Sumber foto: iStock

10 Jurusan Kuliah yang Sering Disesali Lulusannya, Nomor 1 Paling Mengejutkan!

Tanggal: 17 Feb 2025 10:45 wib.
Pendidikan tinggi sering dianggap sebagai investasi terbaik untuk masa depan. Gelar sarjana bukan hanya menjadi tiket masuk ke dunia kerja, tetapi juga dikaitkan dengan potensi penghasilan yang lebih tinggi. Menurut penelitian dari Georgetown University Center on Education and the Workforce, lulusan sarjana memiliki rata-rata penghasilan 84% lebih tinggi dibandingkan mereka yang hanya memiliki ijazah SMA.

Namun, tidak semua jurusan menawarkan keuntungan finansial yang sama. Beberapa bidang studi, seperti sains, teknologi, teknik, dan matematika (STEM), dikenal memiliki prospek gaji tinggi. Selain itu, jurusan di bidang kesehatan dan bisnis juga cenderung memberikan penghasilan yang lebih baik dibandingkan bidang sosial dan humaniora.

Meski begitu, tidak sedikit lulusan yang justru menyesali pilihan jurusan mereka setelah memasuki dunia kerja. Laporan dari ZipRecruiter mengungkapkan bahwa ada 10 jurusan yang sering disesali lulusannya karena prospek gaji yang rendah dan peluang kerja yang terbatas.

Mengapa Banyak Lulusan Menyesal dengan Pilihan Jurusannya?

Menurut Sinem Buber, ekonom utama di ZipRecruiter, banyak mahasiswa awalnya memilih jurusan berdasarkan minat pribadi tanpa mempertimbangkan potensi penghasilan di masa depan. Sayangnya, setelah lulus dan menghadapi realitas finansial, banyak dari mereka yang merasa gaji yang didapatkan tidak sebanding dengan usaha dan biaya yang telah mereka keluarkan selama kuliah.

"Ketika Anda sudah lulus dan mulai bekerja, realitas akan datang. Saat Anda kesulitan membayar tagihan, gaji menjadi faktor yang lebih penting," ujar Buber, dikutip dari CNBC Internasional.

Untuk memberikan gambaran yang lebih jelas, berikut adalah daftar 10 jurusan yang paling sering disesali setelah lulus berdasarkan survei ZipRecruiter.

1. Jurnalisme (87%)

Jurusan jurnalisme menempati peringkat teratas sebagai jurusan yang paling disesali oleh lulusannya. Meskipun menarik bagi mereka yang suka menulis dan meliput berita, kenyataannya dunia kerja di bidang ini cukup kompetitif.

Banyak lulusan jurnalisme yang menghadapi persaingan ketat, gaji awal yang rendah, serta industri media yang semakin terdisrupsi oleh teknologi digital dan AI. Sejumlah media bahkan mulai mengurangi jumlah jurnalis mereka akibat pergeseran ke konten berbasis AI.

2. Sosiologi (72%)

Sebagai bidang yang berfokus pada studi masyarakat dan perilaku sosial, lulusan sosiologi sering kali kesulitan menemukan pekerjaan yang sesuai dengan jurusan mereka. Banyak yang akhirnya bekerja di bidang yang tidak berhubungan langsung dengan sosiologi, seperti layanan pelanggan atau administrasi.

Pendapatan rata-rata untuk lulusan sosiologi juga cenderung lebih rendah dibandingkan jurusan lainnya, membuat banyak lulusannya menyesali pilihan mereka.

3. Seni (72%)

Mengejar karier di dunia seni memang terdengar menarik, tetapi realitanya tidak semudah yang dibayangkan. Lulusan seni sering kali harus bekerja sebagai freelancer atau mencari proyek sendiri tanpa kepastian penghasilan tetap.

Industri kreatif juga memiliki tingkat persaingan yang tinggi, dan hanya sedikit seniman yang benar-benar bisa mendapatkan penghasilan stabil dari karya mereka. Oleh karena itu, banyak yang merasa jurusan ini kurang memberikan kepastian karier setelah lulus.

4. Komunikasi (64%)

Jurusan komunikasi memang cukup luas cakupannya, mencakup bidang seperti periklanan, public relations, dan media. Namun, banyak lulusannya merasa bahwa persaingan kerja yang ketat serta gaji awal yang rendah membuat mereka menyesali pilihan jurusan ini.

Selain itu, perkembangan teknologi yang cepat juga membuat banyak perusahaan lebih mengandalkan spesialis digital marketing dan AI, yang terkadang menggeser peran lulusan komunikasi.

5. Pendidikan (61%)

Menjadi seorang pendidik adalah panggilan mulia, tetapi banyak lulusan jurusan pendidikan yang merasa bahwa gaji mereka tidak sebanding dengan beban kerja yang tinggi.

Di banyak negara, termasuk Indonesia, gaji guru atau tenaga pendidik masih tergolong rendah, terutama di sektor swasta. Tantangan dalam dunia pendidikan yang semakin kompleks juga membuat sebagian besar lulusan jurusan ini merasa bahwa mereka bisa mendapatkan peluang yang lebih baik di bidang lain.

6. Manajemen Pemasaran dan Riset (60%)

Bidang pemasaran dan riset memang menawarkan peluang kerja yang luas, tetapi banyak lulusan jurusan ini yang merasa kurang puas dengan prospek karier mereka.

Beberapa di antara mereka merasa bahwa keterampilan yang dipelajari selama kuliah tidak cukup spesifik dan bisa dipelajari secara mandiri. Banyak juga perusahaan yang lebih menghargai pengalaman praktis dibandingkan sekadar gelar akademik.

7. Pendamping Medis (56%)

Profesi pendamping medis sebenarnya cukup penting dalam industri kesehatan, tetapi banyak lulusannya merasa pekerjaan ini memiliki beban kerja tinggi dengan gaji yang tidak sebanding.

Tanggung jawab besar yang harus mereka emban, dikombinasikan dengan jam kerja panjang dan tekanan tinggi, membuat banyak lulusan akhirnya mempertimbangkan untuk beralih ke profesi lain setelah beberapa tahun bekerja.

8. Ilmu Politik dan Pemerintahan (56%)

Lulusan ilmu politik sering kali memilih jurusan ini dengan harapan bisa berkarier di pemerintahan, organisasi non-profit, atau politik. Namun, realitanya, peluang kerja di bidang ini tidak sebanyak yang dibayangkan.

Banyak lulusan yang akhirnya bekerja di sektor yang tidak berhubungan langsung dengan ilmu politik, seperti layanan pelanggan atau administrasi. Hal ini menyebabkan banyak dari mereka menyesali pilihan jurusan ini.

9. Biologi (52%)

Meskipun jurusan biologi merupakan bagian dari ilmu sains, banyak lulusannya yang kesulitan mendapatkan pekerjaan dengan gaji yang kompetitif.

Tanpa melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi (seperti S2 atau spesialisasi), peluang kerja untuk lulusan biologi sering kali terbatas dan gajinya tidak terlalu tinggi. Oleh karena itu, banyak lulusan yang akhirnya beralih ke bidang lain.

10. Sastra Inggris (52%)

Jurusan sastra Inggris sering dipilih oleh mereka yang mencintai bahasa dan sastra. Namun, setelah lulus, banyak yang merasa bahwa prospek kerja di bidang ini cukup terbatas.

Banyak lulusan akhirnya bekerja di bidang yang tidak berhubungan langsung dengan sastra, seperti customer service, administrasi, atau pekerjaan lepas sebagai penerjemah. Hal ini membuat banyak lulusan merasa bahwa mereka seharusnya memilih jurusan yang lebih menjanjikan dari segi gaji.

Kesimpulan: Pilih Jurusan dengan Pertimbangan Matang!

Memilih jurusan kuliah bukan hanya tentang mengikuti minat, tetapi juga mempertimbangkan prospek kerja dan potensi penghasilan di masa depan. Sebelum memutuskan, penting untuk melakukan riset mendalam agar tidak menyesal di kemudian hari.

Jika Anda sedang memilih jurusan kuliah, pastikan Anda mempertimbangkan baik minat maupun prospek karier yang realistis!
Copyright © Tampang.com
All rights reserved