Toyota Hilux Rangga: Pikap Serbaguna dengan Kenyamanan Tak Terduga dan Performa Mesin Bensin Familiar
Tanggal: 26 Mei 2025 22:54 wib.
Tampang.com ,Bandung – Pikap Toyota Hilux Rangga menjadi salah satu strategi andalan Toyota untuk kembali menguasai pasar kendaraan niaga di Indonesia. Kendaraan ini tidak hanya menawarkan fungsionalitas, tetapi juga fleksibilitas kustomisasi yang tinggi, memungkinkan diubah menjadi berbagai bentuk seperti ambulans, mobil toko, pikap, hingga SUV. Salah satu keunggulan utama Rangga yang menarik perhatian adalah rasa berkendaranya yang surprisingly nyaman untuk segmen niaga.
Dibandingkan dengan beberapa tipe kendaraan niaga lain di kelasnya, Rangga menyuguhkan kenyamanan yang lebih baik bagi pengemudi. Posisi berkendara terasa cukup ergonomis berkat bangku yang bisa diatur maju-mundur serta sandaran punggung yang bisa direbahkan. Meskipun setir hanya bisa diatur tilt dan belum dilengkapi fitur teleskopik, bagi pengendara dengan tinggi sekitar 163 sentimeter, mengemudikan Rangga memberikan kesan tinggi atau commanding, layaknya duduk di dalam sebuah SUV. Visibilitas ke depan juga cukup leluasa, dengan pilar A yang tidak terlalu menghalangi pandangan.
Sebelum berkendara, mesin dinyalakan dengan memutar kunci sambil menginjak kopling. Suara kitiran mesin bensin 2.000 cc 1TR-FE yang bertenaga 139 Tk dan torsi 183 Nm terasa begitu familiar, mengingat mesin ini juga digunakan pada Kijang Innova Reborn. Namun, satu hal yang berbeda adalah rasio gigi yang terasa lebih rapat. Meskipun Hilux Rangga tidak memiliki takometer, terasa bahwa putaran mesin ini lebih meraung dibandingkan Innova Reborn, terutama saat melaju di kecepatan 60 km/jam ke atas. Racikan mesin ini tentu sangat cocok dengan peruntukannya sebagai kendaraan pengangkut barang, yang membutuhkan torsi maksimal di putaran rendah.
Saat berjalan tanpa muatan, mobil sudah bisa melaju hanya dengan melepas kopling secara perlahan, didukung oleh pedal kopling yang relatif ringan, tidak begitu berat untuk penggunaan harian. Meskipun mengusung mesin bensin, torsi yang ditawarkan Rangga tidak kalah dari varian diesel, membuat mobil terasa cukup bertenaga untuk ukuran kendaraan niaga.
Untuk setir, Rangga sudah dilengkapi power steering, sehingga saat bermanuver di kecepatan rendah atau parkir, tidak perlu usaha terlalu banyak untuk memutar setir. Keunggulan lainnya adalah radius putar hanya 4,9 meter, yang membuat pikap ini lebih leluasa saat putar balik atau masuk ke dalam gang sempit. Namun, karena dimensi mobil yang panjangnya hampir 5 meter dan lebar nyaris 1,8 meter, pengendara harus lebih hati-hati saat parkir, apalagi fitur sensor parkir dan spion retractable absen di Hilux Rangga.
Bicara soal bantingan shockbreaker, suspensi bagian depan memakai double wishbone dengan coil spring, sedangkan bagian belakang menggunakan leaf spring alias per daun. Ketika melewati polisi tidur, bagian depan mampu meredam guncangan dengan baik, sementara bagian belakang, terutama saat muatan kosong, terasa lebih keras—hal yang wajar untuk sebuah pikap dengan per daun. Unit yang diuji redaksi Kompas.com adalah Hilux Rangga Bensin 2.0 High M/T yang dilengkapi fitur rem ABS dan EBD. Fitur ini membuat pengereman pada kecepatan tinggi, terutama di jalan tol, terasa lebih percaya diri, karena pengendara tidak khawatir roda terkunci dan tergelincir.
Meskipun demikian, saat mengebut di jalan tol, interior terasa bising karena suara road noise dan deru mesin menginterupsi kabin. Selain itu, saat kondisi hujan, suara rintik gerimis dan hujan juga tidak bisa diredam dengan baik. Oleh sebab itu, berkendara dengan Hilux Rangga paling nyaman di dalam kota dengan kecepatan di bawah 60 km/jam. Pada kecepatan tersebut, suara bising belum begitu terdengar di kabin, dan mesin masih berputar dengan santai, yang pada akhirnya berkontribusi pada konsumsi BBM yang lebih hemat.