Black Caiman: Predator Puncak di Amazon yang Buru Segala Hewan, Bahkan Manusia
Tanggal: 1 Jun 2024 19:25 wib.
Di kawasan Amazon, terdapat predator buas yang dikenal mampu memangsa berbagai jenis makhluk, termasuk manusia. Predator tersebut bukanlah aligator, melainkan sepupunya yang disebut black caiman (Melanosuchus niger).
Black caiman merupakan predator puncak di Amazon, namun keberadaannya semakin terancam oleh deforestasi dan kehilangan habitat. Hewan ini memiliki ukuran tubuh yang mencapai hingga 5 meter, menjadikannya sebagai anggota terbesar dari keluarga Alligatoridae yang juga mencakup aligator, caiman, dan kerabat mereka yang sudah punah. Sisik hitam kehijauan pada tubuh black caiman berperan sebagai kamuflase di perairan keruh Amazon saat malam hari.
Populasi black caiman tersebar di beberapa negara di Lembah Amazon seperti Bolivia, Brasil, Kolombia, Ekuador, Guyana Prancis, Guyana, Peru, dan Venezuela. Seiring perburuan ilegal yang merambah populasinya, black caiman sempat masuk dalam kategori rentan punah dalam Daftar Merah IUCN pada dekade sebelumnya. Perburuan tersebut dilakukan untuk mendapatkan daging dan kulitnya yang digunakan dalam industri fashion.
Meski begitu, terdapat harapan mengenai pemulihan populasi black caiman di beberapa negara. Namun, menurut IUCN, diperlukan lebih banyak data mengenai status konservasi mereka saat ini.
Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal PLOS ONE pada tahun 2019 berhasil menandai 75 black caiman di Guyana Prancis dengan tujuan mendapatkan wawasan lebih mendalam tentang pola makan hewan tersebut. Hasil penelitian tersebut mengungkapkan bahwa black caiman memiliki pola makan yang terdiri dari ikan sebagai makanan utama. Namun, mereka juga memangsa burung air dan mamalia yang hidup di sekitar tepi air. Meskipun jarang, terdapat catatan black caiman yang juga memangsa rusa, peccaries, dan tapir. Bahkan, ada bukti mereka memakan jaguar dan anaconda, dua spesies lain yang juga dikenal sebagai predator puncak di Amazon.
Pertarungan antara anaconda hijau, jaguar, dan black caiman menjadi bagian dari dinamika kompetisi dalam rantai makanan. Meskipun black caiman diketahui memangsa anaconda, anaconda juga tidak ragu untuk memburu black caiman remaja.
Tidak hanya sebagai pemangsa, manusia pun menjadi target black caiman. Sebuah laporan kasus menceritakan bagaimana seorang gadis berusia 11 tahun tewas akibat diserang black caiman di Negara Bagian Rondonia, Amazon Brasil pada Februari 2010. Kejadian tragis ini terjadi saat gadis tersebut sedang mandi bersama teman-temannya di daerah banjir. Meskipun polisi dan petugas pemadam kebakaran berusaha mencari, mereka tidak berhasil menemukan gadis tersebut dan hewan yang menyerangnya.
Baru pada malam harinya, black caiman dengan panjang sekitar 4,21 meter muncul kembali dengan membawa tubuh gadis tersebut. Black caiman tersebut ditembak mati setelah tujuh kali tembakan, dan tubuh anak itu berhasil dievakuasi.
Studi lain menunjukkan bahwa aligator dan buaya mendekati mangsa menggunakan kemampuan kamuflase sebelum menyerang secara tiba-tiba dan menelan mangsa kecil secara utuh. Saat mangsa berukuran besar, mereka akan diseret ke dalam perairan dalam dan ditenggelamkan. Kemudian, saat mangsa sudah mati, reptil tersebut akan menahan mangsa di dasar sungai atau menyimpannya di mulut untuk beberapa waktu sebelum benar-benar memakannya.