Sumber foto: Google

400 Juta Siswa di Seluruh Dunia Terdampak Penutupan Sekolah akibat Perubahan Iklim

Tanggal: 9 Sep 2024 11:02 wib.
Sejak 2022, laporan baru dari Bank Dunia menunjukkan bahwa sebanyak 400 juta siswa di seluruh dunia terdampak penutupan sekolah akibat cuaca ekstrem. Anak-anak di negara-negara berpendapatan rendah menjadi kelompok yang paling terdampak, menyita perhatian dunia terhadap kondisi mereka. Mereka kehilangan 18 hari sekolah hilang setiap tahunnya akibat cuaca ekstrem. Bandingkan dengan anak-anak di negara yang lebih kaya kehilangan 2,4 hari sekolah akibat cuaca ekstrem.

Perubahan iklim telah menimbulkan cuaca ekstrem yang tidak hanya mengancam lingkungan, tetapi juga mengganggu sistem pendidikan. Banjir, badai, kekeringan, dan bencana alam lainnya memiliki dampak yang cukup signifikan terhadap kehidupan sehari-hari anak-anak di seluruh dunia. Penutupan sekolah akibat perubahan iklim ini menunjukkan bagaimana ancaman terhadap lingkungan dapat berdampak langsung pada akses pendidikan anak-anak.

Negara-negara berpendapatan rendah menjadi yang paling terdampak akibat ketidakmampuan infrastruktur mereka dalam menghadapi bencana alam. Sebagian besar sekolah di negara-negara ini tidak dilengkapi dengan fasilitas yang aman untuk bertahan dari bencana alam, membuat siswa dan tenaga pendidik mereka menjadi sangat rentan terhadap dampak perubahan iklim. Akibatnya, banyak sekolah di negara-negara ini terpaksa ditutup untuk jangka waktu yang tidak terbatas, berdampak langsung pada proses pendidikan anak-anak.

Dampak penutupan sekolah akibat perubahan iklim ini tidak hanya terbatas pada akses pendidikan, tetapi juga berdampak pada kesejahteraan siswa. Banyak anak yang kehilangan akses terhadap makanan sehat dan program kesehatan yang diberikan melalui sekolah. Selain itu, lingkungan belajar yang aman dan stabil juga menjadi terganggu akibat kondisi cuaca ekstrem yang berkelanjutan.

Menyikapi dampak ini, diperlukan upaya bersama dari berbagai pihak untuk mengurangi dampak penutupan sekolah akibat perubahan iklim. Pemerintah, lembaga pendidikan, organisasi non-pemerintah, dan masyarakat perlu bekerja sama dalam upaya untuk menciptakan lingkungan pendidikan yang tangguh terhadap perubahan iklim.

Pemerintah perlu meningkatkan investasi dalam infrastruktur sekolah yang tahan bencana alam. Pembangunan dan perbaikan infrastruktur sekolah harus memperhatikan aspek keamanan dan ketahanan terhadap bencana alam, sehingga sekolah dapat tetap beroperasi dalam kondisi cuaca ekstrem.

Lembaga pendidikan perlu mengembangkan program pendidikan tentang perubahan iklim dan mitigasi bencana alam. Siswa perlu dilengkapi dengan pengetahuan dan keterampilan untuk menghadapi ancaman perubahan iklim, serta mendapatkan pemahaman akan pentingnya pelestarian lingkungan.

Selain itu, organisasi non-pemerintah dan masyarakat juga perlu terlibat dalam membantu proses pemulihan dan rehabilitasi sekolah yang terdampak perubahan iklim. Kolaborasi antar berbagai pihak adalah kunci untuk menciptakan lingkungan pendidikan yang aman dan tangguh dalam menghadapi perubahan iklim.

Dalam situasi ini, penting bagi dunia untuk memperhatikan dampak perubahan iklim terhadap akses pendidikan anak-anak, terutama di negara-negara berpendapatan rendah. Setiap upaya dalam memitigasi dampak penutupan sekolah akibat perubahan iklim memiliki konsekuensi yang sangat besar terhadap masa depan generasi mendatang. Upaya bersama dan kepedulian terhadap anak-anak adalah kunci untuk menciptakan dunia yang lebih aman dan berkelanjutan.

Dengan demikian, perhatian terhadap dampak penutupan sekolah akibat perubahan iklim harus menjadi prioritas dalam agenda global untuk menjaga akses pendidikan anak-anak di seluruh dunia.

Sebagai penutup, artikel ini memberikan gambaran tentang dampak penutupan sekolah akibat perubahan iklim, yang melanda sebanyak 400 juta siswa di seluruh dunia. Dampak ini terutama dirasakan oleh anak-anak di negara-negara berpendapatan rendah, yang menjadi kelompok yang paling terdampak. Upaya bersama dari berbagai pihak diperlukan untuk mengurangi dampak ini, sehingga akses pendidikan anak-anak dapat tetap terjaga di tengah tantangan perubahan iklim.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved