Sumber foto: Google

Turbulensi pada Pesawat Terbang Penyebab dan Faktor Terjadinya

Tanggal: 31 Mei 2024 15:20 wib.
Turbulensi merupakan fenomena yang sering dialami oleh penumpang pesawat terbang. Ini adalah perubahan cepat dalam kecepatan dan arah angin yang menyebabkan pesawat berguncang. Meskipun biasanya tidak berbahaya, turbulensi bisa sangat menakutkan dan tidak nyaman. Artikel ini akan membahas penyebab utama turbulensi dan bagaimana pilot dan teknologi penerbangan modern menghadapinya.

 1. Jet Stream
Jet stream adalah aliran udara cepat yang berada di atmosfer atas dan biasanya mengalir dari barat ke timur. Jet stream dapat menyebabkan turbulensi ketika pesawat melintasi atau terbang di dekatnya. Perbedaan kecepatan angin di dalam dan di sekitar jet stream menyebabkan perubahan tekanan yang mendadak, yang menghasilkan turbulensi.

 2. Turbulensi Cuaca
Turbulensi cuaca disebabkan oleh kondisi atmosfer yang ekstrem seperti badai, angin kencang, dan hujan lebat. Badai petir, misalnya, memiliki arus udara naik dan turun yang kuat yang dapat menyebabkan pesawat mengalami guncangan hebat. Pilot biasanya menghindari terbang melalui badai untuk mengurangi risiko ini.

 3. Turbulensi Mekanik
Turbulensi mekanik terjadi ketika angin bertemu dengan penghalang seperti pegunungan, gedung tinggi, atau bahkan hutan lebat. Angin yang melewati penghalang ini menciptakan aliran udara yang tidak stabil di sekitarnya. Ini dapat menyebabkan turbulensi yang intens di sekitar area tersebut. Sebagai contoh, ketika pesawat terbang rendah di dekat pegunungan, angin yang bertiup melintasi pegunungan dapat menyebabkan turbulensi.

 4. Turbulensi Termal
Turbulensi termal disebabkan oleh naik turunnya udara panas dan dingin. Pada siang hari, tanah yang panas memanaskan udara di atasnya, menyebabkan udara panas naik dan menciptakan arus udara vertikal. Pesawat yang terbang melalui arus ini akan merasakan guncangan akibat perubahan cepat dalam kecepatan dan arah angin. Turbulensi termal biasanya lebih umum terjadi pada siang hari dan di wilayah yang memiliki banyak tanah terbuka atau padang pasir.

 5. Turbulensi yang Jernih (Clear Air Turbulence/CAT)
Clear Air Turbulence (CAT) terjadi di atmosfer atas jauh dari awan dan sering kali sulit diprediksi. CAT biasanya terjadi di sekitar jet stream atau di daerah di mana ada perbedaan signifikan dalam kecepatan angin. Karena tidak ada awan yang menunjukkan adanya CAT, pilot seringkali mengandalkan laporan dari pesawat lain dan radar cuaca canggih untuk mendeteksi dan menghindari area ini.

 Menghadapi Turbulensi
Pilot dilatih untuk mengatasi turbulensi dan menggunakan berbagai teknologi untuk meminimalkan dampaknya. Sistem radar cuaca modern memungkinkan pilot untuk mendeteksi dan menghindari area turbulensi. Selain itu, rute penerbangan sering direncanakan untuk menghindari area yang diketahui memiliki kondisi atmosfer yang tidak stabil.

Penumpang juga dapat mengambil langkah-langkah untuk mengurangi ketidaknyamanan selama turbulensi. Mengencangkan sabuk pengaman setiap saat saat duduk adalah langkah penting untuk mencegah cedera. Memilih kursi di dekat sayap pesawat, di mana gerakan pesawat biasanya lebih sedikit terasa, juga bisa membantu.

Dengan pemahaman yang lebih baik tentang penyebab turbulensi dan cara menghadapinya, penumpang dapat merasa lebih aman dan nyaman selama penerbangan. Turbulensi mungkin tidak bisa dihindari, tetapi dengan persiapan dan pengetahuan, dampaknya dapat diminimalkan.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved