. Segera seka sisa pembersih dengan kain lembap bersih, lalu keringkan dengan kain kering. Jangan pernah menyemprotkan pembersih langsung ke permukaan kulit karena bisa meninggalkan noda.
Kondisioner Kulit (Setelah Pembersihan Mendalam): Setelah dibersihkan, kulit asli membutuhkan kondisioner kulit (leather conditioner) untuk menjaga kelembaban dan mencegah kekeringan atau retak. Aplikasikan kondisioner dengan kain lembut, usapkan merata, dan biarkan meresap sesuai petunjuk produk. Kondisioner berfungsi seperti pelembap kulit, menjaga elastisitas dan kilau alami kulit asli. Lakukan ini secara rutin, setidaknya setiap 3-6 bulan sekali, tergantung intensitas penggunaan perabot.
Menangani Noda Spesifik: Untuk tumpahan cairan, segera seka dengan kain bersih. Noda tinta mungkin memerlukan produk penghilang tinta khusus kulit. Untuk noda minyak atau lemak, taburkan sedikit cornstarch atau bedak talek pada noda, biarkan menyerap semalaman, lalu sikat perlahan dan bersihkan.
Pembersihan Perabot Kulit Sintetis
Perabot kulit sintetis mungkin lebih tangguh dalam beberapa hal, tetapi juga punya cara pembersihan khusus agar tidak cepat rusak atau mengelupas.
Pembersihan Rutin (Mingguan/Dwi-Mingguan): Sama seperti kulit asli, bersihkan debu dengan kain mikrofiber kering, kemudian vakum sela-sela perabot.
Pembersihan Mendalam (Bulanan/Tiga Bulanan): Untuk kulit sintetis, larutan sabun lembut dan air hangat sudah cukup efektif. Campurkan sedikit sabun cuci piring lembut atau sabun bayi dengan air hangat. Celupkan kain mikrofiber bersih ke dalam larutan, peras hingga hanya lembap, lalu seka seluruh permukaan perabot. Pastikan kain tidak terlalu basah agar air tidak merembes ke bagian dalam perabot. Setelah itu, seka kembali dengan kain lembap bersih yang hanya dibasahi air tawar untuk menghilangkan residu sabun, kemudian keringkan segera dengan kain kering.
Perhatikan Tekstur: Hindari penggunaan sikat kasar atau scrubber yang bisa merusak lapisan permukaan kulit sintetis. Kulit sintetis tidak perlu kondisioner khusus kulit asli, karena bahan dasarnya berbeda. Produk perawatan kulit asli bisa merusak kulit sintetis.
Menangani Noda Spesifik: Untuk noda yang lebih membandel, bisa dicoba menggunakan sedikit alkohol gosok (isopropyl alcohol) yang diencerkan dengan air, diaplikasikan pada kain, lalu ditepuk-tepuk lembut pada noda. Uji dulu pada area tersembunyi.
Hal Penting yang Perlu Diingat untuk Keduanya
Uji Produk: Selalu uji pembersih atau kondisioner pada area perabot yang tidak terlihat (misalnya di bagian belakang atau bawah) sebelum menggunakannya di seluruh permukaan. Ini untuk memastikan tidak ada reaksi negatif atau perubahan warna.
Hindari Sinar Matahari Langsung dan Panas Berlebih: Baik kulit asli maupun sintetis bisa retak, kering, atau memudar warnanya jika sering terpapar sinar matahari langsung atau sumber panas (seperti dekat radiator atau perapian). Letakkan perabot di area yang teduh.
Jangan Gunakan Pembersih Abrasif: Hindari pembersih yang mengandung amonia, klorin, pemutih, atau pembersih multifungsi yang keras. Bahan-bahan ini bisa merusak permukaan kulit secara permanen.
Bersihkan Tumpahan Segera: Cepat tanggap saat ada tumpahan. Semakin cepat dibersihkan, semakin kecil kemungkinan noda meresap atau menempel permanen.