2 Hari UTBK 2025, Panitia SNPMB Temukan 14 Kasus Kecurangan
Tanggal: 27 Apr 2025 15:23 wib.
Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) Seleksi Nasional Berbasis Tes (SNBT) 2025 telah resmi dimulai sejak 23 April 2025. Ribuan peserta dari seluruh Indonesia mengikuti ujian ini sebagai tahap penting untuk masuk ke perguruan tinggi negeri favorit. Namun sayangnya, baru dua hari pelaksanaan, panitia Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru (SNPMB) 2025 sudah menemukan 14 kasus kecurangan yang dilakukan oleh peserta.
Ketua Umum Tim Pelaksana SNPMB 2025, Prof. Budi Prasetyo, menyatakan bahwa temuan ini sangat mengecewakan. "Kami mengidentifikasi 14 peserta melakukan pelanggaran serius dalam UTBK 2025. Mereka menggunakan berbagai modus, mulai dari perangkat elektronik terlarang hingga aplikasi remote desktop," jelas Prof. Budi dalam konferensi pers, Kamis (25/4/2025).
Berbagai modus kecurangan ditemukan dalam pelaksanaan UTBK 2025. Beberapa peserta kedapatan membawa handphone yang disembunyikan di pakaian, menggunakan alat komunikasi nirkabel kecil, hingga mencoba mengakses perangkat lunak remote desktop untuk mendapatkan bantuan dari luar lokasi ujian.
Menurut laporan resmi, 8 kasus terjadi di pusat UTBK wilayah Jakarta, 3 kasus di Surabaya, dan sisanya tersebar di Bandung, Medan, dan Makassar. Panitia SNPMB bekerja sama dengan tim IT forensik untuk mendeteksi dan membuktikan tindak kecurangan tersebut. Hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa beberapa peserta berusaha terhubung dengan pihak ketiga yang berperan sebagai “joki” ujian.
Menanggapi temuan ini, panitia SNPMB langsung mengambil tindakan tegas. Semua peserta yang terbukti melakukan kecurangan langsung didiskualifikasi dari seluruh rangkaian SNPMB 2025. Tidak hanya itu, mereka juga dilarang mengikuti seleksi perguruan tinggi negeri pada tahun berikutnya sebagai bentuk efek jera.
"Kami tidak akan menoleransi bentuk kecurangan apa pun. Integritas pelaksanaan UTBK adalah prioritas utama. Ini tidak hanya demi keadilan bagi peserta lain, tapi juga menjaga kredibilitas seleksi nasional," tegas Prof. Budi.
Sebagai langkah preventif, panitia meningkatkan pengawasan di semua pusat UTBK. Selain pemeriksaan fisik, peserta kini wajib melewati pemeriksaan tambahan menggunakan alat pendeteksi sinyal elektronik. Pengawasan selama ujian juga diperketat dengan sistem monitoring CCTV dan patroli ruang ujian secara berkala.
Panitia juga mengimbau peserta UTBK 2025 untuk mengikuti ujian dengan jujur dan tidak tergoda melakukan kecurangan. "Lebih baik mengandalkan kemampuan sendiri. Sanksi akibat ketahuan berbuat curang jauh lebih berat dibandingkan hasil apa pun yang diperoleh dengan usaha sendiri," pesan Prof. Budi.
Pelaksanaan UTBK 2025 akan berlangsung hingga awal Mei mendatang, dan pihak panitia berharap tidak ada lagi kasus serupa yang terjadi. Diharapkan seluruh peserta dapat mengikuti seleksi dengan sportif, menjaga kejujuran, dan menjunjung tinggi nilai integritas.
Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) Seleksi Nasional Berbasis Tes (SNBT) 2025 menjadi salah satu ujian paling bergengsi di Indonesia. Oleh karena itu, penting bagi seluruh peserta untuk menghormati proses seleksi ini dan berjuang dengan kemampuan terbaik mereka.