Bertaruh Nyawa Demi Ilmu: Perjuangan Pelajar SD di Kabupaten Sukabumi Melintasi Jembatan Gantung Miring
Tanggal: 24 Jul 2024 20:52 wib.
Pada 29 Juni 2024, banjir melanda Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, menghancurkan jembatan gantung Sungai Cikaso yang menghubungkan Kampung Cigirang, Desa Neglasari, Kecamatan Lengkong. Akibatnya, siswa sekolah dasar (SD), guru, dan warga sekitar terpaksa bertaruh nyawa setiap hari untuk melewati jembatan yang kini miring dan rusak parah.
Setiap pagi, pelajar SD dengan penuh keberanian melangkah satu per satu di atas jembatan sepanjang 50 meter tersebut. Mereka harus menggenggam erat besi jembatan dan memastikan pijakan kaki benar-benar aman untuk bisa melintasinya. Perasaan takut tentu saja tidak bisa dihindari, seperti yang diungkapkan oleh Muhamad Rafa Mubarok, siswa Sekolah Dasar Negeri (SDN) Cibadak. "Pak Jokowi, saya mau jembatan yang baru," katanya penuh harap, saat berbicara pada Selasa, 23 Juli 2024.
Bagi pelajar di Kampung Cigirang, pendidikan bukanlah sekadar hak, tetapi sebuah perjuangan yang memerlukan keberanian luar biasa. Mereka mengawali hari dengan risiko yang sangat tinggi, mempertaruhkan keselamatan demi mengejar ilmu. Setiap langkah harus dilalui dengan penuh kehati-hatian, tangan mereka mencengkeram erat besi jembatan yang berayun, dan kaki mereka berhati-hati menginjak lantai yang tidak stabil.
Muhamad Rafa bukan satu-satunya yang merasakan ketakutan tersebut. Semua pelajar, guru, dan warga yang melewati jembatan ini berbagi rasa cemas yang sama. Jembatan gantung Sungai Cikaso seharusnya menjadi penghubung yang aman, namun kini menjadi sebuah tantangan besar setiap harinya.
Kepala Dusun Neglasari, Ruslan, menyampaikan bahwa pihak pemerintah desa sudah melakukan berbagai upaya untuk memperbaiki jembatan tersebut. Mereka telah mengajukan permohonan bantuan kepada pemerintah daerah hingga pemerintah pusat, namun sampai saat ini bantuan yang diharapkan belum juga tiba.
Kondisi jembatan gantung yang miring dan rusak ini menyoroti betapa pentingnya infrastruktur yang aman, khususnya di daerah-daerah terpencil. Jembatan yang baik bukan hanya memudahkan akses, tetapi juga menjamin keselamatan setiap pengguna, terutama anak-anak yang setiap hari harus melaluinya untuk bersekolah.