5 Hewan yang Bisa Meramal Cuaca
Tanggal: 13 Agu 2025 09:12 wib.
Dalam dunia hewan, terdapat beberapa spesies yang memiliki kemampuan unik untuk meramal cuaca. Melalui perilaku dan perubahan fisik mereka, hewan-hewan ini mampu memberikan penjelasan tentang kondisi cuaca yang akan datang. Berikut adalah lima hewan yang dikenal dapat meramal cuaca, beserta alasan dan penyebabnya.
1. Burung Kecil
Burung kecil, seperti burung pipit atau burung serak, sering kali menjadi indikator awal perubahan cuaca. Ketika cuaca buruk mendekat, burung-burung ini cenderung terbang lebih rendah dan mencari tempat berlindung. Penjelasan di balik perilaku ini adalah bahwa mereka merasakan perubahan tekanan udara. Dalam kondisi tekanan yang rendah, biasanya diikuti oleh hujan atau badai, burung-burung ini akan berusaha mencari tempat aman untuk berlindung.
2. Kucing
Kucing juga memiliki kemampuan untuk meramal cuaca dengan cara yang cukup unik. Beberapa pemilik kucing melaporkan bahwa hewan peliharaan mereka akan menjadi gelisah sebelum hujan datang. Hal ini bisa terjadi karena kucing memiliki indra penciuman yang sangat tajam. Alasan di balik perilaku ini adalah bahwa kucing dapat mendeteksi perubahan kelembapan dan bau yang muncul sebelum hujan. Penyebabnya adalah perubahan tekanan dan angin yang biasanya terjadi sebelum cuaca buruk.
3. Anjing
Seperti halnya kucing, anjing juga bisa memberikan sinyal cuaca yang akan datang. Mereka cenderung menjadi lebih gelisah atau menunjukkan tanda-tanda kecemasan sebelum badai. Penjelasan dari fenomena ini adalah bahwa anjing memiliki pendengaran yang lebih baik daripada manusia, sehingga mereka bisa mendengar suara petir sebelum manusia menyadarinya. Alasan lain adalah bahwa perubahan elektrostatis di udara dapat memengaruhi perilaku mereka, yang menjadikan mereka lebih sensitif terhadap badai yang mendekat.
4. Kodok
Kodok, khususnya jenis yang hidup di daerah berair, juga dikenal dapat meramal cuaca. Sebelum hujan turun, kodok seringkali akan bersuara lebih keras dan lebih sering. Penjelasan di balik perilaku ini adalah bahwa kodok merasakan perubahan kelembapan di udara. Alasan ini dipengaruhi oleh fakta bahwa kodok membutuhkan kelembapan untuk beraktivitas, sehingga mereka menjadi lebih vokal ketika merasakan kondisi yang memungkinkan terjadinya hujan. Penyebabnya adalah perubahan kadar air di atmosfer yang dapat memicu mating call mereka.
5. Serangga
Serangga, terutama cicada dan nyamuk, juga memiliki cara unik dalam memprediksi cuaca. Cicada, misalnya, akan meredupkan suara khasnya sebelum hujan. Penjelasan di balik ini adalah bahwa mereka sensitif terhadap perubahan tekanan udara. Saat tekanan mulai turun, cicada cenderung mengurangi aktivitas suara mereka. Alasan ini terjadi karena ketika hujan datang, serangga tidak dapat terbang, dan mereka lebih memilih untuk bersembunyi. Penyebabnya adalah kebutuhan instingtif untuk melindungi diri dari unsur cuaca yang ekstrem.
Dengan memanfaatkan kemampuan dan perilaku hewan-hewan ini, manusia bisa mendapatkan indikator awal tentang kondisi cuaca. Menarik untuk dicermati bahwa meskipun kita hidup di era teknologi canggih yang memberikan ramalan cuaca yang akurat, observasi terhadap hewan tetap memberikan wawasan yang menarik dan berguna.