Sumber foto: iStock

Cahaya Biru HP Disebut Bahaya, Ternyata Ini Faktanya

Tanggal: 27 Jun 2024 15:51 wib.
Perkembangan teknologi di era digital telah membawa dampak yang signifikan dalam kehidupan sehari-hari, termasuk dalam penggunaan smartphone atau handphone (HP). Salah satu bahaya yang seringkali disorot adalah paparan cahaya biru atau blue light dari layar ponsel. Namun, seiring dengan maraknya klaim tersebut, penelitian dan temuan ilmiah menunjukkan bahwa sebenarnya dampak dari cahaya biru ini masih perlu lebih dipahami dengan mendalam.

Cahaya biru pada layar ponsel tidak hanya berasal dari perangkat elektronik, tetapi sebagian besar paparannya juga dipengaruhi oleh matahari. Perangkat elektronik seperti ponsel hanya memberikan dampak kecil dari paparan cahaya biru. Sebuah penelitian yang dilakukan di Universitas Toledo pada tahun 2018 mengenai "Blue Light causes Blindness" atau cahaya biru menyebabkan kebutaan menjadi salah satu sorotan utama terkait dampak dari cahaya biru pada mata. Namun, klaim ini juga menimbulkan kekhawatiran terhadap akurasi informasi yang disampaikan kepada masyarakat luas.

Pendekatan yang berbeda dalam memeriksa dampak cahaya biru juga dilakukan oleh The Guardian. Mereka menyajikan data mengenai percepatan kebutaan akibat paparan cahaya biru dari ponsel. Sementara itu, IFL Science menyatakan bahwa tidak semua klaim tersebut dapat dianggap benar. Sebagai contoh, sebuah penelitian yang menguji paparan cahaya biru selama dua jam menunjukkan bahwa DNA mengalami kerusakan parah dan menyebabkan kematian. Namun, perlu dicatat bahwa penelitian tersebut dilakukan pada tikus. Oleh karena itu, hasilnya belum tentu dapat langsung diterapkan pada manusia.

Terkait hal ini, Cochrane melakukan penelitian pada tahun 2023 yang meninjau 17 uji klinis terkait lensa pemfilteran cahaya biru dan non-biru terhadap mata. Hasilnya menunjukkan bahwa lensa untuk filter cahaya biru tidak mengurangi gejala mata tegang saat penggunaan komputer dibandingkan dengan lensa non-cahaya biru. Sementara itu, American Academy of Ophthalmology menyatakan bahwa ketegangan mata karena menggunakan perangkat digital disebabkan oleh kurangnya kedipan mata, bukan karena paparan cahaya biru.

Selain dampak pada mata, cahaya biru juga diketahui dapat mempengaruhi pola tidur seseorang. IFL Science mengungkapkan bahwa setengah dari 36 penelitian yang ditinjau menemukan bahwa paparan cahaya biru dapat mengurangi efektivitas tidur dan menyebabkan rasa lelah. Namun, penelitian tersebut masih mengesampingkan faktor-faktor penting seperti waktu yang dibutuhkan untuk tertidur, kualitas tidur, dan durasi tidur.

Sebuah penelitian lain pada akhir tahun lalu juga menjelaskan mengenai dampak dari paparan cahaya berbagai warna, termasuk biru redup, kuning, dan putih. Hasilnya menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan dalam memengaruhi kantuk, tidur, ataupun ritme siklus tidur dan bangun.

 
Copyright © Tampang.com
All rights reserved