Waspadai Indikator BBM Selalu Penuh di Mobil, Dapat Mengakibatkan Mobil Mogok

Tanggal: 1 Mei 2024 22:24 wib.
Indikator BBM yang terpasang di mobil memiliki tujuan untuk memantau volume bahan bakar di dalam tangki sehingga pengemudi dapat memperkirakan kapan waktu yang tepat untuk mengisi ulang. Namun, ketidakakuratan pembacaan sensor volume BBM dapat menyulitkan pengemudi dan meningkatkan risiko mobil mogok di tengah perjalanan jika bahan bakar habis.

Salah satu jenis kerusakan pada sensor BBM adalah ketidakakuratan informasi yang ditampilkan kepada pengemudi dengan menunjukkan volume tangki selalu penuh. Dengan kata lain, meskipun jumlah bahan bakar sudah berkurang, indikator tetap menunjukkan posisi penuh.

Hardi Wibowo, pemilik Aha Motor Yogyakarta, menyatakan bahwa indikator BBM bisa terus menunjukkan posisi penuh meski mobil sudah digunakan. "Sebagian orang menganggap ini sebagai masalah, namun hal tersebut bisa disebabkan oleh konsumsi BBM yang irit atau mobil yang jarang digunakan. Namun, bisa juga disebabkan oleh kerusakan fuel sender," ujar Hardi kepada Kompas.com, pada Minggu (28/4/2024).

Dia menjelaskan bahwa fuel sender berfungsi untuk membaca level permukaan bahan bakar di dalam tangki. Meskipun perangkat tersebut sering disebut sebagai sensor, sebenarnya hanya berupa variable resistor sederhana.

"Ketika permukaan bahan bakar naik, nilai tahanan akan berubah, sehingga akan mengubah tegangan listrik yang menuju ke speedometer atau tepatnya ke indikator BBM. Tahanan ini bisa rusak," ungkap Hardi.

Selain kerusakannya, Hardi juga menjelaskan bahwa pembersihan merupakan langkah awal sebelum menggantinya karena biaya penggantian cukup tinggi. "Jika resistor tertutup kotoran, pembacaan nilai tegangan bisa terganggu. Jika setelah dibersihkan nilai kembali normal, maka tidak perlu diganti. Namun, jika sudah tidak ada perubahan, maka penggantian wajib dilakukan," tambah Hardi.

Menurut Hardi, beberapa jenis mobil menyediakan fuel sender secara terpisah di pasaran, namun ada pula yang dijual sebagai satu set dengan fuel pump assy sehingga harganya jauh lebih mahal.

"Harganya bervariasi, mulai dari Rp 350.000 hingga jutaan rupiah untuk penggantian perangkat ini. Mobil seperti X-Trail atau Serena tidak menyediakan fuel sender secara terpisah, sehingga jika perlu diganti, harus sebagai satu set dengan pompa dan filternya," jelas Hardi.

Risiko ketika indikator BBM selalu menunjukkan posisi penuh adalah mogok akibat kehabisan bahan bakar di perjalanan. Oleh karena itu, perbaikan sebaiknya dilakukan secepatnya.

"Sebenarnya ada kemungkinan kerusakan lain, seperti eror pada speedometer, gangguan pada rangkaian kelistrikan, dan lain sebagainya. Konsumen dapat melakukan pemeriksaan ke bengkel untuk mengetahui permasalahan yang terjadi," saran Hardi.

 
Copyright © Tampang.com
All rights reserved