10 Bangunan Termahal di Dunia, Ada Masjid Paling Suci Umat Islam

Bangunan megah dan mewah memang tak lepas dari biaya besar yang dikeluarkan. Di seluruh dunia, ada beberapa bangunan yang melambungkan biaya pembangunan mereka hingga miliaran bahkan triliunan dolar. Dari hasil melansir dari Statista, Masjid al-Haram atau Masjidil Haram di Makkah, Arab Saudi, merupakan bangunan termahal di dunia dengan biaya konstruksi sekitar USS$100 miliar atau sekitar Rp1.638 triliun

Masjidil Haram menjadi bangunan termahal ini dengan alasan yang cukup jelas. Selain menjadi salah satu masjid terbesar di dunia dan tempat tersuci bagi umat Islam, Arab Saudi baru saja melakukan renovasi untuk memudahkan jemaah. Meliputi total luas bangunan sekitar 357 ribu meter persegi dengan arsitektur yang mewah, seperti 12 dari 22 kubah yang terbuat dari kaca, wajah bangunan dilapisi marmer, hingga dekorasi kaca artistik dan detail yang membuat biaya pembangunannya melonjak tinggi.

Selain Masjidil Haram, juga di Arab Saudi terdapat Abraj Al-Bait, atau Makkah Royal Clock Tower, yang menjadi bangunan termahal kedua di dunia dengan biaya pembangunan sebesar US$16 miliar atau sekitar Rp262,20 triliun. Menara jam setinggi 601 meter ini, yang terletak dekat Masjidil Haram, sekaligus menduduki urutan ketiga sebagai bangunan tertinggi di dunia setelah Shanghai Tower, China dan Burj Khalifa, Dubai, Uni Emirat Arab.

Tak hanya di Arab Saudi, di negara tetangga Indonesia juga terdapat salah satu bangunan termahal di dunia, yaitu Marina Bay Sands di Singapura. Destinasi unggulan Singapura ini dirancang oleh Moshe Safdie dan menjadi bangunan termahal ketiga di dunia setelah menghabiskan biaya sekitar US$6,2 miliar atau sekitar Rp101,60 triliun.

Berikutnya, ada Apple Park di Amerika Serikat dengan biaya konstruksi sekitar US$5 miliar atau sekitar Rp81,94 triliun. Terdapat pula The Cosmopolitan di Amerika Serikat dengan biaya US$4,4 miliar atau sekitar Rp72,10 triliun, disusul oleh One World Trade Center, Amerika Serikat (US$4,1 miliar atau sekitar Rp67,19 triliun), Palace of the Parliament Bucharest, Romania (US$3,9 miliar atau sekitar Rp63,91 triliun), Emirates Palace, Uni Emirat Arab (US$3,8 miliar atau sekitar Rp62,27 triliun), Wynn Resort, Amerika Serikat (US$3,4 miliar atau sekitar Rp55,71 triliun), serta Istana Nurul Iman, Brunei Darussalam (US$3,3 miliar atau sekitar Rp54,08 triliun).

Bangunan-bangunan megah ini menjadi simbol kemegahan dan kekuatan suatu negara. Di samping itu, biaya pembangunan yang fantastis ini juga mencerminkan kekayaan negara dan keinginan untuk menunjukkan kehebatan arsitektur serta keindahan struktur bangunan. Bagaimana pun, pengeluaran besar untuk pembangunan bangunan ini juga menjadi perhatian publik karena biaya yang dikeluarkan dapat digunakan untuk kebutuhan-kebutuhan masyarakat yang lebih mendesak.

Namun, tak dapat dipungkiri bahwa keberadaan bangunan-bangunan ini turut menyumbang pada perkembangan ekonomi negara. Dari sisi pariwisata, bangunan-bangunan megah ini dapat menjadi daya tarik sendiri bagi wisatawan domestik maupun mancanegara, sehingga dapat menggerakkan roda ekonomi melalui sektor pariwisata. Dampak positifnya juga terlihat dari sisi pekerjaan, karena pembangunan dan perawatan bangunan-bangunan ini menyerap banyak tenaga kerja.

Sementara itu, dari sisi arsitektur, keberadaan bangunan-bangunan megah ini menjadi bukti nyata kemajuan teknologi dan kreativitas manusia dalam merancang dan membangun struktur bangunan yang mampu mencapai ketinggian dan keindahan yang luar biasa. Semua hal ini dapat memberikan inspirasi bagi para arsitek dan insinyur untuk terus berinovasi dan menciptakan bangunan-bangunan modern yang lebih canggih dan berkesan.

Dengan adanya bangunan-bangunan termahal di dunia ini, juga menjadi ajang kompetisi di antara negara-negara untuk membangun bangunan yang lebih megah, lebih besar, dan lebih mahal. Kompetisi ini dapat menjadi pemicu untuk peningkatan standar pembangunan bangunan di seluruh dunia, tentunya dengan tetap memperhatikan keberlanjutan dan manfaat bagi masyarakat umum.