Sirkuit Mandalika Siap Sambut Ajang Balap Roda Empat Perdana GT World Challenge Asia
Tanggal: 25 Apr 2025 11:35 wib.
Membanggakan! Perbaikan Pertamina Mandalika International Circuit menyambut GT World Challenge Asia 100% dikerjakan oleh pekerja lokal Lombok. Kabar ini disambut antusias oleh masyarakat NTB dan penggemar otomotif Indonesia. Tidak hanya menjadi panggung balap internasional, Mandalika juga menjadi contoh sukses pemberdayaan tenaga kerja lokal.
Ajang GT World Challenge Asia yang akan digelar tahun ini menjadi momen bersejarah karena menjadi balapan roda empat pertama yang diselenggarakan di Sirkuit Mandalika sejak diresmikan. Persiapan menyambut event ini pun dilakukan secara matang, termasuk proses perbaikan dan modifikasi sirkuit.
Direktur Utama PT Aviasi Pariwisata Indonesia (InJourney), Maya Watono, menyampaikan rasa bangganya atas keterlibatan penuh masyarakat lokal dalam perbaikan sirkuit.
“InJourney sangat bangga karena perbaikan dan improvement yang dilakukan di Sirkuit Mandalika sepenuhnya dilakukan oleh pekerja lokal Lombok. Penyerapan tenaga kerja lokal ini tentunya akan memberikan dampak yang luas pada perekonomian daerah,” ungkap Maya, Jumat (18/4/2025).
Keterlibatan ratusan pekerja dari Lombok ini mencakup semua proses teknis, mulai dari pengaspalan ulang area run-off, peningkatan fasilitas paddock, hingga penyesuaian standar keamanan sirkuit.
Untuk bisa digunakan dalam ajang balap roda empat seperti GT World Challenge Asia, Sirkuit Mandalika harus memenuhi standar homologasi Grade 3 FIA. Proses ini melibatkan berbagai modifikasi teknis, terutama pada area run-off yang berfungsi sebagai zona aman ketika mobil keluar lintasan.
Dengan standar ini, Sirkuit Mandalika tidak hanya memenuhi syarat untuk GT World Challenge Asia, tetapi juga membuka potensi untuk ajang-ajang internasional lainnya seperti TCR Asia Series atau bahkan FIA GT3 Championship.
Penyelenggaraan GT World Challenge Asia di Mandalika bukan hanya tentang sirkuit atau pembalap, tetapi juga tentang reputasi Indonesia di mata dunia. Ini menjadi bukti bahwa Indonesia mampu menyelenggarakan balapan kelas dunia, tidak hanya MotoGP atau WSBK, tetapi kini juga balap mobil berkelas internasional.
Ajang ini akan mempertemukan puluhan pembalap profesional dari berbagai negara, termasuk Jepang, Australia, dan negara-negara Eropa. Diperkirakan ribuan wisatawan dan penonton akan hadir, sehingga turut mendongkrak sektor pariwisata dan UMKM di Lombok dan sekitarnya.
Dengan keberhasilan Mandalika menjadi tuan rumah GT World Challenge Asia, banyak pihak berharap Indonesia akan semakin sering menjadi destinasi balap dunia. Tidak menutup kemungkinan ke depan, ajang Formula Regional Asia atau bahkan FIA World Endurance Championship bisa menyambangi tanah air.
“Mandalika kini tidak hanya milik NTB, tapi juga kebanggaan Indonesia di mata dunia otomotif,” ujar Maya menutup pernyataannya.