Sumber foto: Pinterest

Afrika Selatan: Pendidikan dan Upaya Menghapus Warisan Apartheid

Tanggal: 27 Mei 2025 11:08 wib.
Tampang.com | Ketika kita bicara tentang pendidikan Afrika Selatan, ada satu bayang-bayang besar yang tak bisa dilepaskan, yaitu warisan kelam apartheid. Sistem rasisme yang dulu pernah berkuasa ini meninggalkan luka yang sangat dalam, termasuk dalam hal pendidikan. Hingga kini, Afrika Selatan masih berjuang keras melakukan perubahan sosial melalui sektor pendidikan, demi menghapus jejak-jejak ketidakadilan masa lalu.

Dulu, di era apartheid, pendidikan itu terpisah-pisah. Ada sekolah-sekolah mewah untuk kulit putih dengan fasilitas lengkap dan guru-guru terbaik, sementara sekolah untuk kulit hitam, kulit berwarna, dan India seringkali kekurangan segalanya. Kualitas pengajaran yang berbeda, kurikulum yang diskriminatif, dan akses yang sangat terbatas menciptakan kesenjangan akses yang luar biasa parah. Tujuannya jelas: mempertahankan dominasi ras tertentu.

Setelah berakhirnya apartheid pada tahun 1994, Afrika Selatan menghadapi tugas raksasa: bagaimana membangun kembali sistem pendidikan yang adil dan setara bagi semua warganya, tanpa memandang warna kulit atau latar belakang. Ini bukan cuma soal mendirikan bangunan baru, tapi juga mengubah pola pikir, menghapus trauma masa lalu, dan memastikan setiap anak punya kesempatan yang sama untuk belajar dan berkembang.

Upaya yang dilakukan pemerintah dan berbagai organisasi itu luar biasa. Mereka mencoba menyatukan sistem yang terfragmentasi, menyusun kurikulum baru yang inklusif, dan meningkatkan kualitas guru di semua sekolah. Tujuannya adalah menciptakan sekolah setara di mana setiap anak, dari kota besar hingga pelosok pedesaan, bisa mendapatkan pendidikan yang layak dan berkualitas. Mereka juga berinvestasi dalam fasilitas, teknologi, dan sumber daya belajar agar kesenjangan yang ada bisa perlahan-lahan terkikis.

Namun, perjuangan ini jauh dari kata selesai. Warisan apartheid itu sangat dalam. Masih banyak sekolah di daerah-daerah bekas pemukiman kulit hitam yang kondisinya memprihatinkan, kekurangan guru-guru berkualitas, dan menghadapi tantangan sosial-ekonomi yang kompleks. Kemiskinan, pengangguran, dan masalah kesehatan seringkali membuat anak-anak sulit untuk fokus belajar. Kesenjangan antara sekolah-sekolah yang dulu 'privilege' dan yang 'underprivileged' masih terasa, meskipun sudah ada upaya untuk menyamakannya.

Meskipun demikian, semangat untuk menciptakan masa depan yang lebih baik melalui pendidikan itu sangat kuat. Banyak komunitas, guru, dan siswa yang berjuang setiap hari untuk mengatasi rintangan ini. Mereka percaya bahwa pendidikan adalah kunci untuk memberdayakan generasi muda, memutus lingkaran kemiskinan, dan membangun masyarakat Afrika Selatan yang benar-benar adil dan inklusif. Ini adalah sebuah perjalanan panjang yang terus berlanjut, menunjukkan bagaimana pendidikan bisa menjadi alat paling ampuh untuk menyembuhkan luka sejarah dan membangun kembali sebuah bangsa.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved