Toyota Menggelontorkan Dana Total Rp13,5 T di Startup Taksi Terbang
Tanggal: 3 Okt 2024 05:28 wib.
Toyota Motor Corp baru saja mengumumkan komitmen investasi baru senilai US$500 juta (sekitar Rp7,6 triliun) kepada Joby Aviation Inc, sebuah perusahaan startup yang berfokus pada pengembangan taksi terbang. Dengan tambahan ini, total investasi Toyota Motor Corp di perusahaan ini mencapai US$894 juta (sekitar Rp13,58 triliun). Joby Aviation telah menerima pendanaan dari Toyota sejak tahun 2020 sebagai bagian dari upaya Toyota untuk mendukung pengembangan teknologi transportasi masa depan.
Menurut pernyataan resmi, Toyota akan menyediakan dana tambahan kepada Joby Aviation dalam dua tahap. Dana pertama akan disalurkan pada akhir tahun ini, sementara sisanya dijadwalkan akan diterima pada tahun 2025. "Dengan investasi tambahan ini, kami sangat senang melihat Joby mensertifikasi pesawat mereka dan beralih ke produksi komersial," kata Tetsuo Ogawa, kepala operasi Toyota di Amerika Serikat.
Sebagai respons atas investasi baru ini, saham Joby Aviation melonjak sebanyak 28% dalam perdagangan sebelum pasar dibuka di hari Rabu. Hal ini mencerminkan kepercayaan para investor terhadap masa depan industri taksi terbang dan teknologi eVTOL (electric vertical take-off and landing).
Joby Aviation merupakan salah satu dari beberapa perusahaan yang fokus pada pengembangan teknologi eVTOL. Mereka berencana untuk menggunakan taksi udara bertenaga baterai untuk melayani perjalanan komuter pendek. Saat ini, mereka sedang mempersiapkan layanan komersial di Dubai yang diperkirakan akan dimulai pada akhir tahun depan.
Investasi besar-besaran dari Toyota Motor Corp menunjukkan keyakinan mereka terhadap potensi pasar taksi terbang dalam industri transportasi masa depan. Selain itu, hal ini juga menjadi bukti bahwa perusahaan otomotif besar seperti Toyota semakin tertarik untuk terlibat dalam pengembangan teknologi penerbangan yang ramah lingkungan.
Dalam kaitannya dengan upaya mitigasi perubahan iklim global, penggunaan teknologi eVTOL sebagai alternatif transportasi udara konvensional dapat membantu mengurangi emisi gas rumah kaca. Dengan demikian, investasi dalam pengembangan taksi terbang bertenaga listrik juga dapat dilihat sebagai langkah positif dalam mendukung upaya global untuk mencapai tujuan kesepakatan iklim.
Selain itu, pengembangan teknologi eVTOL juga dapat membuka peluang baru dalam industri travel dan pariwisata, khususnya untuk memperluas aksesibilitas perjalanan udara ke daerah yang sulit dijangkau dengan transportasi udara konvensional. Hal ini dapat memicu pertumbuhan ekonomi lokal dan memungkinkan pemerataan pembangunan infrastruktur transportasi di berbagai negara.
Keberhasilan Joby Aviation dalam meraih investasi sebesar ini juga menggambarkan sentimen positif investor terhadap visi dan rencana pengembangan perusahaan dalam menghadirkan solusi transportasi udara yang inovatif. Investasi ini juga dapat menjadi katalisator bagi kolaborasi lebih lanjut antara produsen mobil dan perusahaan teknologi aerospace dalam mengakselerasi pengembangan eVTOL.
Dalam persaingan yang semakin sengit dalam pasar transportasi udara, investasi besar seperti ini juga dapat memberikan keunggulan kompetitif bagi Joby Aviation dalam mengembangkan teknologi, menguji pesawat, serta menyiapkan infrastruktur yang diperlukan untuk meluncurkan layanan taksi terbang secara komersial.
Investasi Toyota Motor Corp senilai US$500 juta ini dapat dilihat sebagai langkah strategis yang memiliki potensi untuk membawa perubahan signifikan dalam industri transportasi udara di masa depan. Kesepakatan ini juga menjadi bagian dari tren pengembangan teknologi eVTOL yang semakin diminati oleh berbagai pemangku kepentingan, baik dari segi investasi maupun pengembangan teknologi.
Dengan kontribusi besar dari produsen mobil terkemuka seperti Toyota, para pelaku industri dapat mempercepat jalannya inovasi teknologi eVTOL, serta mengeksplorasi potensi pasar dan perumusan regulasi yang mendukung pertumbuhan industri ini. Dengan demikian, investasi ini juga dapat menjadi pemicu bagi perkembangan ekosistem transportasi udara yang lebih inovatif dan berkelanjutan.