Benarkah Inti Bumi Pernah Berhenti Berputar? Temuan Mengejutkan Ilmuwan Ini Bisa Mengubah Cara Kita Melihat Dunia
Tanggal: 8 Jun 2025 14:41 wib.
Sebuah temuan ilmiah mengejutkan kembali mengguncang dunia sains. Para peneliti dari Universitas Peking, Tiongkok, mengungkap bahwa inti Bumi – bagian terdalam dari planet tempat kita hidup – sempat berhenti berputar dan bahkan berbalik arah. Fenomena langka ini sontak menimbulkan beragam pertanyaan, mulai dari apa yang menyebabkannya, hingga apa pengaruhnya terhadap kehidupan manusia di permukaan Bumi.
Inti Bumi bukan sekadar bagian dalam planet, tetapi merupakan pusat gravitasi dan rotasi yang selama ini diyakini stabil. Penelitian ini memberikan sudut pandang baru yang menantang banyak teori lama dalam ilmu geofisika.
Inti Bumi: Lebih Dinamis dari yang Kita Duga
Penelitian ini dipimpin oleh dua seismolog terkemuka, Yi Yang dan Xiaodong Song, yang telah lama meneliti dinamika internal Bumi melalui analisis gelombang seismik. Mereka memfokuskan studi pada perbedaan gelombang dan waktu tempuh seismik yang tercatat dari berbagai peristiwa gempa bumi sejak tahun 1990 hingga 2021.
Hasil dari pengamatan ini menunjukkan bahwa sebelum tahun 2009, inti Bumi berotasi lebih cepat dibandingkan dengan permukaan dan mantel Bumi. Namun, setelah itu, rotasi tersebut melambat secara bertahap, bahkan sempat berhenti total selama beberapa tahun, sebelum kemudian berbalik arah.
Penemuan ini bukan hanya soal kecepatan rotasi, melainkan juga membuka wawasan baru tentang interaksi antar lapisan Bumi, termasuk bagaimana inti berkomunikasi secara geologis dengan mantel dan kerak di atasnya.
Fenomena yang Pernah Terjadi di Masa Lalu
Lebih lanjut, Yang dan Song menyatakan bahwa perubahan arah rotasi inti Bumi bukan kali pertama terjadi. Mereka mengidentifikasi bahwa pola serupa juga terjadi sekitar tahun 1970-an, mengindikasikan adanya siklus alami setiap beberapa dekade.
Dengan kata lain, inti Bumi ternyata mengalami fluktuasi dalam rotasinya setiap 60 hingga 70 tahun sekali. Pola ini tampaknya memiliki keterkaitan erat dengan perubahan periodik lainnya yang diamati dalam aktivitas geofisika global.
Apa Penyebab Inti Bumi Berubah Arah?
Lalu, apa yang menyebabkan inti Bumi bisa berhenti berputar atau bahkan berbalik arah?
Meskipun belum ada kesimpulan tunggal, para peneliti menduga bahwa interaksi gravitasi dan dinamika fluida antara inti dalam, inti luar yang cair, dan mantel Bumi menjadi pemicunya. Inti luar yang bersifat cair menciptakan medan magnet yang kompleks dan memengaruhi pergerakan inti dalam yang padat.
Perubahan dalam aliran logam cair di inti luar bisa menyebabkan friksi atau gangguan dalam sistem rotasi, yang akhirnya mengubah kecepatan atau arah rotasi inti dalam.
Dampaknya bagi Kehidupan di Permukaan Bumi
Salah satu pertanyaan besar yang muncul adalah: apa dampaknya bagi kita yang hidup di permukaan?
Secara langsung, kita mungkin tidak merasakan perubahan signifikan. Namun, para ahli percaya bahwa fluktuasi ini bisa memiliki efek terhadap panjang hari, meskipun dalam skala milidetik. Artinya, rotasi Bumi secara keseluruhan bisa sedikit melambat atau mempercepat tergantung dari arah dan kecepatan rotasi inti.
Selain itu, ada kemungkinan bahwa perubahan ini turut memengaruhi medan magnet Bumi, yang merupakan pelindung alami planet dari radiasi matahari. Jika medan magnet berubah, maka sistem navigasi, komunikasi satelit, dan bahkan kehidupan makhluk hidup bisa terkena imbasnya dalam jangka panjang.
Inti Bumi: Terdiri dari Dua Lapisan Kompleks
Untuk memahami betapa rumitnya struktur dalam Bumi, penting untuk mengetahui bahwa inti Bumi terbagi menjadi dua bagian utama:
Inti luar: Berbentuk cair dan mengandung logam-logam berat seperti besi dan nikel.
Inti dalam: Padat, terbentuk dari besi murni, dan berperilaku seperti bola logam besar yang mengambang dan berputar.
Interaksi antara dua lapisan ini membentuk sistem rotasi yang kompleks, dengan inti dalam tidak selalu bergerak sinkron dengan kerak dan mantel.
Mengapa Penelitian Ini Penting?
Temuan dari Universitas Peking ini memiliki potensi besar dalam membuka jalan bagi pemahaman yang lebih dalam tentang geodinamika planet kita. Ini bukan hanya soal geofisika, tapi juga berkaitan dengan pemantauan bencana alam, studi iklim, dan prediksi perubahan lingkungan global.
Dengan memahami rotasi inti, kita bisa memperkirakan bagaimana aktivitas seismik atau vulkanik bisa dipengaruhi di masa depan, dan sebaliknya, bagaimana fenomena di permukaan mungkin memberi sinyal terhadap apa yang terjadi di kedalaman planet.