Sumber foto: Canva

10 Kesalahan Penggunaan Tanda Baca yang Masih Sering Terjadi

Tanggal: 25 Agu 2025 22:48 wib.
Komunikasi tulisan, tanda baca punya peran vital, sama pentingnya dengan kata-kata itu sendiri. Mereka adalah petunjuk yang memberi ritme, makna, dan kejelasan pada setiap kalimat. Namun, tak jarang kita menemukan penggunaan tanda baca yang keliru, baik di media sosial, email, atau bahkan dokumen formal. Kesalahan ini, meski terlihat sepele, bisa mengubah arti kalimat, membuatnya sulit dipahami, atau bahkan memberikan kesan yang kurang profesional. Memahami kesalahan-kesalahan umum ini adalah langkah pertama untuk menulis dengan lebih baik.

Titik (.) dan Koma (,) yang Bertukar Tempat

Salah satu kekeliruan paling dasar adalah menganggap titik (.) dan koma (,) bisa saling menggantikan. Titik digunakan untuk mengakhiri sebuah kalimat utuh. Sementara itu, koma digunakan untuk memisahkan unsur-unsur dalam kalimat atau menandai jeda singkat yang tidak mengakhiri sebuah gagasan. Menggunakan koma untuk mengakhiri kalimat utuh sering disebut sebagai comma splice, yang merupakan kesalahan fatal.

Contoh yang salah: "Kami pergi ke bioskop, kami menonton film aksi." Seharusnya: "Kami pergi ke bioskop. Kami menonton film aksi." atau "Kami pergi ke bioskop, lalu kami menonton film aksi."

Koma yang tidak pada tempatnya juga bisa membingungkan. Misalnya, meletakkan koma antara subjek dan predikat, yang memisahkan bagian inti dari sebuah kalimat.

Penggunaan Tanda Hubung (-) dan Tanda Pisah (—) yang Keliru

Banyak orang menganggap tanda hubung (-) dan tanda pisah (—) itu sama, padahal keduanya memiliki fungsi yang berbeda. Tanda hubung digunakan untuk menggabungkan dua kata menjadi satu kesatuan, seperti pada kata "tanggung-jawab" atau "anak-anak". Tanda pisah, yang lebih panjang, digunakan untuk menyisipkan informasi tambahan atau jeda yang lebih kuat di dalam kalimat, mirip dengan fungsi tanda kurung, namun memberi penekanan yang lebih dramatis.

Contoh penggunaan tanda pisah: "Dia menjelaskan rencananya—rencana yang sudah disiapkan bertahun-tahun—kepada timnya." Menggunakan tanda hubung di sini akan membuat kalimat terasa janggal.

Titik Dua (:) Tanpa Konteks yang Jelas

Titik dua (:) digunakan untuk memperkenalkan daftar, kutipan, atau penjelasan. Kesalahan sering terjadi ketika titik dua diletakkan setelah kata kerja atau preposisi, padahal tidak ada daftar yang mengikutinya.

Contoh yang salah: "Ia membeli: apel, jeruk, dan mangga." Seharusnya: "Ia membeli beberapa buah, yaitu: apel, jeruk, dan mangga." atau cukup "Ia membeli apel, jeruk, dan mangga."

Aturan dasarnya, kalimat sebelum titik dua harus bisa berdiri sendiri sebagai kalimat utuh. Titik dua seharusnya menjadi jembatan antara dua bagian yang saling berhubungan erat.

Kesalahan Meletakkan Tanda Tanya (?) dan Tanda Seru (!)

Tanda tanya dan tanda seru sering kali disalahgunakan, entah itu diletakkan di tengah kalimat atau dipakai secara berlebihan. Tanda tanya (?) hanya digunakan untuk mengakhiri kalimat tanya. Sementara tanda seru (!) digunakan untuk mengakhiri kalimat seru, yang menunjukkan perintah, seruan, atau ekspresi emosi yang kuat. Menggunakan keduanya di akhir kalimat ("Bagaimana kabarmu?!") sering dianggap tidak formal dan berlebihan.

Penggunaan Tanda Petik Ganda (“”) yang Keliru

Tanda petik ganda (“”) digunakan untuk mengapit kutipan langsung, judul, atau kata-kata yang punya makna khusus. Kesalahan umum adalah menempatkan tanda baca lain di luar tanda petik, padahal seharusnya di dalam. Aturan umumnya, tanda baca seperti koma atau titik harus berada di dalam tanda petik jika itu bagian dari kutipan.

Contoh yang benar: Ia bertanya, “Di mana buku saya?” Contoh yang salah: Ia bertanya, “Di mana buku saya”?

Koma yang Berlebihan

Meskipun koma penting, penggunaannya yang berlebihan juga bisa merusak. Beberapa orang cenderung menambahkan koma di setiap jeda saat mereka berbicara, yang justru membuat kalimat jadi terpotong-potong dan sulit dibaca.

Contoh yang salah: "Cuaca hari ini, sangat cerah, dan kami, akan pergi, ke pantai." Seharusnya: "Cuaca hari ini sangat cerah, dan kami akan pergi ke pantai."

Tanda Titik Koma (;) yang Tak Sesuai

Tanda titik koma (;) sering disalahgunakan karena fungsinya mirip dengan koma dan titik, tapi sebenarnya punya peran unik: menghubungkan dua klausa independen (kalimat yang bisa berdiri sendiri) yang punya hubungan erat. Ini memberi jeda yang lebih kuat dari koma, tapi lebih lemah dari titik.

Contoh: "Buku itu sangat tebal; saya tidak bisa menyelesaikannya dalam semalam."

Menggunakan titik koma untuk memisahkan item dalam daftar adalah kesalahan, kecuali daftar itu sendiri sudah mengandung koma.

Kurangnya Spasi Setelah Tanda Baca

Ini adalah kesalahan yang sangat umum, terutama dalam pengetikan cepat. Setelah setiap tanda baca (titik, koma, tanda tanya, tanda seru, titik dua), harus ada satu spasi sebelum kata berikutnya. Tanpa spasi, teks terlihat berantakan dan sulit dibaca.

Penggunaan Apostrof (') yang Keliru

Apostrof digunakan untuk menunjukkan kepemilikan atau singkatan dari gabungan kata. Banyak yang keliru menggunakannya untuk menunjukkan bentuk jamak, yang seharusnya tidak memakai apostrof.

Contoh yang salah: "Mobil-mobil itu punya fitur-fitur baru's." Seharusnya: "Mobil-mobil itu punya fitur-fitur baru."

Tanda Kurung ( ) dan Tanda Kurung Siku [ ] yang Tertukar

Meskipun jarang, ada juga kesalahan dalam penggunaan tanda kurung ( ) dan tanda kurung siku [ ]. Tanda kurung biasa digunakan untuk menyisipkan informasi tambahan yang tidak terlalu penting. Tanda kurung siku biasanya digunakan untuk menyisipkan informasi tambahan yang bukan bagian dari kutipan asli, misalnya untuk klarifikasi atau komentar penulis.

Contoh: "Ia mengatakan bahwa ia akan [menyelesaikan proyek] pada hari Jumat."
Copyright © Tampang.com
All rights reserved