Sumber foto: Google

Viral Soal Pesawat "Nyaris ke Luar Angkasa", Ini Fakta Ketinggian Maksimal Pesawat Terbang

Tanggal: 30 Apr 2025 08:46 wib.
Tampang.com | Media sosial X (dulu Twitter) diramaikan oleh perbincangan mengenai ketinggian pesawat terbang. Salah satu unggahan viral datang dari akun pengguna yang membagikan foto pemandangan dari dalam pesawat. Dalam foto tersebut, tampak garis batas antara terang dan gelap di atmosfer yang memunculkan asumsi bahwa pesawat tersebut terbang di dekat lapisan eksosfer—lapisan atmosfer terluar yang berbatasan langsung dengan luar angkasa.

“Yg pernah naik pesawat, emang ketinggian pesawat terbang emang setinggi ini ya? setinggi ini bukannya udah berasa di lapisan eksosfer?” tulis pengguna akun tersebut, mengaku belum pernah naik pesawat.

Fakta Sebenarnya: Ketinggian Jelajah Masih Jauh dari Luar Angkasa

Menanggapi kehebohan itu, sejumlah warganet dan pengamat penerbangan pun angkat suara. Akun @Andy****** menjelaskan bahwa pesawat komersial umumnya terbang di ketinggian antara 30.000 hingga 42.000 kaki—jauh di bawah eksosfer yang berada di ketinggian 500 kilometer atau lebih dari 1,6 juta kaki di atas permukaan laut.

“Masih di bawah stratosfer, belum sampai luar angkasa. Ketinggian segitu biasanya dipilih karena lebih hemat bahan bakar dan terhindar dari turbulensi,” tulisnya.

Penjelasan Ahli: Diatur Secara Dinamis oleh Operator Penerbangan

Pengamat penerbangan Alvin Lie menjelaskan bahwa ketinggian jelajah pesawat tidak ditentukan secara mutlak, melainkan berdasarkan pertimbangan operasional dan kondisi cuaca.

“Flight Operation Officer (FOO) akan mengkaji data cuaca dan kecepatan angin untuk menentukan rute dan ketinggian paling efisien. Data ini diajukan sebagai rencana penerbangan kepada Air Traffic Control (ATC) dan digunakan oleh pilot,” jelas Alvin.

Jet stream atau arus udara kencang di atmosfer juga sering dimanfaatkan untuk mempercepat penerbangan, asalkan arahnya sejalan dengan tujuan pesawat.

Mengapa Pesawat Terbang di Ketinggian Tinggi?

Menurut Alvin, semakin tinggi pesawat terbang, udara semakin tipis dan hambatan udara lebih kecil. Ini membuat penerbangan lebih efisien, meski tetap harus mempertimbangkan batas keamanan dan kenyamanan kabin.

Pesawat komersial reguler biasanya mendaki dengan kecepatan sekitar 2.000 kaki per menit dan memiliki batas ketinggian operasional sekitar 40.000 kaki. Beberapa jet pribadi bisa mencapai ketinggian 45.000–50.000 kaki, berkat desain mesin dan sistem tekanan kabin yang lebih canggih.

Pesawat Tempur Bisa Lebih Tinggi, Tapi Tetap Ada Batasnya

Sementara itu, pesawat tempur dan mata-mata seperti U-2 dapat terbang lebih tinggi dari pesawat sipil, meskipun tetap berada di bawah pengawasan ATC hingga ketinggian 60.000 kaki.

“ATC hanya mengatur lalu lintas udara sampai 60 ribu kaki. Di atas itu, sudah masuk wilayah luar angkasa yang bukan area penerbangan sipil,” jelas Alvin.

Sebagai informasi tambahan, eksosfer dimulai dari ketinggian sekitar 500 km (setara 1,6 juta kaki) dan membentang hingga 10.000 km, sehingga tidak ada pesawat sipil maupun tempur yang mampu atau diizinkan terbang setinggi itu dalam operasional normal.


Kesimpulan: Pesawat Terbang Tinggi, Tapi Tidak Sampai ke Luar Angkasa

Kesan seolah pesawat “menyentuh luar angkasa” mungkin berasal dari tampilan visual atmosfer di ketinggian tinggi, yang menampilkan garis batas antara siang dan malam. Namun secara ilmiah, pesawat komersial masih sangat jauh dari wilayah eksosfer atau luar angkasa.

Jadi, meskipun pemandangan dari jendela pesawat bisa terlihat "luar biasa", sebenarnya itu masih dalam batas-batas wajar penerbangan sipil.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved