7 Keterampilan Penting yang Harus Diajarkan Orang Tua agar Anak Sukses di Masa Depan
Tanggal: 12 Feb 2025 06:32 wib.
Tampang.com | Setiap orang tua tentu ingin anaknya tumbuh menjadi pribadi yang sukses. Untuk mencapai hal tersebut, sejak dini anak perlu dibekali dengan berbagai keterampilan dan karakter yang akan membantu mereka dalam berbagai aspek kehidupan. Semakin sering anak-anak melatih keterampilan ini, semakin besar kemungkinan mereka untuk menjadi individu yang mandiri dan percaya diri. Namun, penting bagi orang tua untuk menyesuaikan ekspektasi dengan tahap perkembangan anak agar tidak terjadi tekanan yang berlebihan dalam proses tumbuh kembang mereka.
Seorang psikolog anak, Michele Borba, mengidentifikasi tujuh keterampilan utama yang berkontribusi terhadap kekuatan mental, ketahanan menghadapi tantangan, serta kemampuan bersosialisasi anak. Ia menyatakan bahwa keterampilan ini menjadi faktor penting dalam menentukan keberhasilan mereka di masa depan. Berikut adalah tujuh keterampilan yang harus dikembangkan sejak dini:
1. Percaya Diri
Banyak orang tua menganggap bahwa harga diri dan kepercayaan diri adalah hal yang sama. Oleh karena itu, mereka sering mengatakan kepada anaknya, "Kamu istimewa" atau "Kamu bisa menjadi apa saja yang kamu inginkan." Namun, penelitian menunjukkan bahwa harga diri tidak selalu berkaitan dengan kesuksesan akademik atau kebahagiaan anak.
Sebaliknya, kepercayaan diri muncul ketika anak mampu menyelesaikan tugas dengan baik, menghadapi tantangan, menemukan solusi, dan bersikap tegas terhadap dirinya sendiri. Ketika orang tua terlalu sering campur tangan, misalnya dengan mengerjakan tugas sekolah anak, ini justru dapat menurunkan rasa percaya diri mereka. Anak bisa berpikir bahwa orang tua tidak mempercayai kemampuannya.
2. Empati
Empati terdiri dari tiga jenis utama:
Empati afektif, yaitu kemampuan merasakan emosi orang lain,
Empati perilaku, yaitu dorongan untuk bertindak berdasarkan rasa peduli,
Empati kognitif, yaitu memahami perspektif orang lain dan menempatkan diri di posisi mereka.
Beberapa cara untuk menumbuhkan empati pada anak antara lain:
Mengenalkan berbagai jenis emosi seperti bahagia, marah, sedih, dan kecewa.
Mengajarkan anak cara mengekspresikan emosi dengan baik.
Memberikan contoh bagaimana mengungkapkan perasaan dengan cara yang benar.
Mengajak anak berdiskusi tentang perasaan orang lain, misalnya dengan bertanya, "Menurutmu, bagaimana perasaan temanmu?"
3. Pengendalian Diri
Salah satu faktor yang berkontribusi terhadap kesuksesan anak adalah kemampuannya dalam mengontrol perhatian, emosi, tindakan, dan keinginannya. Orang tua dapat membantu anak belajar mengendalikan diri melalui isyarat verbal sederhana, seperti:
"Jika kamu marah, hitung sampai sepuluh sebelum menjawab."
"Kalau kamu ragu, berhenti dulu, pikirkan baik-baik, lalu ambil keputusan."
"Jangan ucapkan sesuatu yang kamu sendiri tidak ingin dengar dari orang lain."
4. Integritas
Integritas mencakup nilai-nilai, keyakinan, dan keterampilan yang membantu anak memahami dan melakukan hal-hal yang benar. Untuk membangun integritas, orang tua perlu memberikan ruang bagi anak untuk mengembangkan identitas mereka sendiri. Salah satu cara efektif adalah dengan mengakui dan memuji perilaku positif anak. Menggunakan kata "karena" dalam pujian dapat membantu anak memahami alasan di balik perilaku mereka, misalnya: "Ibu bangga karena kamu jujur mengatakan hal yang sebenarnya."
5. Rasa Ingin Tahu
Anak yang memiliki rasa ingin tahu tinggi cenderung lebih berani mengeksplorasi dunia di sekitar mereka. Orang tua dapat menumbuhkan rasa ingin tahu anak dengan cara:
Menggunakan benda-benda sederhana seperti cat, benang, dan stik es krim untuk eksplorasi kreatif.
Mengajukan pertanyaan seperti, "Apa yang akan terjadi kalau kita coba ini?", "Menurutmu bagaimana hasilnya?", atau "Kenapa menurutmu ini bisa terjadi?"
6. Ketekunan
Anak yang tekun memiliki kemampuan untuk bertahan menghadapi tantangan dan tidak mudah menyerah. Orang tua dapat membantu menumbuhkan ketekunan dengan:
Membantu anak mengenali kesalahan dan belajar darinya.
Mengajarkan anak untuk membagi tugas menjadi langkah-langkah kecil agar lebih mudah dikerjakan.
Memberikan dorongan agar anak tetap berusaha menyelesaikan tugas yang telah dimulai, meskipun menghadapi kesulitan.
7. Optimisme
Borba menjelaskan bahwa anak-anak yang memiliki pola pikir optimis melihat tantangan dan hambatan sebagai sesuatu yang dapat diatasi. Mereka lebih berpeluang menjadi individu yang sukses. Untuk menanamkan optimisme pada anak, orang tua harus terlebih dahulu menunjukkan sikap optimis dalam kehidupan sehari-hari. Pasalnya, anak-anak cenderung meniru pola pikir orang tua mereka.
Dengan mengajarkan ketujuh keterampilan ini sejak dini, orang tua dapat membantu anak tumbuh menjadi pribadi yang tangguh, percaya diri, dan siap menghadapi masa depan dengan baik.