Benarkah Kiamat 2026? Prediksi Ilmuwan Soal Populasi Manusia dan Krisis Global
Tanggal: 6 Feb 2025 14:15 wib.
Seiring bertambahnya jumlah manusia di dunia, kekhawatiran mengenai masa depan Bumi semakin meningkat. Beberapa ahli bahkan memprediksi bahwa tahun 2026 bisa menjadi titik kritis bagi peradaban manusia.
Salah satu teori terkenal mengenai hubungan antara populasi dan ketersediaan sumber daya berasal dari Thomas Malthus, seorang ekonom dan ahli demografi. Ia berpendapat bahwa jika populasi terus meningkat tanpa kendali, maka jumlahnya akan jauh melampaui ketersediaan makanan, yang akhirnya akan berujung pada bencana besar. Namun, prediksi ini tidak sepenuhnya terbukti benar karena kemajuan teknologi telah memungkinkan peningkatan produksi pangan secara signifikan.
Meski demikian, di era modern, teori mengenai "kiamat populasi" kembali mencuat. Salah satu yang paling mengejutkan datang dari Heinz von Foerster, seorang fisikawan dari University of Illinois. Dalam teorinya yang dikembangkan pada tahun 1960, ia memprediksi bahwa pertumbuhan populasi yang tidak terkendali akan mencapai titik kritis pada tahun 2026.
Foerster melakukan penghitungan yang mempertimbangkan berbagai faktor, termasuk risiko perang nuklir, kemungkinan terbentuknya masyarakat dunia yang lebih kooperatif, serta inovasi teknologi untuk meningkatkan pasokan makanan tanpa batas. Namun, ia tetap skeptis bahwa teknologi dapat mengimbangi laju pertumbuhan populasi manusia yang terus meningkat.
Menurutnya, tanpa intervensi yang tepat, populasi akan melampaui kapasitas maksimal yang bisa ditanggung oleh Bumi. Salah satu solusi yang ia usulkan adalah campur tangan pemerintah dalam mengendalikan laju pertumbuhan penduduk, misalnya melalui kebijakan pajak yang lebih tinggi bagi keluarga yang memiliki lebih dari dua anak.
Meskipun prediksi ini masih menjadi bahan perdebatan, peringatan dari para ilmuwan tetap menjadi perhatian. Dengan sumber daya yang semakin terbatas, perubahan iklim yang semakin ekstrem, serta ketimpangan ekonomi yang semakin lebar, ada kemungkinan dunia akan menghadapi tantangan besar dalam beberapa dekade ke depan.
Apakah "kiamat populasi" benar-benar akan terjadi pada tahun 2026, ataukah teknologi dan inovasi manusia akan kembali membuktikan bahwa kita bisa bertahan dari krisis global? Hanya waktu yang bisa menjawabnya.