Bukan Hanya Pluto, Penelitian Terbaru Ungkap Bukti Baru Tentang Planet Kesembilan dalam Tata Surya
Tanggal: 4 Mei 2024 16:38 wib.
Penelitian terbaru yang dilakukan oleh tim Caltech yang akan segera dipublikasikan dalam The Astrophysical Journal Letters menemukan bukti tambahan yang mendukung keberadaan planet misterius yang disebut "planet kesembilan".
Menurut profesor astronomi planet di California Institute of Technology, Michael Brown, kecil kemungkinannya bagi planet kesembilan untuk tidak ada. Brown menjelaskan bahwa jika planet itu tidak ada, ilmuwan harus menemukan lima hingga enam penjelasan terpisah untuk menjelaskan fenomena aneh yang terjadi pada bagian luar tata surya.
Para peneliti telah melakukan pelacakan terhadap orbit jangka panjang dari Objek Trans-Neptunian (TNO) di bagian luar tata surya, dan juga memodelkan skenario orbit yang berbeda berdasarkan pergerakannya. Mereka juga menambahkan data-data mengenai gravitasi Neptunus serta pasang surut galaksi.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa penjelasan paling masuk akal atas pergerakan tidak teratur objek-objek tersebut adalah adanya planet besar yang belum terdeteksi. Meskipun begitu, posisi pasti dari planet kesembilan masih belum dapat terbuktikan secara tepat.
Teori tentang keberadaan planet kesembilan ini sudah lama diperbincangkan untuk menjelaskan orbit aneh dari planet kerdil yang mengorbit Matahari di luar Neptunus. Neptunus sendiri merupakan planet terluar dari tata surya kita.
Orbit aneh ini diamati di antara kelompok Objek Trans-Neptunian (TNO) ekstrem dari Neptunus, meskipun jarak kumpulan TNO tersebut lebih dekat ke Neptunus daripada ke Matahari. Pada tahun 2015, tim peneliti yang sama menemukan bukti matematis tentang keberadaan sebuah planet dengan massa sepuluh kali lebih besar dari Bumi.
Planet kesembilan ini diyakini mengorbit Matahari pada jarak yang sangat jauh dan diperkirakan 20 kali lebih jauh dari jarak Neptunus ke Matahari. Penelitian tahun 2015 juga menunjukkan bahwa planet ini membutuhkan waktu antara 10.000 hingga 20.000 tahun perhitungan waktu Bumi untuk sekali mengorbit Matahari. Orbit planet kesembilan dianggap elips dan gravitasinya dianggap bertanggung jawab atas pengelompokan orbit TNO yang tidak biasa terhadap Matahari.
Meskipun masih sebagai hipotesis, keberadaan planet kesembilan kemungkinan akan dibuktikan melalui observatorium Vera Rubin di Chili. Observatorium ini akan memulai Survei Warisan Ruang dan Waktu (LSTT) dengan menggunakan kamera digital terbesar yang pernah ada, yaitu kamera LSST. Kamera ini memiliki ketajaman 3.200 megapiksel, setara dengan ukuran mobil, dan akan digunakan untuk survei seluruh langit setiap malam.