40% Wilayah Bumi Dilanda Kekeringan: Peringatan UNCCD yang Harus Kita Seriuskan
Tanggal: 18 Des 2024 19:02 wib.
UN Convention to Combat Desertification (UNCCD) dari PBB melaporkan bahwa 40% wilayah Bumi saat ini sedang dilanda kekeringan. Hal ini merupakan sebuah pertanda yang sudah terungkap selama beberapa dekade terakhir. Dalam laporan terbarunya, UNCCD menegaskan bahwa fenomena kekeringan ini terus berkembang seiring berjalannya waktu. Bahkan pada tahun 2020, sekitar 77,6% daratan Bumi mengalami kekeringan dalam rentang waktu tiga dekade terakhir.
Selama periode yang sama, lahan kering telah meluas hingga mencapai 4,3 juta km2. Dalam laporan terbaru, angka tersebut sudah mencapai 40,6% dari total luas daratan Bumi. Selain itu, UNCCD juga menyebutkan bahwa sekitar 7,6% dari lahan di Bumi telah melewati batas kekeringan selama beberapa dekade terakhir. Hal ini menandakan bahwa kondisi lahan yang tadinya tidak kering menjadi kering, atau kelas lahan yang awalnya kurang kering menjadi lebih kering.
Sekretaris Eksekutif UNCCD, Ibrahim Thiaw, menjelaskan bahwa "saat iklim suatu wilayah menjadi lebih kering, kemampuan untuk kembali ke kondisi semula menjadi semakin sulit. Saat ini, wilayah luas di seluruh dunia mengalami peningkatan kekeringan yang cenderung sulit untuk diatasi."
UNCCD juga menunjukkan bahwa wilayah yang paling terdampak oleh fenomena kekeringan ini adalah sekitar 95% dari wilayah Eropa. Selain itu, kekeringan juga terjadi di sebagian Amerika Serikat bagian barat, Brasil, sebagian wilayah Asia (khususnya Asia Timur), dan juga Afrika Tengah.
Secara khusus, di sebagian wilayah Amerika Serikat bagian Barat dan Brasil, kekeringan berdampak pada kelangkaan air serta serangkaian kebakaran hutan. Sementara di Afrika Tengah dan sebagian Asia, kondisinya menyebabkan degradasi ekosistem dan pertumbuhan gurun yang mengancam banyak spesies di daerah tersebut.
Laporan ini mencatat perlunya kontrol terhadap emisi gas rumah kaca. Jika upaya ini gagal dilakukan, diperkirakan sekitar 3% wilayah lembab lainnya akan berubah menjadi lahan kering menjelang akhir abad ini.
Para peneliti juga telah menyusun skenario ketika emisi gas rumah kaca mencapai tingkat yang sangat tinggi, dimana kemungkinan kekeringan akan meluas hingga ke wilayah Tengah Amerika Serikat, sebagian Meksiko, Venezuela bagian utara, sebagian timur laut Brasil, tenggara Argentina, hingga ke sebagian besar wilayah Mediterania, Laut Hitam, sebagian besar wilayah selatan Afrika, dan Australia bagian selatan.