Sumber foto: google

7 Cara Menghadapi Karyawan Generasi Z Di Era Sekarang

Tanggal: 28 Okt 2024 18:23 wib.
Menghadapi karyawan Generasi Z bisa menjadi tantangan tersendiri bagi perusahaan. Generasi ini, yang lahir antara pertengahan 1990-an hingga awal 2010-an, memiliki karakteristik yang berbeda dari generasi sebelumnya. Salah satunya adalah perbedaan cara pandang terhadap pekerjaan. Generasi Z cenderung mencari makna dan tujuan dari apa yang mereka kerjakan. Sering kali, karakter Generasi Z ini menimbulkan kesulitan dalam manajemen, karena gaya kerjanya dinilai tidak sesuai dengan budaya perusahaan.

Oleh karena itu, memahami cara mereka beroperasi dan berinteraksi adalah kunci untuk menciptakan lingkungan kerja yang produktif. Berikut adalah beberapa cara menghadapi karyawan Generasi Z, yang dilansir dari Harvard Business Review, serta disertai dengan pembahasan dan data-data terkait untuk memperkaya pemahaman.

 1. Tingkatkan Transparansi Informasi

Generasi Z tumbuh di tengah ketidakpastian ekonomi yang disebabkan oleh pandemi kesehatan global, yang membuat mereka mengalami tingkat kecemasan yang lebih tinggi. Data dari American Psychological Association menyebutkan bahwa sekitar 78% Generasi Z mengalami tingkat stres yang lebih tinggi dibandingkan dengan generasi sebelumnya. Oleh karena itu, membangun kepercayaan menjadi hal yang esensial dalam menghadapi karyawan Generasi Z.

Transparansi di tempat kerja sangat diperlukan, agar mereka merasa memiliki kendali. Menurut survei yang dilakukan oleh Deloitte, sekitar 84% Generasi Z memiliki keinginan untuk bekerja di perusahaan yang memberikan transparansi yang tinggi. Hal ini dapat dilakukan dengan membangun interaksi dua arah, mengadakan diskusi terbuka mengenai pekerjaan, dan menerima masukan dari karyawan.

2. Tunjukkan Cara Membangun Karier dan Beri Insentif

Generasi Z peduli pada kemajuan pekerjaan. Mereka ingin tahu harapan perusahaan terhadap mereka dan bagaimana mereka dapat berkembang. Menurut survei yang dilakukan oleh The Workforce Institute, sekitar 60% Generasi Z mengatakan bahwa kesempatan untuk berkembang adalah faktor terpenting dalam memilih tempat bekerja.

Tunjukkan dengan jelas jalur karier yang tersedia dan berikan insentif ketika mereka mencapai target-target tersebut. Menurut penelitian oleh Gallup, perusahaan yang memberikan kesempatan tumbuh dan pengembangan kepada karyawan memiliki tingkat retensi karyawan yang lebih tinggi. Ini akan menegaskan komitmen perusahaan terhadap keadilan gaji.

3. Jelaskan Pentingnya Kontribusi Individu

Generasi Z adalah generasi yang berorientasi pada tujuan, sehingga penting bagi mereka untuk mengetahui bagaimana dan mengapa peran mereka krusial bagi perusahaan. Luangkan waktu untuk berbicara dengan mereka mengenai hal ini, dan tanyakan bagaimana mereka merasa bisa berkontribusi dan berkembang lebih baik. Data dari studi yang dilakukan oleh IBM Institute for Business Value menunjukkan bahwa sekitar 65% Generasi Z ingin memahami bagaimana pekerjaan mereka berkontribusi terhadap kesuksesan perusahaan.

4. Beri Ruang Otonomi untuk Memotivasi

Tumbuh dengan akses informasi yang tidak terbatas membuat Generasi Z berkeinginan untuk mengambil keputusan secara mandiri. Perusahaan perlu memberikan ruang otonomi, di mana mereka bisa bereksperimen dan membuktikan diri. Pembuktian diri ini akan menjadi motivasi untuk terus berkembang

5. Berikan Umpan Balik yang Konstruktif

Bagi karyawan Generasi Z, umpan balik yang membangun dari atasan sangat diperlukan. Berikan contoh nyata tentang apa yang berhasil dan yang tidak. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Princeton Review, lebih dari 70% Generasi Z mengatakan bahwa umpan balik yang jujur dan konstruktif akan membantu mereka memperbaiki kinerja.

Umpan balik konstruktif dapat membantu membangun hubungan profesional yang baik dan memotivasi mereka untuk berusaha lebih keras.

6. Membangun Komunitas dan Koneksi

Cara menghadapi karyawan Generasi Z selanjutnya adalah dengan membangun komunitas dan koneksi di dalam perusahaan. Menurut data dari studi oleh SHRM, sekitar 80% Generasi Z merasa bahwa memiliki hubungan yang baik dengan rekan kerja akan meningkatkan rasa keterlibatan mereka terhadap pekerjaan. Ciptakan kesempatan bagi karyawan untuk berinteraksi langsung, menciptakan koneksi, dan menjalin persahabatan dengan anggota tim lainnya. Ini akan membantu mengembangkan ikatan yang lebih kuat dan membuat mereka merasa didukung.

7. Prioritaskan Kesejahteraan dan Kesehatan Mental

Generasi Z sangat peduli terhadap masalah kesehatan mental. Menurut laporan dari WHO, angka depresi dan kecemasan pada Generasi Z mengalami peningkatan yang signifikan selama 10 tahun terakhir. Oleh karena itu, perusahaan perlu menunjukkan kepedulian terhadap kesejahteraan karyawan.

Perusahaan bisa lebih terbuka mengenai isu kesehatan mental, memudahkan izin cuti, dan menyediakan sumber daya yang berkaitan dengan kesehatan mental, seperti konseling gratis. Dengan pendekatan yang tepat, perusahaan dapat membangun lingkungan kerja yang inklusif dan memotivasi bagi karyawan Generasi Z, memanfaatkan potensi mereka untuk mencapai kesuksesan bersama.

 
Copyright © Tampang.com
All rights reserved