Sumber foto: Canva

Berapa Waktu Jam Tidur Bayi Sampai Orang Dewasa, Sesuai dengan Umurnya

Tanggal: 12 Agu 2025 11:37 wib.
Tidur bukanlah sekadar ritual harian, melainkan kebutuhan biologis fundamental yang sangat krusial bagi kesehatan fisik dan mental. Kualitas dan kuantitas tidur yang cukup berperan penting dalam proses pemulihan tubuh, konsolidasi memori, hingga pertumbuhan. Namun, durasi tidur yang dibutuhkan setiap orang ternyata berbeda-beda, tergantung pada fase usia. Memahami kebutuhan tidur yang tepat sesuai tahapan usia bisa menjadi kunci untuk hidup lebih sehat dan produktif.

Bayi Hingga Anak-anak: Masa Tidur yang Paling Panjang

Di awal kehidupan, tidur adalah aktivitas utama. Bayi baru lahir (0-3 bulan) butuh tidur antara 14 hingga 17 jam per hari, yang biasanya terbagi dalam beberapa siklus pendek. Pada fase ini, tidur sangat penting untuk perkembangan otak yang pesat dan pertumbuhan fisik.

Ketika memasuki fase bayi (4-11 bulan), kebutuhan tidur sedikit berkurang menjadi 12 hingga 15 jam sehari, termasuk dua hingga tiga kali tidur siang. Pola tidur mereka mulai terbentuk, dan mereka bisa tidur lebih lama di malam hari.

Memasuki masa balita (1-2 tahun), total waktu tidur yang dibutuhkan adalah 11 hingga 14 jam, dengan tidur siang yang biasanya berkurang menjadi satu kali. Kebutuhan tidur ini masih sangat tinggi karena tubuh mereka sedang dalam fase pertumbuhan aktif.

Pada usia prasekolah (3-5 tahun), anak-anak membutuhkan sekitar 10 hingga 13 jam tidur per hari. Di usia ini, tidur siang mulai hilang, namun waktu tidur malam harus tetap tercukupi agar mereka tetap aktif dan fokus saat bermain atau belajar.

Remaja: Masa Transisi yang Kerap Kekurangan Tidur

Pada usia sekolah (6-13 tahun), kebutuhan tidur berada di rentang 9 hingga 11 jam. Tidur yang cukup sangat vital untuk kinerja akademis, konsentrasi di kelas, dan menjaga suasana hati. Namun, seringkali di usia ini, anak-anak mulai punya banyak kegiatan tambahan yang bisa memangkas waktu tidur mereka.

Fase yang paling rentan terhadap kurang tidur adalah masa remaja (14-17 tahun). Kebutuhan tidur mereka sebenarnya masih cukup tinggi, yaitu 8 hingga 10 jam per malam. Namun, perubahan hormon dan ritme sirkadian (jam biologis) membuat mereka cenderung ingin tidur lebih larut dan bangun lebih siang. Di saat yang sama, tekanan tugas sekolah, kegiatan sosial, dan penggunaan gawai yang intens sering membuat mereka tidur kurang dari kebutuhan ideal. Kurang tidur pada remaja dapat memengaruhi daya ingat, mood, dan kesehatan secara keseluruhan.

Dewasa: Menjaga Kualitas Tidur di Tengah Kesibukan

Untuk orang dewasa (18-64 tahun), durasi tidur yang direkomendasikan adalah 7 hingga 9 jam per malam. Tidur yang cukup di usia ini berperan besar dalam menjaga produktivitas kerja, fungsi kognitif, dan mencegah berbagai penyakit kronis. Sayangnya, banyak orang dewasa yang justru kurang tidur karena tuntutan pekerjaan, stres, atau gaya hidup.

Kurang tidur kronis pada orang dewasa bisa menyebabkan berbagai masalah kesehatan, mulai dari penurunan daya tahan tubuh, peningkatan risiko penyakit jantung dan diabetes, hingga masalah berat badan. Meskipun kebutuhan tidur mungkin sedikit bervariasi antar individu, kurang dari 7 jam secara terus-menerus bukanlah hal yang baik.

Saat memasuki usia lanjut (di atas 65 tahun), kebutuhan tidur tetap berada di rentang 7 hingga 8 jam. Meskipun durasi tidur dalam (deep sleep) mungkin berkurang dan mereka lebih sering terbangun di malam hari, kebutuhan total waktu istirahat tetap penting. Menjaga rutinitas tidur yang konsisten, berolahraga ringan, dan menghindari kafein di malam hari bisa membantu meningkatkan kualitas tidur di usia senja.

 
Copyright © Tampang.com
All rights reserved