Apa Itu Disleksia?
Tanggal: 26 Mar 2018 22:43 wib.
Pernahkah kamu menemui keponakan atau saudara atau tetangga atau anak kecil yang ada di sekitarmu dengan ciri-ciri, kesulitan atau telat membaca, kesulitan memahami perkataanmu, kesulitan menulis kata dengan tepat, menolak menyelesaikan tugas menulis, tertukar huruf-huruf yang hampir mirip ketika menulis, sering salah paham dengan temannya, tidak menunjukkan minat pada kegiatan membaca dan menulis?
Nah, apa yang biasanya kamu atau orang di sekitarmu lakukan jika menemukan anak dengan ciri-ciri kurang lebih semacam itu? Kalau zaman dahulu sih kebanyakan kemudian menilai anak tersebut memang bukan termasuk anak yang cerdas atau ia anak yang tidak punya keinginan belajar, dan berbagai label negatif lainnya. Beruntungnya kita kini perkembangan ilmu pendidikan sudah semakin maju. Anak-anak dengan ciri yang kurang lebih sama, sebaiknya dicek lebih lanjut untuk menjalani pengecekan selanjutnya.
Anak-anak dengan yang mengalami ciri yang tidak jauh dari beberapa ciri di atas ada kemungkinan menderita disleksia. Disleksia adalah kondisi di mana seseorang mengalami kesulitan dalam mengenali simbol. Dan notabene anak yang menderita disleksia ini kebanyakan akan mengalami kesulitan dalam berbagai pelajaran, jika memang dalam berbagai pelajaran di sekolahnya menggunakan pendekatan paper pencil dalam mengerjakan tugas. Seseorang yang menderita disleksia ini, belum tentu mengalami kesulitan dalam menguasai suatu konsep. Yang ia kesulitan adalah teknis memahami dan mengerjakan tugas sesuai dengan instruksi. Yuk, kita lihat lebih jauh apa sih disleksia ini!
Disleksia adalah salah satu kondisi neurologis dan bersifat familial. Disleksia ini adalah kondisi berbedanya syaraf yang bekerja ketika otak melakukan proses ‘baca’. Kondisi ini bersifat familial maksudnya, jika dalam satu keluarga ada yang menderita disleksia, ada kemungkinan anak atau adik atau kakaknya akan menderita disleksia juga. Kondisi ini tidak dapat disembuhkan dan disandang seumur hidup. Memang agak terdengar seram ya, tapi tenang, seseorang dengan kondisi seperti ini bisa tetap survive kok, dengan ia menemukan sendiri strategi apa yang cocok untuk dirinya dalam mengatasi kesulitannya. Nah, kita sebagai orang yang ada di sekitarnya juga bisa arahkan dia untuk menemukan passion-nya lho! Dengan seseorang penyandang disleksia ini menemukan passionnya, ia akan menemukan motivasi untuk belajar dan atasi kesulitan-kesulitan belajarnya. Untuk kalian yang memiliki saudara dengan ciri-ciri sama kurang lebih seperti di atas tadi, sebaiknya memeriksakannya ke psikolog dahulu untuk melakukan serangkaian pemeriksaan. Untuk selanjutnya nanti psikolog yang akan merekomendasikan bentuk terapi dan atau adaptasi belajarnya. Intinya, berikan dorongan dan support anak-anak dengan disleksia ini dengan tidak memberikan ‘label’ negatif pada mereka. Einstein, Picasso, Steven Spielbergh, Tom Cruise adalah bukti bahwa seseorang dengan disleksia bisa survive dan sukses.