Belajar Lewat Aplikasi Kian Umum, Tapi Apakah Semua Siswa Diuntungkan?
Tanggal: 17 Mei 2025 14:28 wib.
Tampang.com | Sejak pandemi, penggunaan aplikasi pembelajaran digital seperti Ruangguru, Zenius, dan Google Classroom melonjak. Meski dianggap solusi pembelajaran masa depan, kenyataannya belum semua siswa bisa menikmati manfaatnya secara setara.
Akses Internet Masih Jadi Masalah Utama
Banyak daerah di Indonesia, terutama pelosok, masih kesulitan sinyal internet. “Bagaimana mau belajar daring kalau sinyal saja tidak stabil? Belum lagi biaya kuota,” keluh Wati, guru di daerah Maluku Utara.
Teknologi Tidak Bisa Menggantikan Interaksi Manusia
Meski memberi kemudahan, pembelajaran digital tidak bisa sepenuhnya menggantikan peran guru sebagai pembimbing dan motivator. “Siswa jadi pasif, hanya klik-klik materi tanpa pendalaman,” ungkap Anang, dosen pendidikan teknologi.
Kesenjangan Perangkat dan Literasi Digital
Tak semua siswa punya gadget memadai, apalagi pemahaman soal bagaimana belajar secara efektif dengan teknologi. Ini memperlebar jurang antara siswa perkotaan dan pedesaan.
Solusi: Infrastruktur Merata dan Pendampingan Digital
Pakar menyarankan kebijakan afirmatif untuk menyediakan akses internet dan perangkat di daerah tertinggal, serta pelatihan digital untuk guru dan siswa. Teknologi harus digunakan untuk menyatukan, bukan memisahkan.
Teknologi Pendidikan Harus Inklusif dan Berkeadilan
Masa depan pendidikan memang digital, tapi bukan berarti semua berjalan otomatis. Perlu ada kehati-hatian agar tidak menciptakan generasi yang hanya "terhubung", tapi tidak "terlibat".