Barnadetha Bermimpi Kuliah Jurusan Desainer Jalur Prestasi, Pupus Akibat Sekolah Lalai
Tanggal: 8 Feb 2025 17:03 wib.
Tampang.com | Bernadetha Maria Christy Manalu (17), seorang siswi jurusan Tata Busana di SMK Negeri 10 Medan, tengah diliputi kekecewaan mendalam. Harapan besar untuk melanjutkan kuliah di jurusan desain di Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) melalui Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) harus pupus akibat kelalaian pihak sekolah.
Sebagai seorang siswa berprestasi, Bernadetha sangat berharap bisa melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Dia pun berusaha keras untuk memenuhi syarat dan kriteria yang dibutuhkan untuk mendaftar SNBP. Namun, usaha dan mimpinya kandas di tengah jalan karena sekolahnya tidak mengurus pendaftaran sesuai prosedur yang benar.
Mimpi Menjadi Desainer Terancam Pudar
Barnadetha memiliki impian besar untuk menjadi seorang desainer, dan dia sangat bertekad untuk mengejar itu melalui jalur prestasi. Sebagai siswa jurusan Tata Busana, dia merasa memiliki potensi dan bakat untuk bisa berkarier di dunia desain. Oleh karena itu, dia memilih UNY, yang dikenal dengan jurusan desainnya yang unggul.
Namun, usahanya untuk masuk melalui jalur prestasi berakhir tragis. Sekolah tempatnya belajar, SMK Negeri 10 Medan, tidak mengurus pendaftaran SNBP secara tepat waktu, yang mengakibatkan Bernadetha dan 139 siswa lain yang juga eligible untuk mendaftar, tidak bisa mengikuti seleksi tersebut.
Protes di Sekolah
Amarah Bernadetha dan teman-temannya pun meluap. Bersama sejumlah siswa lain, dia menggelar aksi protes di sekolah. Mereka membawa spanduk berisi keresahan dan sindiran kepada pihak sekolah yang dinilai tidak menjalankan tanggung jawab mereka dengan baik.
Siswa-siswa lain yang mengalami hal serupa juga ikut serta dalam protes tersebut, bersama dengan sejumlah orang tua siswa yang juga kecewa dengan kelalaian ini. Beberapa orang tua bahkan turut menyuarakan kemarahan mereka dengan pengeras suara, satu per satu menyampaikan tuntutan kepada pihak sekolah.
Sekolah Akui Kelalaian
Setelah protes berlangsung, pihak SMK Negeri 10 Medan akhirnya mengakui adanya kelalaian dalam proses pendaftaran SNBP yang mengakibatkan beberapa siswa tidak dapat mendaftar. Pihak sekolah pun meminta maaf kepada para siswa dan orang tua yang terdampak.
Namun, permintaan maaf tersebut tidak serta merta mengembalikan harapan dan impian yang telah pupus. Bernadetha dan teman-temannya tetap merasa kecewa dan merasa bahwa kesempatan berharga untuk mendaftar SNBP telah hilang begitu saja karena kesalahan yang terjadi di luar kendali mereka.
Dampak dan Harapan ke Depan
Kejadian ini menyadarkan banyak pihak akan pentingnya kejelasan dan ketelitian dalam mempersiapkan pendaftaran untuk jalur seleksi prestasi. Meskipun pihak sekolah telah meminta maaf, tetapi bagi siswa seperti Bernadetha, kesempatan untuk berjuang melalui jalur SNBP sudah terlewat. Hal ini menambah beban emosional bagi mereka yang telah bekerja keras dan memiliki harapan tinggi untuk masa depan.
Bernadetha masih berusaha mencari cara lain untuk mewujudkan mimpinya menjadi seorang desainer, meskipun jalur prestasi SNBP telah tertutup. Semoga kejadian ini bisa menjadi pelajaran bagi semua pihak, terutama institusi pendidikan, agar lebih berhati-hati dalam menjalankan tugas mereka, demi masa depan generasi muda yang lebih baik.