Apa Itu Turbulensi Pesawat dan Kenapa Bisa Terjadi?
Tanggal: 23 Mei 2024 11:24 wib.
Turbulensi adalah fenomena alami yang terjadi di atmosfer dan dapat menyebabkan perubahan tiba-tiba dalam gerakan pesawat. Gejolak ini sering kali disertai dengan guncangan yang kuat dan dapat membahayakan penumpang, seperti yang dialami dalam insiden penerbangan Singapore Airlines SQ321 yang mengakibatkan satu kematian dan sejumlah luka-luka. Dalam kejadian tersebut, pesawat dengan rute penerbangan London-Singapura terpaksa melakukan pendaratan darurat di Bangkok, Thailand setelah mengalami turbulensi parah.
Turbulensi pesawat dapat terjadi ketika pesawat mengalami perubahan mendadak dalam aliran udara, baik itu di dalam awan maupun di tempat tanpa awan. Para penumpang yang sering bepergian dengan pesawat pasti sudah tidak asing dengan guncangan tiba-tiba yang terjadi saat pesawat mengalami turbulensi. Fenomena ini bisa membuat pesawat bergoyang dan merasakan perubahan ketinggian yang tidak terduga.
Pada umumnya, turbulensi terjadi saat pesawat berada di ketinggian tertentu di mana terdapat pergerakan udara naik dan turun. Awan badai cumulonimbus merupakan salah satu lokasi yang sering menjadi penyebab turbulensi tingkat sedang hingga parah. Selain itu, ada juga jenis turbulensi yang disebut turbulensi "udara jernih" yang terjadi di tempat tanpa awan dan sulit untuk dideteksi.
Turbulensi ini bisa menjadi bahaya bagi keselamatan penerbangan. Meskipun pesawat dirancang untuk menahan guncangan terparah yang disebabkan oleh turbulensi, gejolak udara yang kacau dapat memberikan tekanan yang kuat pada pesawat dan memengaruhi stabilitas penerbangan. Dalam skenario ekstrem, turbulensi dapat menyebabkan kerusakan pada pesawat, terutama jika terjadi gesekan di sekitar arus jet yang mengakibatkan turbulensi yang sangat kuat.
Pilot memiliki peran penting dalam menangani turbulensi. Mereka dilengkapi dengan perkiraan penerbangan khusus sebelum lepas landas yang mencakup data-data meteorologi untuk mempersiapkan rute penerbangan. Pilot juga dapat memperoleh informasi terkait dengan adanya turbulensi dari pesawat lain yang telah terbang di rute yang sama. Dengan informasi ini, pilot dapat memutuskan untuk menghindari area turbulensi atau memperlambat pesawat guna mengurangi dampaknya.
Bagi penumpang, tindakan pencegahan sederhana seperti tetap memakai sabuk pengaman dan tidak meletakkan benda berat di luar tempatnya dapat membantu menjaga keselamatan saat menghadapi turbulensi. Meskipun cedera akibat turbulensi parah relatif jarang terjadi, tindakan pencegahan ini tetap dianjurkan demi keselamatan selama penerbangan.
Beberapa penelitian juga mengaitkan peningkatan kasus turbulensi dengan perubahan iklim. Para ilmuwan menemukan bahwa turbulensi parah meningkat akibat perubahan kecepatan angin di ketinggian, yang dapat berdampak langsung pada frekuensi turbulensi saat penerbangan. Hal ini menunjukkan pentingnya terus memantau dan memahami perubahan pola cuaca terkait dengan keselamatan penerbangan di masa depan.
Turbulensi pesawat merupakan fenomena alami yang dapat membahayakan keselamatan penumpang dan kru pesawat. Dengan pemahaman yang lebih baik tentang penyebab dan dampaknya, diharapkan langkah-langkah pencegahan dapat terus ditingkatkan untuk meminimalkan risiko saat menghadapi turbulensi di udara.