Sumber foto: iStock

Asteroid 2024 YR4: Ancaman yang Mengundang Ketegangan, Namun Masih Bisa Diredakan

Tanggal: 2 Feb 2025 14:26 wib.
Tampang.com | NASA baru-baru ini memberikan kabar yang menghebohkan terkait asteroid 2024 YR4, yang diperkirakan akan mendekati Bumi pada 22 Desember 2032. Penemuan ini menjadi perhatian besar di kalangan para ilmuwan dan masyarakat umum, mengingat potensi tubrukan asteroid tersebut yang mencapai lebih dari 1 persen.

Hal ini menjadikan 2024 YR4 sebagai asteroid yang memiliki kemungkinan tubrukan paling besar dibandingkan asteroid lainnya yang pernah ditemukan sebelumnya.

Asteroid 2024 YR4 pertama kali terdeteksi oleh sistem deteksi asteroid bernama Asteroid Terrestrial-impact Last Alert System (ATLAS) di Chile pada akhir Desember 2024. Penemuan tersebut menarik perhatian banyak pihak karena asteroid ini memiliki ukuran yang cukup besar, yaitu antara 40 hingga 91 meter, dan memiliki peluang tubrukan dengan Bumi yang cukup signifikan. Sejak temuan tersebut, NASA dan astronom di seluruh dunia pun sibuk memantau pergerakan asteroid ini.

Badan antariksa Amerika Serikat ini memantau objek-objek langit yang berada dekat dengan Bumi (near-earth objects/NEO) yang berukuran lebih dari 140 meter, karena objek tersebut berpotensi menimbulkan bahaya jika menabrak Bumi.

Risiko tubrukan ini dihitung menggunakan sistem skor yang dikenal dengan nama “Torino.” Skala Torino mengukur potensi tubrukan dengan rentang 0 hingga 10, di mana skor 0 berarti tidak ada risiko tubrukan, dan skor 10 berarti tubrukan pasti terjadi dan dapat menyebabkan bencana global yang dapat mengancam kelangsungan hidup manusia.

Yang menarik, sebelum ditemukannya asteroid 2024 YR4, tidak ada asteroid yang diberi skor lebih dari 0 pada skala Torino. Penemuan asteroid ini membuat geger karena diberi skor 3 di skala Torino, yang menunjukkan adanya kemungkinan tubrukan yang cukup besar.

Diperkirakan asteroid ini akan melewati Bumi pada jarak yang sangat dekat, hanya 0,00001 AU (Astronomical Units), yang setara dengan 150 meter. Dengan peluang tubrukan sekitar 1 banding 83, para astronom mulai memperkirakan adanya kemungkinan besar bahwa asteroid ini akan mendekati Bumi.

Namun, NASA memberikan penjelasan yang sedikit menenangkan, dengan mengatakan bahwa meskipun asteroid ini memiliki skor 3 pada awalnya, peluang tubrukan sebenarnya lebih kecil. NASA menjelaskan bahwa meskipun perhitungan awal menunjukkan peluang tubrukan yang cukup tinggi, kemungkinan besar, observasi lebih lanjut menggunakan teleskop dan data yang lebih akurat akan memperkirakan ulang posisi asteroid ini dan menurunkan skor risiko tubrukannya. NASA bahkan menyatakan bahwa skor pada akhirnya bisa jadi berada pada level 0, yang berarti tidak ada risiko tubrukan sama sekali.

Pada awalnya, perhitungan menunjukkan bahwa 2024 YR4 memiliki peluang tubrukan 1 persen atau lebih, yang tentu saja membuat banyak orang khawatir. Namun, dengan pengamatan lanjutan dan data yang lebih tepat, skor Torino kemungkinan besar akan turun.

Bahkan NASA mengatakan bahwa perhatian terhadap asteroid ini oleh publik dan pemerintah mungkin hanya perlu dilakukan jika titik pertemuan tersebut kurang dari sepuluh tahun lagi, karena waktu yang lebih lama memberikan lebih banyak kesempatan untuk pengamatan dan perhitungan ulang yang lebih akurat.

Meskipun demikian, jika asteroid 2024 YR4 memang menabrak Bumi, dampaknya tidak akan berakibat fatal bagi kehidupan di planet kita. Ukuran asteroid ini yang relatif kecil berarti bahwa dampaknya tidak akan menyebabkan kehancuran total atau kiamat.

Sebagai perbandingan, jika asteroid ini benar-benar jatuh ke Bumi, dampaknya akan serupa dengan peristiwa Tunguska pada tahun 1908, di mana sebuah asteroid kecil meledak di atmosfer dan menyebabkan kerusakan besar, meskipun tidak ada korban jiwa yang tercatat.

Sejarah juga mencatat beberapa asteroid lain yang sempat diperkirakan memiliki potensi menabrak Bumi, salah satunya adalah 99942 Apophis yang ditemukan pada 2004. Apophis diberi skor 4 pada skala Torino karena ada potensi 1,6 persen untuk menabrak Bumi pada tahun 2029.

Namun, setelah dilakukan pengamatan lebih lanjut, risiko tubrukan Apophis pada 2029, 2036, dan 2068 akhirnya dihapus, menunjukkan bahwa dengan data yang lebih banyak, potensi tubrukan bisa berubah.

Pada akhirnya, meskipun asteroid 2024 YR4 awalnya menimbulkan kekhawatiran karena kemungkinan tubrukan yang cukup besar, para ilmuwan berharap bahwa dengan pemantauan lebih lanjut, risiko tersebut bisa diminimalkan.

Dengan semakin banyaknya data yang dikumpulkan, para ahli percaya bahwa peluang untuk terjadinya tubrukan asteroid ini akan semakin kecil, dan kemungkinan besar akan diturunkan ke level 0 pada akhirnya.

Bagi kita yang masih merasa khawatir, penting untuk diingat bahwa meskipun ancaman tubrukan asteroid memang bisa terjadi, kemungkinan besar ini bukanlah sesuatu yang perlu dikhawatirkan dalam waktu dekat. Sementara itu, para ilmuwan dan NASA akan terus memantau pergerakan 2024 YR4 dan memperbarui analisis mereka dengan data terbaru.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved