Sumber foto: Google

Benarkah Gurita Punya 3 Jantung dan Bisa Mengubah Warna Saat Stres?

Tanggal: 26 Jul 2025 12:21 wib.
Gurita adalah salah satu hewan laut yang menarik perhatian banyak orang karena berbagai kemampuannya yang unik. Banyak di antara kita yang mungkin sudah mendengar bahwa gurita memiliki tiga jantung dan bisa mengubah warna kulitnya ketika mengalami stres. Dalam artikel ini, kita akan membahas penjelasan per point mengenai fakta-fakta menarik tentang gurita, termasuk alasan dan penyebabnya.Salah satu fakta paling menarik tentang gurita adalah bahwa mereka memiliki tiga jantung. Dua dari jantung tersebut bertugas untuk memompa darah ke insang, sementara satu jantung lainnya mengalirkan darah ke seluruh tubuh. Jantung yang khusus untuk memompa darah ke insang memungkinkan gurita mengakses oksigen dengan lebih efisien, terutama karena mereka adalah hewan yang hidup di lingkungan laut yang tinggi dengan kandungan garam.Dengan jumlah jantung yang lebih banyak, gurita dapat beradaptasi dengan kehidupan di kedalaman laut, di mana tekanan air yang tinggi membuat tubuh mereka memerlukan oksigen yang lebih banyak. Selain itu, darah gurita mengandung hemocyanin, yang memiliki kemampuan lebih baik dalam mengikat oksigen dibandingkan dengan hemoglobin pada manusia.Gurita memiliki kemampuan luar biasa untuk mengubah warna kulitnya. Ini bukan hanya sekadar trik visual, tetapi juga berfungsi untuk komunikasi dan kamuflase. Kemampuan ini berasal dari sel-sel khusus di dalam kulitnya yang disebut kromatofora. Sel-sel ini mengandung pigmen yang dapat mengembang dan mengerut, memungkinkan gurita untuk mengubah warna dan pola kulitnya secara cepat.Ketika gurita merasa terancam atau stres, sistem sarafnya mengirimkan sinyal untuk mengaktifkan kromatofora, sehingga warna kulitnya berubah. Selain itu, perubahan warna ini juga bisa digunakan oleh gurita untuk berkomunikasi dengan gurita lainnya, terutama saat musim kawin atau saat berlangsungnya perilaku territorial Perubahan warna pada gurita sering kali terjadi sebagai respons terhadap stres. Ketika mereka merasa terancam atau dalam situasi yang tidak nyaman, warna kulitnya bisa berubah secara drastis.Ini adalah mekanisme pertahanan alami yang membantu mereka bersembunyi dari predator. Dengan mengubah warna dan pola tubuhnya, gurita bisa lebih sulit untuk dilihat dalam lingkungan sekitar. Cobalah bayangkan gurita yang berada di perairan dengan banyak ganggang hijau; dengan mengubah warna kulitnya menjadi hijau, ia akan lebih sulit dikenali oleh predator. Selain itu, perubahan ini juga bisa menunjukkan perasaan mereka. Misalnya, jika seorang gurita merasa agresif, mereka mungkin akan mengubah warna menjadi lebih cerah dan mencolok.Gurita memiliki struktur kulit yang kompleks. Proses biokimia di dalam sel-sel kulit mereka mempengaruhi bagaimana kulit mampu berubah warna. Sel-sel ini tidak hanya mengandung kromatofora, tetapi juga sel-sel lain yang disebut iridofora dan leucophore. Iridofora mengandung kristal yang bisa memantulkan cahaya, sementara leucophore bertanggung jawab untuk memberikan efek putih pada kulit mereka.Dengan kombinasi sel-sel tersebut, gurita dapat menciptakan berbagai pola dan warna yang membantu mereka beradaptasi dengan lingkungan yang beragam.Dengan pemahaman yang lebih baik tentang fakta-fakta menarik ini, kita dapat lebih mengapresiasi kehidupan gurita sebagai salah satu makhluk yang paling menakjubkan di lautan. Keunikan fitur biologis mereka bukan hanya menarik untuk dipelajari tetapi juga memberikan wawasan lebih dalam mengenai adaptasi dan kemampuan hewan laut.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved